33|Maaf.

104 10 19
                                    

"Tidak banyak orang yang mengetahui jika kata maaf adalah hal berharga untuk seseorang."
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini cuaca sedikit mendung. Nina duduk di bangku yang berada di ruang tamunya sembari menunggu Namjoon bersiap di kamarnya.

Nina duduk termangu sembari memegang secangkir teh yang ia buat. Entahlah cuaca pagi ini seperti menggambarkan pikiran Nina.

Tanpa Nina sadari Namjoon duduk tepat di samping Nina sembari mengambil cangkir teh di tangan Nina yang sudah hampir tumpah.

"Pagi-pagi jangan bengong." Ucap Namjoon pelan yang sontak mengejutkan Nina.

"Apa si bang." Ucap Nina mengelak.

"Kenapa si pagi-pagi bengong? Tumben." Ucap Namjoon yang melihat Nina yang tidak seperti biasanya.

Nina terdiam dan perlahan menyandarkan kepalanya pada pundak milik Namjoon.

"Ada masalah? Cerita sama abang, jangan diem aja." Ucap Namjoon sembari menghela napas dan menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Akhir-akhir ini aku ngerasa ada yang janggal aja bang." Ucap Nina jujur.

"Apa? Apa yang janggal?" Tanya Namjoon sembari mengeryitkan dahinya.

"Aku ngerasa Yoongi berubah." Ucap Nina yang tanpa sadar membuat kedua matanya berkaca-kaca.

Sudah seminggu sejak terakhir kali ia bertemu Yoongi. Rasanya ada yang aneh dengan Yoongi.

Bora pun tidak tahu Yoongi pergi kemana. Bora hanya mengatakan jika Yoongi pergi ke luar kota bersama mama Boyo sedangkan papa Boyo dirumah bersama Bora. Yang membuat Nina aneh adalah Yoongi tidak pernah menghubunginya selama satu minggu.

Namjoon tertegun mendengar ucapan adiknya. Namjoon jelas tahu jika Nina diam-diam menyukai Yoongi, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Perasaan kamu aja kali." Ucap Namjoon asal sembari mengerjapkan matanya berkali-kali.

Nina terdiam sembari mengangguk kecil.

"Udah jangan mikir yang aneh-aneh. Yoongi mungkin lagi banyak urusan. Nanti juga pulang. Lagian juga diakan pergi sama mama Boyo." Ucap Namjoon yang berusaha menenangkan Nina.

Nina yang sudah tidak bisa berkata-kata hanya bisa memeluk Namjoon erat.

Namjoon menunduk dan merasa bersalah dengan Nina karena hubungannya dengan Bora yang mungkin saja akan menyakitinya suatu hari nanti.

Skip...

Saat ini Nina sudah berada di kampus. Nina hari ini berangkat hanya berdua dengan Namjoon karena Bora sudah berangkat lebih dulu sedangkan Yoongi masih tidak ada kabar.

Nina berjalan pelan menuju kelasnya. Perasaan-perasaan tidak biasa mulai membuatnya sesak tanpa sebab.

Nina terus menunduk ketika berjalan dan tidak memperhatikan keadaan sekitar sehingga tiba-tiba ia menabrak seorang laki-laki yang berdiri tegap di hadapannya.

Bruk...

Nina terkejut dan dengan segera menatap orang yang berada di hadapannya untuk meminta maaf.

Tetapi belum sempat Nina mengatakan sepatah kata pun, Nina langsung segera di tarik oleh laki-laki itu kedalam pelukannya.

Nina sangat terkejut karena tindakan laki-laki itu benar-benar sangat tidak terduga.

"Maafin gua." Ucap laki-laki itu yang semaakin mempererat pelukannya dengan Nina.

Nina masih terdiam karena sangat terkejut yang tiba-tiba saja ia mendapat pelukan dan yang membuatnya tambah terkejut laki-laki itu pun mengatakan "maaf".

You Are The Reason ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz