📍 [⁸log64] Blood, Sweat, and Tears ✓

118 20 63
                                    

HAL YANG KUIMPIKAN SEJAK DULU AKHIRNYA BISA TERWUJUD PADA HARI INI.

~••~

Selamat Membaca!!!

💭💭💭

Agustus 2021

"Jadi, untuk adik-adik yang ingin bergabung bersama kami sebagai pengurus OSIS-MPK SMA D, bisa datang ke ruang OSIS untuk mengambil formulir pendaftaran. Kami akan buka pendaftaran sampai tanggal 1 September. Mengerti?"

"Siap, mengerti, Kak!" ucap kami sekelas dengan kompak. Kakak-kakak pengurus OSIS-MPK pun melanjutkan sedikit wejangannya pada kami, setelah itu mereka langsung pamit undur diri.

"Fel, kamu ikut seleksi pengurus OSIS?" tanya Ghina yang merupakan teman sebangkuku.

"Ikut, dong. Lumayan, nih, kalau ikutan. Kamu?"

"Ikut juga. Aku dari SMP sebenarnya mau jadi pengurus OSIS, tapi nggak pernah lolos. Semoga kali ini bisa," ujarnya dengan berbinar-binar. Bisa kulihat ada bara semangat melalui matanya. Sepertinya Ghina benar-benar ingin masuk kepengurusan OSIS.

Tiba-tiba muncul Nandini dan Fikay di samping kami. "Eh, lagi bahas apa, nih? Nggak mau ke kantin?"

"Lagi bahas seleksi pengurus OSIS, kalian mau ikut?" tanya Ghina pada mereka berdua.

"Ikut, dong!"

"Tentu saja!"

Mereka secara bersamaan menjawab pertanyaan Ghina. Yes, aku senang sekali karena kami berempat akan ikut seleksi OSIS. Lebih menyenangkan lagi jika kami bisa diterima sebagai pengurus OSIS. Pasti seru.

💭💭💭

"Parah, nih. Aku nggak tahu mau tulis visi misinya apa," keluhku. Kemarin kami diberitahu oleh para pengurus OSIS-MPK kalau seleksi pertama, kita harus membuat visi misi.

"Loh? Memangnya kamu belum nyiapin visi misi? Kan memang begitu biasanya. Kalau mau daftar jadi pengurus OSIS-MPK itu harus ada visi misi," ujar Ghina. Ketiga sahabatku ini langsung menatapku dengan heran.

"Yah, aku dulu waktu SMP nggak pernah kepikiran ikut seleksi OSIS, jadi aku nggak tahu gimana sistem seleksinya," ucapku dengan lesu.

"Gini, deh. Biar nggak susah. Kamu ikut seleksi OSIS itu alasannya apa, sih? Kamu ngomong aja sama kita. Nanti, kita bakal bantu kamu buat merealisasikan motivasimu itu lewat visi misi," tutur Fikay.

Jujur saja, ya. Aku ikut seleksi OSIS ini untuk mengangkat namaku. Biar aku terkenal gitu di SMA D. Jadi, aku nggak hanya terkenal karena papaku adalah kepala yayasan sekolah ini, tapi juga terkenal karena aktif di organisasi sekolah. Masa, iya, visi misiku untuk menunjukkan eksistensiku? Yang ada aku pasti ditendang duluan.

"Gimana, Fel?" Mereka bertiga masih setia menatap dan menunggu jawabanku. Aku semakin bingung saja.

"Ehm, jadi begini. Aku ... sebenarnya bingung motivasiku jadi pengurus OSIS itu apa," lirihku. Sesuai dugaan, mereka bertiga melongo setelah mendengar penuturanku.

"Lah? Terus, kamu mau daftar jadi pengurus OSIS itu nggak ada alasannya? Kok bisa?" Kali ini Nandini yang bertanya. Belum sempat kujawab, Ghina langsung menjawab pertanyaan Nandini.

"Jangan bilang, kamu mau jadi pengurus OSIS cuma buat eksis aja?" Ucapan Ghina sontak membuat Fikay dan Nandini terkejut, termasuk diriku. Terpaksa aku mengiyakan pertanyaan Ghina. Sedangkan ketiga temanku ini justru menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, tenang saja. Kami akan bantu kamu untuk tulis visi misinya. Aku akan jamin kita berempat akan lolos seleksi pengurus OSIS." Yah, semoga saja.

💭💭💭

Aku lolos seleksi! Aku sangat bahagia saat mendengar pengumuman itu. Bahkan, ketiga temanku pun lolos seleksi. Yeay, kita berempat akan menjadi pengurus OSIS. Memang tidaklah mudah untuk lolos seleksi menjadi pengurus OSIS, tapi kami berhasil melewati itu semua. Aku benar-benar bahagia.

"Eh, Fel. Waktu isi formulir pendaftaran, kamu mau jadi pengurus OSIS bagian mana?" tanya Fikay. Saat ini kami berempat sedang makan di kantin untuk merayakan kebahagiaan kami.

"Ehm, aku pilih ketua II OSIS karena kelihatannya keren, deh, jabatan itu," tuturku setelah menelan makanan. Mereka bertiga pun mengangguk-angguk setelah mendengar jawabanku. Memang saat itu aku tidak memberitahu mereka jabatan yang kuinginkan.

Dan itulah jejakku hingga ke titik ini. Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya aku terpilih menjadi ketua II OSIS. Jujur, aku bahagia sekali. Sejak aku menjadi pengurus OSIS, namaku semakin terkenal karena tergabung dalam sebuah organisasi yang cukup bergengsi di masa sekolah menengah. Hal yang kuimpikan sejak dulu akhirnya bisa terwujud pada hari ini.

Perjuangan itu tidaklah semudah yang kubayangkan. Berawal dari penatnya diriku saat mengikuti seleksi OSIS yang cukup ketat. Belum lagi setelah aku lolos seleksi, harus mengikuti LDKS yang benar-benar melelahkan meskipun semua kegiatannya menyenangkan.

Hingga akhirnya aku mencalonkan diri untuk menjadi kandidat ketua II OSIS. Jujur, hal itu sangat meletihkan. Aku harus membuat visi misi lagi—yang dibantu oleh tiga sahabatku, lalu kampanye di tiap kelas bahkan harus melaksanakan orasi lapangan. Namun, semua lelah tersebut terbayar dengan terpilihnya diriku sebagai ketua II OSIS. Semua darah, keringat, dan air mata yang kukeluarkan seolah tak sia-sia begitu saja—aku tau ini lebay, tapi jujur, perjuangan sampai ke titik ini memang cukup sulit!

Hal itu pula yang akhirnya membuat diriku semakin mudah dalam melancarkan aksi itu bersama sahabat-sahabatku.

💭💭💭

Haii haiii... Jadi, sudah paham, 'kan, kenapa aku kasih bulan dan tahun di awal chapter? Kalau belum paham, sini duduk, aku bakal jelasin (wkwk).

Jadi, maksudku ngasih gitu, buat njelasin kalau yang bab 2 ini lebih menekankan sebelum Felicia jadi semena-mena dan juga awal-awal saat Felicia mau seleksi jadi pengurus OSIS. Gimana? Udah paham apa tambah nggak paham? Hehe. Ya, gitulah pokoknya.

Misterinya kok belum ada? Sabar ya, ini masih tahap perkenalan dulu. Jadi, adegannya mungkin sedikit menyebalkan karena sifat jeleknya Felicia ini. Oh, ya, makasiii sebelumnya buat yang tetep stay sama cerita ini. Tunggu yaa next chapternya.

Dan ... aku juga makasiiii banget buat my best plenn mardianarf sudah bantu aku jelasin tahapan-tahapan kalau mau masuk ke kepengurusan OSIS 😍 Soalnya, aku sendiri nggak pernah ikut kepengurusan OSIS, pernahnya sih cuma daftar, tapi spesifiknya aku kurang tau. Hihi, tengkiyuuu mai best plennn mwahhh mwah.

As always, jangan lupa vote dan komen, ya, untuk membangun cerita ini.

Jangan lupa follow juga akun putriaac untuk dapatkan informasi update terkait cerita ini dan juga cerita-cerita menarik lainnya.

Have a nice day.

©Surabaya, 18 Agustus 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©Surabaya, 18 Agustus 2020

Revenge After MOSWhere stories live. Discover now