6. Sisi kelam Anggara

579 155 130
                                    

Perubahan sifat seseorang bisa terjadi karena Orang yang sangat berarti dikehidupannya meninggalkannya pergi.

***

'XII BAHASA 1'

Terlihat sekali dari luar ruangan bahwa sedang ramai-ramainya kelas ini. Apa lagi kalau bukan tengah sibuk menyalin tugas yang belum dikerjakan dirumah masing-masing. Itu adalah tradisi dari anak-anak kelas Bahasa dari dulu. Desas desus dan lempar-lemparan tipe-x dari bangku pojok ke pojok lagi. Dan emosi para siswa yang lelet ketika mencontek jawaban teman yang lain. Membuat darah tinggi teman yang lain kambuh.

Beda dengan kedua sahabat yang tengah mondar-mandir di pintu kelasnya menanti kedatangan Pawang sepercontekannya belum datang dari tadi.

"Njir! Si Jahra sama Almira kemana sih, kok belum dateng?" celetuk Sekar yang tengah kebingungan mencari sumber jawaban darimana. Hanya Almira dan Zahra lah yang bisa membantu mereka berdua.

Erika berdecak. "Iya ah, nggak asik nih. Mana 10 menit lagi bel masuk bunyi lagi,"

"Apa jangan-jangan mereka berdua sekongkol lagi buat nggak masuk sekolah?" cetus Sekar yang membuat keringat dingin bercucuran didahi Erika, mengingat hari ini adalah tanggal 14 dan absen dirinya adalah 14. Dapat ditebak, kalau Erika lah yang hari ini akan menjadi buron semua guru.

"Njir! Coba lo telfon Zahra, gue coba telfon Almira. Oke kar!" ujarnya berapi-api.

"HALO, AL! LO DIMANA WOY!!!" teriaknya ketika telah tersambung dengan telfon Almira.

"Ehmmm---Anjir kek toa banget mulut lo hah? Oh iya, Er. Hari ini gue nggak enak badan nih. Jadi, izinin gue sakit yah? Oke? Thank you Erikasayang. Salam juga ke sahabat kampret lo yang lain. Bye, uummmm---"

Pip.

Erika memutuskan panggilan secara sepihak. Dirinya kesal! Kenapa saat-saat seperti ini otak sahabatnya yang cerdas tidak bisa diandalkan?

"Gimana kar?" Sekar menggelengkan kepalanya miris, "Nomornya nggak aktif." Saat itu juga, Erika menghembuskan nafasnya pelan dan berjalan sedih ke tempat duduknya.

***

"MERDEKA SEKALI KELAS KITA KALI INI!"

"HIP... HIPP.. HOREE!!!"

"SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA!!!"

Berbeda dengan kelas Bahasa yang tengah kelimpungan menyalin jawaban. Kelas XII IPA 3 malah sedang merayakan kebahagaiaanya karena guru mapel hari ini tidak hadir. Dan dapat dinyatakan kalau mereka jamkos satu pelajaran.

Meskipun kelas mereka IPA, tapi tak menutup kemungkinan bahwa siswanya rajin-rajin semua. Yaps! Hanya beberapa dari mereka yang rajin, yang lain? Hanya numpang gelar nama IPA doang. Wkwkkw:"

Kita lihat gerombolan laki-laki dengan hp miringnya dan earphone yang menggantung di telinganya dan teriakan-teriakan gak jelas mereka. Gerombolan perempuan yang sudah mempersiapkan bangku untuk mendengarkan ceramah dari si tukang gibah untuk menggosipkan cerita yang sedang hangat-hangatnya di televisi maupun di lingkungan mereka dari cerita a ke b ke c ke a lagi dan bolak-balik sampai waktu jamkosnya habis. Kadang aku juga heran, mulut mereka emang nggak cape apa? Ngomong terus, wkwkw

Berbeda dengan si tukang tidur yang sudah menggabungkan kursi dirinya dengan temannya sejajar dan tas yang menjadi bantalannya. Dan kita lihat si Anak kutu buku yang sibuk menamatkan buku-buku mata pelajarannya. Si pecinta drama korea yang tengah serius menatap layar laptop dengan tak lupa teriak-teriak ketika biasnya menampakkan roti sobeknya. Si tukang selfi yang selalu eksis poto-poto sendiri dan mencari-cari cahaya ilahi dari jendela kelasnya. Kalau udah nggak ada cahayanya bisa pindah potoin aib-aib temannya yang lain. Si biduan kelas yang siap menyanyi-nyanyi nggak jelas dan membuat konser dadakan, meskipun suaranya nggak ada biduan-biduannya sama sekali. Si duta kantin, yang hobinya makan terus tapi tetap kurus. Dan ada si tukang bolak-balik ke toilet padahal nggak ngapa-ngapain cuman mau modus ngeliat gebetannya. Lihat 'kan bermacam-macam serba-serbi anak IPA 3 SMA Guarda?

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang