20. I'm not your daddy

Mulai dari awal
                                    

Gadis yang memakai jaket jeans navy itu ikut keluar dari mobil. Sebagai anak sekolahan yang cuma dikasih jatah uang jajan seadanya, Nadir jelas senang kalo mau di traktir jajan. Lumayan untuk menemaninya nonton drakor.

Nadir mendorong pintu minimarket, setelah masuk ia langsung menuju ke jajaran makanan. Gadis itu mengambil satu cup mie pedas, satu pack choco pie, satu bungkus yupi berwarna pink, satu bungkus kuaci rasa milk, serenceng susu dancow, dan satu bungkus oreo. 

Gadis itu memeluk semua jajanannya sambil merutuki kebodohannya karena tidak membawa keranjang. Dengan sedikit kesusahan Nadir menyusuri lorong yang penuh dengan rak itu, mencari si pendonor yang akan membayar semua jajanannya. 

Dan Pak Radi ada disana, di depan rak dengan deretan pasta gigi, membuat Nadir teringat beberapa kebutuhannya yang juga sudah habis. 

"Pak, boleh nambah gak?" tanya Nadir gak tau malu.

Radi hanya melirik Nadir sekilas, berlalu begitu saja, lalu kembali dengan keranjang berwarna merah dan menyodorkan benda itu pada Nadir.

"Anggap ucapan terima kasih saya atas kerjasama kita," ucap Pak Radi.

Nadir nyengir. Setelah memasukan semua jajanan ke dalam keranjang, Nadir lanjut menyusuri rak lainnya. Body foam, sunscreen, sheet mask, dan parfum. Ya, semua isi keranjang itu adalah milik Nadir. Radi hanya menyimpan satu pasta gigi dan sebotol air mineral. 

Bodo amat dengan perkara jaga image. Selama Pak Radi ikhlas menyumbangkan uangnya, Nadir tidak akan menolak rezeki itu. 

"Bentar deh yang, ini nyari dulu susu formu... lah, woy bro?!"

Radi menoleh ke belakang saat mendengar suara itu, Nadir yang ada dibelakang Radi pun ikut menoleh ke belakang.

 "Iya iya, nanti aku beliin. Udah ya, aku tutup dulu yang." Dasita menurunkan ponsel dari telinganya sembari berjalan ke arah Radi dan Nadir. 

Pria yang memakai kaos oblong dan celana selutut itu melirik Nadir dan keranjang yang ada di tangan gadis itu, lalu beralih menatap Radi dengan curiga.

"Kan gue udah curiga. Ternyata bener ada something diantara kalian ya. Hayolo ketauan!" Dasita menujuk sahabatnya dengan usil.

🌏🌏🌏

Melihat pada setiap cerita di dunia ini, maka setiap kisah pasti menemui kebenarannya masing-masing. Cepat atau lambat, semua hal yang disimpan baik-baik pun akan terbuka

Radi sadar akan hal itu. Ia sadar, hubungannya dengan muridnya sendiri pasti akan menemui titik itu. Titik dimana Lyra mengetahui bahwa hubungan mereka hanya sandiwara.

"Kemane aja lo minggu kemaren? Abis semedi ya lo?!" 

Di layar hp-nya, Nadir sedang melihat vlog salah satu youtuber yang collab dengan orang yang ia kenal. Gadis itu kini berada di rumah Pak Radi. Tepatnya di gazebo. Menikmati mie-nya dengan pemandangan kolam renang yang diserbu air hujan yang volumenya semakin berkurang.

"Iya gue semedi, biar banyak duit," balas wanita bernama Lyra itu sambil tertawa. 

"Eh, tapi bener lo sekarang keliatan bahagia. Tau gak sih, sebelumnya gue selalu ngerasa aneh kalo liat ketawa. Ini baru nih, gue liat lo ketawa kaya gini. Lepas. Gue demen nih kalo lo kaya gini," ucap pria gondrong pemilik youtube channel itu. 

Lyra melihat kamera. "Ya setiap orang kan punya titik bahagianya masing-masing, Go."

Rigo menepuk pundak Lyra. "Ah, jadi lo baru menemukan titik bahagia lo gitu? Kemaren-kemaren lo belum bahagia, dong?"

Sir-ius? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang