28 🍁

2.8K 353 138
                                    

"BANGSAT!"








Satu umpatan keras terlontar begitu saja di mulut Yohan. Napas nya terlihat begitu memburu dengan tatapan mata yang merah dan tajam.

Yohan menyadari bahwa kedua orang tuanya hanyalah seorang pedagang pasar yang tak selalu ramai oleh pembeli. Maka Selama ini Yohan selalu berusaha dengan keras agar bisa mendapatkan beasiswa itu. Ia pergi belajar berjam-jam, mengabaikan waktu bermain nya dengan teman-teman nya, bahkan melupakan waktu tidurnya hanya untuk belajar.

Yohan tau bahwa tak ada hasil yang mengkhianati usahanya, dan pada akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini.

Yohan bahagia, tentu saja. ia bangga dengan dirinya sendiri yang sudah berjuang dengan keras selama ini. Bahkan sepulang dari sekolah ia langsung memeluk eomma nya dan mengatakan bahwa ia mendapatkan beasiswa.

"Eomma lihat, aku mendapatkan beasiswa di sekolahku." Ucap Yohan di dalam dekapan sang eommanya.

"Benarkah?"

"Eum! Sekarang eomma tak perlu lagi pusing memikirkan uang untukku. Selama ini, bukankah eomma dan abeoji sudah bekerja keras mencari uang untukku? Sekarang kalian bisa istirahat sebentar."

"Aigoo... Anakku hebat sekali. Terus lah belajar dan kamu bisa mencapai impian mu satu per satu. Terimakasih sudah berusaha dengan keras selama ini, pergilah mandi dan makan. Setelah itu tidurlah."

Namun semua kebahagian itu rasanya cepat sekali menghilang. Ketika yohan berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan, tiba-tiba saja datang seorang laki-laki, ia mengatur kehidupan nya dan menghancurkan semuanya.

"A-apa kau tau seberapa keras aku berusaha mendapatkan beasiswa itu? Aku bahkan melupakan waktu bermain ku dan hanya fokus pada belajar. Aku benar-benar ingin mendapat kan itu agar kedua orangtua ku bangga padaku. Namun, kau malah datang dan menghancurkan semuanya."

Laki-laki yang ada di hadapan nya itu tiba-tiba saja bertepuk tangan dengan senyum yang tersungging di bibir nya, "wow. Itu sungguh usaha yang mengagumkan. Tapi maaf, aku tidak bertanya soal itu."

"Kau..."

Tangan yohan terkepal dengan kuat, sebisa mungkin ia berusaha untuk bangkit dan menghajar laki-laki bajingan itu, tapi sayang tubuhnya benar-benar lemah saat ini.

"Kenapa aku harus bertemu dengan iblis seperti mu sialan?" Teriak Yohan lagi.

Laki-laki bermata hazel itu memiringkan kan kepala nya, "iblis?"

"Kau membuat hidup Kang Taehyun menderita. Dia dibenci oleh para sahabatnya, dibully oleh teman sekelasnya. Kau juga bahkan telah membunuh Hyung nya yang sangat dekat dengan Taehyun dengan cara menabraknya dengan mobil. Bukankah kau itu iblis." jelas Yohan.

"Aku benar-benar akan melaporkan mu pada polisi." Ancam Yohan yang hanya dibalas oleh tawa dari laki-laki itu.

"Laporkan saja, kau pikir aku takut, huh? Dan apa yang barusan kau bilang? Aku iblis? Hahaha. Hey bodoh, seharusnya sebelum berbicara, kau harus bercermin  terlebih dahulu. Kau pikir hanya aku yang 'iblis' disini? Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?"

"A-apa?"

"Biar aku ingatkan, kau itu yang telah mendorong Choi Yeonjun hingga membuat kakinya patah, lalu memfitnah Kang Taehyun jika dia yang sudah mendorong Yeonjun hingga berakibat ia di benci oleh sahabatnya dan jangan lupakan juga bahwa kau pernah meracuni makanan Hueningkai.  Kau itu seorang namja bermuka Dua, Kim Yohan."

"Ta-tapi aku melakukan itu atas dasar perintah dari mu, sialan!"

"Dari awal aku sudah bilang bahwa kau bisa saja menolak perintahku. Tapi apa? Kau malah tetap melakukannya. Kau lebih memilih mempertahankan beasiswa mu itu dan mengorbankan kehidupan Kang Taehyun." Ucap laki-laki bermata hazel itu dengan smirk nya.

Our Dreams || TXT [✓]Where stories live. Discover now