36|Foto?

35 3 6
                                    

"Jangan remehkan selembar kertas penyimpan moment. Terkadang selembar kertas yang kalian remehkan itu akan menjadi hal berharga di masa depan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana di meja makan saat ini cukup tenang. Jimin makan dengan cukup lahap, sepertinya ia benar-benar merasa lapar. Namjoon pun terlihat senang melihat keadaan Jimin yang saat ini makan dengan lahap, sedangkan Nina ia masih terus memikirkan foto yang di letakan di ruang tamu Jimin.

"Makannya pelan-pelan aja, nanti keselek." Ucap Namjoon sembari mengusap tengkuk Jimin.

Jimin pun tersenyum sembari mengangguk menatap Namjoon.

Sesekali Namjoon melirik Nina yang terlihat dengan jelas jika dirinya sedang gelisah, namun Namjoon menahan dirinya untuk bertanya.

"Dek, makan tuh yang bener, belepotan tuh." Ucap Namjoon memecah lamunan Nina.

Nina tersadar sembari melanjutkan makannya.

"Makasih ya bang, nin. Kalian udah nyempetin dateng nemenin gua makan disini." Ucap Jimin tulus.

"Iya santai aja." Ucap Namjoon sembari mengacak surai Jimin.

Sedangkan Nina hanya mengangguk kecil sembari melanjutkan makannya.

Jimin melirik Nina yang sedikit berbeda dari sebelumnya, namun sama dengan Namjoon, Jimin tidak berniat untuk bertanya lebih dalam.

Skip...

Setelah selesai makan malam, Nina pun membantu Jimin membereskan meja makan dan membantu memindahkan makanan kedalam tempat makan yang sengaja Namjoon buat lebih untuk persediaan makanan Jimin.

Jimin yang melihat Nina menjadi lebih banyak diam akhirnya pun memulai pembicaraan.

"Lo kenapa na?" Tanya Jimin berhati-hati.

"Ah? Hm...gapapa kok." Ucap Nina cepat.

"Na...." Ucap Jimin sembari menghela napas dan memutar tubuh Nina menjadi menghadapnya.

Nina terdiam sembari menelan salivanya kuat-kuat.

"Kalo ada apa-apa cerita. Jangan bikin bingung. Lo kalo ada masalah mukanya keliatan banget. Bikin orang khawatir." Ucap Jimin sembari menatap Nina.

Nina mengerjapkan matanya beberapa kali sembari menghela napas.

"Gapapa, gua c...cuman kepikiran Yoongi. Iya, udah lama dia gak ada kabar." Ucap Nina dengan segera mencari alasan yang cukup masuk akal.

"Ah...iya bener juga." Ucap Jimin sembari menurunkan tangannya perlahan dari pundak Nina.

Jimin benar-benar menyesal tidak bisa mengatakan apapun kepada Nina tentang keadaan Yoongi yang ia lihat.

Nina pun mulai melanjutkan membereskan piring-piring dan berusaha terlihat baik-baik saja.

Setelah selesai membereskan semuanya, Nina dan Namjoon pun akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Dah, gua sama Nina balik ya. Hati-hati dirumah. Istirahat." Ucap Namjoon yang sebenarnya sangat mencemaskan keadaan Jimin.

"Iya bang santai aja, makasih banyak udah mau dateng, repot-repot bikinin gua makanan, kan jadi enak." Ucap Jimin diikuti tawanya.

"Iya sama-sama. Main kerumah gua kalo bosen dirumah." Ucap Namjoon sembari menepuk pundak Jimin.

Jimin mengangguk kecil sembari tersenyum manis.

Skip...

Nina merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya. Ia memejamkan mata sembari mengingat dengan jelas foto yang diletakan di ruang tamu Jimin.

You Are The Reason ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang