📍 [√(20² + [²log8 × 7]²)] Pelampiasan

23 4 6
                                    

JADI, ALASAN KAMU MELAKUKAN PERUNDUNGAN ITU HANYA UNTUK PELAMPIASAN DENDAM?

~••~

Selamat Membaca!!!

💭💭💭

Sejak guru BK mengatakan untuk tidak perlu memperpanjang masalah dengan Jessica, tentu saja aku tak terima. Namun, aku bisa apa? Ingin mengadu kepada kedua orangtuaku, mengapa rasanya sulit sekali?

Entahlah. Aku sendiri tak tau. Aku bingung.

Alhasil, aku berusaha menahan diri ketika Jessica masih terus mem-bully. Andai bisa menguasai ilmu bela diri, wajah cantiknya itu pasti akan habis terkena bogemanku.

Mungkin karena terlalu berpikir keras, tak sadar kepalaku menabrak sebuah dada yang cukup keras.

Aww, sakit sekali.

Saat mendongak, aku terkejut setengah mati ketika mengetahui siapa yang baru saja kutabrak. Orang yang kutabrak itu awalnya terlihat marah. Namun, lama-lama rautnya mulai berangsur normal, bahkan sekarang ia mulai tersenyum.

Sial, senyumnya membuat degup jantungku mengencang.

"Hati-hati, dong, kalau jalan. Jangan sama melamun." Aku pun tersenyum malu saat mendengar tegurannya. Oh, astaga. Aku benar-benar bucin dengan lelaki yang baru saja kutabrak ini. Dia adalah lelaki yang kusukai bahkan sejak awal MOS berlangsung. Kalau tidak salah, dulu dia teman gugusku. Hanya saja, sekarang ia tak sekelas denganku.

"Kamu dulu anak gugus 2 bukan, sih?" Tentu saja aku terkejut saat ia menyebutkan gugusku dulu. Apa dia pernah mengenaliku sebelumnya?

"Iya. Aku dulu gugus 2. Kamu juga bukan, sih?" tanyaku balik. Dia pun balas tersenyum. Astaga, manis sekali.

"Iya, aku gugus 2. Kita belum kenalan, ya? Kenalan, yuk." Tak dapat dipungkiri, wajahku pasti mulai berseri saat ini. Ditambah lagi saat tangan lelaki itu terulur.

"Namaku Dimas. Salam kenal, ya."

💭💭💭

Rasanya seperti mimpi bisa dekat dengan seorang most wanted boy. Serius, Dimas adalah cowok yang paling diidolakan beberapa kaum hawa di sekolah ini.

Rupanya yang tampan, tubuh yang atletis pula. Aku sangat menyukainya. Wajar, kan, jika gadis yang mengalami awal masa pubertas mulai muncul benih-benih cinta pada lawan jenis?

Namun, tak kusangka bahwa kedekatanku dengan Dimas memicu amarah Jessica. Kalau kalian mengira Jessica merasa cemburu, maka dugaan kalian benar! Aku sudah bilang, kan, sebelumnya kalau Dimas itu idola hampir seluruh kaum hawa di SMP ini.

Jessica sangat tidak suka melihat kedekatanku itu. Ditambah lagi, Dimas sering banget ngajak aku pulang bareng. Ya, karena aku sering naik ojek online waktu pulang, jadi aku terima aja tumpangannya. Lumayan juga, kan, buat hemat ongkos.

Aku paham kalau Dimas melakukan itu sebagai teman yang baik. Aku tak ingin gede rasa kalau Dimas ada maksud lain di balik sikapnya itu. Sebab, menjadi temannya saja sudah cukup.

Apalagi, aku tak memiliki teman dekat satu pun sampai saat ini. Bahkan, teman sekelasku saja tidak ada yang berteman dekat denganku. Hanya Dimas, dia yang dekat dan mau mengobrol bersamaku.

Sampai akhirnya, tiba-tiba lelaki itu menyatakan sesuatu yang tak pernah kuduga.

"Aku suka sama kamu, Fel. Kamu mau jadi kekasihku?"

Revenge After MOSWhere stories live. Discover now