34

1.9K 318 150
                                    

Taehyun berlari secepat yang ia bisa. tak memperdulikan sebanyak apapun keringat yang terus mengalir dari kening nya. Ia berharap Taehyung masih berada di sekitarnya. Namun sayang, sejauh apapun dia berlari, Taehyun tak menemukan sosok pemuda tampan itu.

Langkah kaki nya terhenti secara spontan saat pasokan oksigen mulai menipis, ia memegang kedua lututnya sembari mengatur napas nya yang tak beraturan. Setelah normal kembali ia langsung berlari sebelum Taehyung semakin jauh darinya.

Kunci, kotak hitam dan foto-foto.
Sungguh, ia benar-benar butuh penjelasan dari nya. Ia juga ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Saat masih berlari, tiba-tiba saja seseorang keluar dari sebuah gang yang akan Taehyun lewati. Taehyun terkejut. Dan akhirnya mereka saling bertabrakan.

BRUKK...

"Aww... Yak! Ga punya mata ya?" Ucap orang itu yang terdengar begitu marah.

"Maaf. Maafkan aku." Taehyun segera bangkit dan langsung membungkuk berkali-kali pada orang tersebut.

"Taehyun-ah?"

Taehyun membisu. Sebelum akhirnya ia mengangkat pandangan nya untuk melihat orang tersebut.

"B-beomgyu Hyung? Hueningkai?"

Hueningkai berdecak sebal ketika melihat namja yang ia benci berada tepat di hadapan nya. Dengan cepat ia segera membalikkan tubuh nya dan hendak pergi, "sial, kenapa aku harus bertemu dengan nya? Beomgyu Hyung ayo pergi."

Baru saja Hueningkai pergi, beomgyu tiba-tiba menahan pergelangan tangan nya, "tunggu sebentar."

"Mau kemana? Kenapa terlihat buru-buru?" Beomgyu menatap Taehyun dengan pandangan yang begitu hangat. "Lihat, keringat mu itu banyak sekali." Ia tersenyum tipis, meskipun tak bisa di pungkiri bahwa di dalam hati nya beomgyu mengkhawatirkan keadaan Taehyun.

"Istirahat lah. Jangan sampai kelelahan."

Taehyun tanpa sadar ikut tersenyum, "ah... Anu, aku sedang menc-"

"Yak Hyung apa-apaan itu?" Potong Hueningkai saat melihat sikap beomgyu yang begitu perhatian pada taehyun. Sungguh membuat Hueningkai ingin muntah.

"Ada apa dengan mu?"

"Harusnya aku yang bertanya padamu. Ada apa dengan mu? Apa maksudmu bertanya pada anak sialan itu?"

"Aku hanya bertanya, apa masalahnya?"

"Terserah dirimu saja Hyung. Kamu akhir-akhir ini juga tampak berbeda. Sial, aku benar-benar malas melihat wajah nya itu. Lebih baik aku mencari Soobin Hyung sendiri." Hueningkai kemudian menghempaskan tangan nya dari genggaman beomgyu. Ia kesal pada Hyung nya yang satu itu.

Soobin? Tunggu! Bukankah terakhir kali Taehyun melihat Soobin bersama dengan Dareum di gedung tua itu. Apa mereka belum kembali juga?

"Sepertinya aku tau Soobin Hyung dimana." Ucap nya sedikit keras berharap Hueningkai bisa mendengar suaranya. Dan benar saja, ia tampak menghentikan langkahnya.

"Apa maksudmu?" Tanya beomgyu dengan raut wajah bingung yang ketara.

"Aku kemarin melihat Soobin Hyung bersama Dareum."

"Dareum? Maksudmu Park Dareum?"

"Benar. Aku tidak tau apa yang mereka lakukan. Tapi aku melihat mereka masuk ke dalam gedung tua yang sudah tak terpakai."

"Kamu yakin?"

"Aku benar-benar yakin Hyung. "

"Berhenti berbohong. Kamu pikir kita akan percaya pada omong kosong mu itu, huh? Lagipula untuk apa Soobin Hyung pergi kesana? Dia itu penakut. Yak, jika kamu ingin berbohong pada kami setidaknya harus lebih masuk akal." Ujar Hueningkai.

Our Dreams || TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang