32|Tersimpan rapih.

72 9 19
                                    

Jangan lupa klik tanda bintangnya sebelum membaca yeorobun 😇
.
.
.
.
.
.
"Entah dia yang terlalu pintar atau kami yang terlalu bodoh."
.
.
.
.
.
.

Saat ini Jimin terdiam sembari menyandarkan tubuhnya kebelakang pilar yang berada di dekat taman kampusnya.

Seluruh tubuh Jimin terasa seperti melemah. Ia benar-benar merasa frustasi saat ini.

Flashback.

"Mah, Jimin pulang ya. Besok Jimin dateng lagi. Selamat tidur mah." Ucap Jimin lembut sembari mencium puncak kepala mamanya yang saat ini sedang berbaring di atas tempat tidur rumah sakit.

Mama Jimin sudah lama berada di rumah sakit karna komplikasi penyakit yang ia alami.

Jimin terpaksa harus pulang pergi ke rumah sakit untuk mengurus mamanya. Ia melakukan banyak pekerjaan untuk membiayai mamanya, karna hanya mamanya yang ia punya saat ini.

Saat keluar dari ruangan tempat dimana mamanya di rawat, sekilas Jimin seperti melihat seseorang yang ia kenal. Tanpa sadar Jimin berusaha mengikuti orang yang ia kenal tersebut hingga sampai di rooftop rumah sakit.

Jimin sedikit ragu dengan seseorang yang ia lihat saat ini. Ia tengah menebak-nebak tentang sosok yang saat ini ia lihat.

Jimin menggunakan topi dan masker sehingga bisa di pastikan orang itu tidak dapat mengenalinya.

Tiba-tiba saja seseorang yang tengah Jimin amati ini tampak kebingungan dan terlihat seperti berusaha menghubungi seseorang.

Tidak berapa lama seorang wanita yang ia kenal datang menghampiri orang itu.

"Yoongi!!" Teriak wanita itu sembari berlari kecil.

Tubuh Jimin tiba-tiba saja melemas ketika mendengar nama laki-laki yang tengah ia amati itu, "Y...Yoongi?" Ucap Jimin tidak percaya.

"Vin sorry banget udah ganggu lo." Ucap Yoongi sembari menggaruk tengkuknya.

Dan sekarang Jimin di buat bertambah bingung karna wanita yang menghampiri Yoongi adalah Vini.

Vini tampak menghela napas dan mendekatkan tubuhnya kearah Yoongi.

"Kenapa bisa di sini? Gua khawatir." Ucap Vini lemah.

"Gua ke sasar. Gua lupa kamar gua yang mana." Ucap Yoongi sembari tertunduk.

Vini berjalan mendekat ke arah Yoongi dan memeluk Yoongi lembut.

Tanpa sadar Yoongi mulai meneteskan air matanya.

"Maafin gua." Ucap Yoongi terisak.

"Udah gapapa. Yang penting lo gak kenapa-kenapa." Ucap Vini menenangkan Yoongi.

"Gua semakin lama semakin gak berguna." Ucap Yoongi kesal dengan dirinya sendiri.

"Engga, jangan mikir kaya gitu." Ucap Vini yang berusaha menenagkan Yoongi.

"Kalo kaya gini terus lama-lama semua orang bakal tau kan vin? Kenapa harus gua!" Ucap Yoongi semakin menjadi-jadi sehingga ia jatuh ke lantai dan memukul-mukul kepalanya.

Vini tampak terisak sembari berusaha menenangkan Yoongi.

"Engga, lo pasti sembuh. Lo inget kata bokap gua kan? Lo pasti sembuh." Ucap Vini meyakinkan Yoongi.

"SEMBUH DARI MANA!? Perlahan keseimbangan gua ilang, hidung gua udah ga bisa nyium apa-apa lagi! Mulut gua udah gak bisa ngerasain apa-apa lagi! Dan sekarang?? Perlahan gua mulai jadi pelupa!! Gua bahkan gak bisa balik ke kamar gua sendiri!! AKKGGGHHH!!!" Teriak Yoongi frustasi sembari memukul-mukul dirinya sendiri.

You Are The Reason ✔Where stories live. Discover now