13

2K 337 57
                                    

Rasa dingin begitu terasa di telapak tangannya ketika ia menyentuh gagang pintu tersebut. Ia menghela napas nya perlahan. Meyakinkan hatinya bahwa hyungnya pasti baik-baik saja di dalam sana. Dengan pelan dan perlahan, Taehyun membuka pintu dengan hati-hati. Berharap bahwa pintu ini tak mengeluarkan suara yang bisa saja mengganggu seseorang yang ada di dalam sana.

Pintu terbuka. Matanya menangkap ketiga sahabatnya yang tengah menemani Yeonjun yang terbaring di Ranjang.
Kakinya melangkah tanpa di perintah. Taehyun dengan segala kekhawatiran nya langsung menghampiri Yeonjun.

"Hyung maaf aku baru menjengukmu sekar-"

"Untuk apa kamu kesini?"

Deg!

Taehyun memberhentikan langkahnya. Menatap bingung Yeonjun yang nampak menatapnya dingin dan datar.

"Apa yang kamu katakan hyung? Tentu saja aku ingin menjengukmu."

"Menjengukku? Setelah apa yang kamu lakukan padaku, tanpa rasa malu kamu malah datang kesini untuk menjenguk ku? Ck. Yang benar saja."

Taehyun masih belum paham apa yang telah terjadi disini. kenapa Hyung nya tiba-tiba berkata hal yang bahkan tak pernah ingin Taehyun dengar.

"Kenapa?" ia menjeda ucapannya, "kenapa kamu melakukan ini pada Yeonjun Hyung?" pandangan nya kini beralih pada yang termuda. Hueningkai menatap tajam Taehyun.

"Melakukan apa? Apa yang telah aku lakukan?" Taehyun tak mengerti. Sungguh. Ia datang kesini untuk menjenguk hyungnya. Ia datang kesini untuk memastikan bahwa keadaan hyung nya baik-baik saja. Tapi kenapa sekarang ia malah di hadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia sendiri tidak mengerti.

"Hah! Ternyata susah sekali ya berbicara pada orang yang gemar berbohong." dengan tangan yang ia lipat, Hueningkai tersenyum remeh pada Taehyun.

Taehyun menatap satu per satu orang yang ada di ruangan tersebut. Tak ada senyum yang biasanya ia dapatkan. Melainkan hanya tatapan datar dan dingin.

"Apa berkata jujur itu sangat sulit bagimu, huh? Jujurlah, setidaknya itu akan mengurangi rasa kecewaku padamu." Beomgyu menundukkan kepalanya. matanya seolah tak ingin menatap sosok namja yang sendiri tadi diam bagai patung.

"apa yang harus aku katakan? Aku datang kesini untuk menjenguk Yeonjun hyung. tapi kenapa kalian malah membuatku bingung? Ada apa?"

"Kau!" Tunjuk Hueningkai. "Kenapa kamu tega mendorong Yeonjun Hyung dari tangga?"

Deg!

"KENAPA TAEHYUN-AH? KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU. TOLONG JAWAB PERTANYAANKU"

Deg!

Taehyun bergeming.
Terlalu sulit baginya untuk mencerna apa yang baru saja Hueningkai katakan.
Taehyun membenci suara bentakan. Dadanya terasa sangat sakit, padahal Hueningkai tak memukulnya, tapi rasanya sakit sekali ketika Hueningkai mengatakan hal yang bahkan tidak sama sekali Taehyun lakukan.

"A-apa.. Yang kamu katakan."

"Kenapa? Apa sekarang kamu takut karena perbuatanmu sudah diketahui oleh kami?" Hueningkai menghampiri Taehyun yang membeku. Menatap matanya yang terlihat kosong dan hampa. Berbeda dengan tatapan Hueningkai yang penuh dengan kebencian.

"Tidak. Aku tidak melakukan itu." Taehyun menggelengkan kepalanya berkali-kali. Meyakinkan semuanya bahwa ia tak melakukan hal kejam itu. Lagipula untuk apa ia mendorong Yeonjun? Bukankah itu hanya akan menambah masalah baru di hidup nya.

"Pembohong!"



#Sebelumnya.

"Jika aku bilang bahwa Taehyun adalah pelakunya, apa kalian akan percaya?"

Our Dreams || TXT [✓]Where stories live. Discover now