📍 INTERLUDE: Motif (a)

22 7 19
                                    

⚠️ WARNING (17+) ⚠️

Mengandung kata-kata dan perbuatan kasar yang tidak patut ditiru.

Bijaklah dalam membaca!!!

---

HATI SUAMI MANA YANG TAK TERSAKITI SAAT MELIHAT ISTRINYA BERSELINGKUH DI RUMAH MEREKA SENDIRI?

~••~

Selamat Membaca!!!

💭💭💭

"Kamu habis dari mana semalam? Ditelpon berkali-kali kok nggak diangkat?" Seorang pria yang berusia kisaran kepala tiga tampak menginterogasi seorang wanita berambut pirang yang kini sedang berjalan menuju kamar.

"Bukan urusanmu. Nggak usah sok peduli." Pria tersebut tampak tertegun saat mendengar istrinya berbicara seperti itu. Beda dari biasanya.

Akhirnya, pria itu berinisiatif mendekati wanita yang kini berjalan dengan sempoyongan. Dan benar saja dugaannya, bau alkohol langsung menguar saat wanita itu tengah menguap.

"Kamu mabuk, ya? Habis dari mana kamu semalam? Jawab!" Wanita itu sepertinya jengah dengan suaminya, sebab ia langsung mendorong dada pria itu meski hasilnya sia-sia. Karena, tenaganya sangat lemah saat ini.

"Bukan urusanmu, Tony!" Sekali lagi, Tony tertegun mendengar istrinya langsung memanggil namanya, tidak memanggil 'papa' seperti biasanya.

"Jawab aku, kamu habis dari mana? Kenapa bisa mabuk kayak gini, sih? Inget, kamu ini ibu. Kamu juga udah punya dua anak. Kamu itu contoh buat anak-anakmu. Gimana kalau mereka justru meniru kelakuanmu yang buruk ini, hah? Mana rambut disemir nggak jelas gini juga!" Mata wanita bernama Siska itu pun nyalang saat suaminya itu menasehatinya. Sebab, bagi Siska, Tony saat ini tengah menyindirnya.

"Apa-apaan kamu, hah? Terus mau bilang aku nggak pantes jadi ibu? Iya? Ngaca, dong! Kamu sendiri juga nggak pantes jadi ayah. Di mana kamu saat Ghina ulang tahun? Di mana kamu saat Alicia sedang sakit demam dan harus ke rumah sakit? Kamu sibuk kerja! Kamu—"

Plak.

Sebuah tamparan melayang begitu saja di pipi Siska. Wanita itu menatap tak percaya pada suaminya. Karena merasa tidak terima, alhasil dia balik menampar pipi Tony. Mereka pun saling menatap dengan mata yang menyalang.

"Aku ... memang mabuk. Iya, benar! Tapi, aku nggak sepenuhnya mabuk. Aku masih sadar! Jangan kamu pikir kalau kamu menamparku, aku tidak menyadarinya, ya!" Tony pun terdiam setelah mendengar penuturan istrinya. Mendadak rasa menyesal mulai melingkupi batinnya.

"Oh, iya. Kamu juga bilang, kan, kalau aku ini seorang ibu, menjadi panutan buat anak-anak. Tapi, bagaimana dengan kamu sendiri? Menampar wanita, huh? Di mana jiwa lelakimu itu, berani main fisik dengan perempuan!" Tak lama setelah itu, Siska menyenggol kasar pundak Tony, lalu berjalan menuju kamarnya.

Sedangkan Tony hanya diam. Ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Mendadak saja pikiran pria itu buntu.

Tanpa ia sadari, seorang gadis kecil berusia 12 tahun melihat apa saja yang dilakukan kedua orangtuanya tadi.

💭💭💭

"Apa-apaan ini, hah? Masuk ke rumah orang sembarangan!" Tony tak lagi bisa menahan amarahnya saat melihat seorang lelaki asing mencumbu istrinya di dalam kamar. Apalagi mereka berdua sama-sama tampak tak mengenakan pakaian. Hanya selimut yang menutupi tubuh mereka.

Hati suami mana yang tak tersakiti saat melihat istrinya berselingkuh di rumah mereka sendiri? Bahkan, wanita itu tampak menikmati tiap cumbuan yang diberikan oleh lelaki yang bahkan belum Tony kenal. Apalagi, mereka berdua melakukan sesuatu yang ... ah, membayangkannya saja membuat Tony ingin mual.

Istri tak tau diri. Sudah berselingkuh, dan sekarang malah mengajak selingkuhannya ke sini. Bagaimana kalau anak-anak lihat?

Tony menggerutu dalam hati. Ia sebenarnya ingin melampiaskan amarahnya dengan bar-bar, tetapi di kamar sebelah ada anak-anaknya yang masih tidur. Sehingga, ia berusaha menahan diri.

Sedangkan Siska, dia mendecak kesal karena lupa mengunci kamarnya. Padahal, ia masih menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh kekasihnya ini.

Tanpa Siska duga, tiba-tiba Tony mendekat dan menarik lengan kekasih wanita itu.

"Cepat pakai bajumu dan keluarlah. Kalau kau tidak mau menerima pukulanku." Sedangkan lelaki yang masih asyik tiduran di kasur itu tampak santai menanggapi Tony.

"Keluar? Enak saja kamu mengusirku. Kamu pikir aku mau keluar begitu saja dan takut dengan ancamanmu?" Tony yang geram, tanpa basa-basi langsung menghantam lelaki yang baru saja meremehkannya. Tentu saja lelaki yang dipukul itu tak terima begitu saja. Baru saja tangannya terangkat, tiba-tiba ditahan oleh Siska.

"Fandi, udah. Lebih baik kamu pulang dulu." Fandi menatap tak percaya pada kekasihnya. Ia pikir, wanita itu akan membelanya.

"Kita akan bahas ini nanti. Tolong, aku nggak mau memperpanjang masalah. Takut kedengaran tetangga." Lelaki itu mendengus kesal. Dengan kasar, ia meraih pakaiannya yang tergeletak sembarangan di sekitar kasur. Setelah itu, Fandi langsung berjalan keluar kamar, tak lupa dengan menyenggol pundak Tony.

Saat hanya mereka berdua saja di kamar itu, Tony mulai mendekat dengan amarah yang semakin meluap.

"Kamu ini apa-apaan, hah? Bisa-bisanya kamu selingkuh! Kamu lupa kalau sudah punya anak? Bagaimana kalau mereka melihat kamu melakukan hal menjijikan seperti ini? Atau jangan-jangan mereka melihatnya?" Tanpa basa-basi, Siska pun langsung menampar suaminya. Tony hanya bergeming saat menerima tamparan itu, terlebih lagi saat mendengar suara isakan dan ucapan selanjutnya dari sang istri.

"Aku mau kita cerai!"

💭💭💭

Mohon maap kalau adegannya malah kayak sinetron ind**iar 😭🙏🏻 Tapi, paham kan kenapa di mulmed ada video musik lagunya Rossa? Wkwkwk.

Tenang aja, cerita ini masih ada part 2, jadi ga bakal gantung. Sebenarnya aku pingin lanjutin ampe selesai, tapi jadinya ntar kebanyakan. Daripada gumoh bacanya, aku bagi 2 part. Sampai sini, udah paham hubungan antara Ghina sama Alicia?

Eh, tapi tunggu. Motif Ghina yang sebenarnya masih belum muncul di sini, tapi di part selanjutnya. So, stay tune ya. Sekali lagi, aku ga bakal ingkar jadwal kok heuheu.

Kalau di ind**iar Suara Hati Istri, kalau di sini Suara Hati Suami wkwk.

As always, jangan lupa vote dan komen, ya, untuk membangun cerita ini.

Jangan lupa follow juga akun putriaac untuk dapatkan informasi update terkait cerita ini dan juga cerita-cerita menarik lainnya.

Have a nice day.

©Surabaya, 2 Februari 2021

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

©Surabaya, 2 Februari 2021

Revenge After MOSOù les histoires vivent. Découvrez maintenant