📍 PROLOUGE: Where Am I? 📍 ✓

258 38 84
                                    

❝SEMUA RASA NYAMAN PASTI LANGSUNG MENGUAP JIKA RASA AMAN MULAI HILANG.❞

~••~

Selamat Membaca!!!

💭💭💭

Kepalaku rasanya pusing sekali saat mulai membuka mata. Kegelapan yang kudapatkan sedari tadi, mulai memudar dan digantikan oleh pemandangan sebuah ruangan usang dan juga ... menyeramkan (?)

Ruangan ini sepertinya gudang jika dilihat dari penampilannya. Di depanku terdapat sebuah meja yang dipenuhi oleh butiran-butiran debu. Lalu, di sekitar meja kayu tersebut ada banyak sekali kardus cokelat yang jika kulihat-lihat, ada bekas lakban di sana. Kardus tersebut berserakan tak karuan.

Karena penasaran, aku sedikit mengintip salah satu dari kardus itu yang letaknya dekat denganku. Isinya adalah berbagai macam benda tajam. Bergidik ngeri? Tentu saja! Bagaimana tidak ngeri jika melihat benda-benda tajam tersebut dikumpulkan dalam suatu kardus di ruangan nan mencekam ini.

Saat mendongak, dapat kulihat sekumpulan genteng yang terlihat usang. Bahkan terdapat banyak sekali jaring laba-laba yang menggantung. Ruangan ini benar-benar tak terurus.

Sesaat perasaan bingung mulai menerpa. Mengapa diriku bisa berada di tempat ini? Berusaha mengaduk-aduk memori yang ada di otak untuk mengetahui hal apa yang telah terjadi sebelumnya. Namun, sial, aku tak berhasil mengingatnya dan ... oke, bulu kudukku mulai membuat sudut 90° dengan kulit. Sungguh! Aku sedang tidak membuat drama sekarang. Yah, aku memang suka membuat drama di sekolah, tapi yang ini aku benar-benar serius!

Bayangkan jika kau sendirian di tempat aneh dan menyeramkan ini tanpa tahu bagaimana bisa tiba-tiba duduk di sini. Tentu saja kau pasti akan bingung sekaligus ketakutan. Sialnya, hal itulah yang kurasakan sekarang.

Argh ... kepalaku mulai merasakan pusing lagi. Entahlah, sejak tadi kepala seakan ditusuk oleh ribuan jarum. Mata pun rasanya berat sekali untuk dibuka. Seolah-olah memintaku untuk memejamkannya lagi. Tidak! Aku tidak boleh memejamkan mata. Keadaanku sekarang sangat genting. Untuk saat ini, aku harus mementingkan keselamatanku daripada kenyamananku, karena semua rasa nyaman itu pasti langsung menguap jika rasa aman mulai hilang. Aku benar-benar merasa tidak aman sekarang!

Yang lebih menyebalkan lagi, saat terbangun tadi, tangan dan kakiku sudah dalam keadaan terikat dengan tali yang sepertinya berbahan kasar. Sehingga saat kugerakkan kaki dan tangan, rasanya sakit sekali. Bahkan mulutku pun dibekap dengan sapu tangan. Jujur, aku merasa kesal sejak tadi, ditambah lagi kepala rasanya sangat pusing. Terutama di bagian belakang.

Tunggu dulu ... tiba-tiba sebuah memori langsung menyeruak tanpa permisi.

Pikiran seolah tanpa diperintah mulai menyelami kejadian sebelum aku duduk di sini seperti orang yang melas dengan keadaan tubuh yang tidak kalah melasnya. Semua tayangan lalu pada saat itu terus-menerus menerjang pikiranku dan ... voila. Aku dapat menyimpulkan apa yang membuatku berada di bangunan menyeramkan ini. Sial, aku telah dijebak oleh dia! Orang itu benar-benar menyebalkan. Beraninya dia membawaku ke ruangan aneh ini.

Namun, perasaan kesal itu tanpa diperintah pula langsung berganti menjadi perasaan takut, merinding, serta diliputi oleh beberapa pertanyaan. Apa arti semua ini? Mengapa dia membawaku ke sini? Atau jangan-jangan, dia adalah dalang dari semua kejadian ini? Apakah sebentar lagi aku akan menyusul teman-temanku yang hilang beberapa waktu lalu? Apakah nasibku akan mengenaskan seperti mereka?

Deg ....

Deg ....

Deg ....

Rasanya jantungku nyaris tak memberikan ruang untuk berdetak normal barang sejenak saat teringat akan kejadian temanku yang ditemukan mengenaskan waktu itu. Lalu, sekarang ... sepertinya sebentar lagi aku akan berada di posisi mereka. Aku pasti akan ... entahlah apa yang akan dia lakukan untuk membunuhku, setelah itu mayatku akan ditemukan secara mengenaskan di suatu tempat. Ya, kalau memang ditemukan, kalau tidak?

Oh, Fel. Berhentilah untuk berpikir macam-macam. Kau harus memikirkan cara agar bisa bebas dari sini.

Otakku terus bekerja keras memikirkan bagaimana caranya bisa keluar dari tempat yang menyebalkan ini. Sungguh, aku benar-benar ketakutan. Aku masih belum siap menjemput kematian, apalagi dengan cara yang mengenaskan.

Di saat mulai menyerah dan pasrah dengan kematian yang semakin mendekat, entah mengapa netraku mengarah pada sesuatu di belakang saat tanganku tadi tidak sengaja tergores oleh benda tajam. Sebentar ... benda tajam. Bagus sekali, sebentar lagi aku pasti bisa keluar dari sini. Pasti! Aku harus yakin!

Spontan kugesekkan tali ini pada benda tajam tersebut. Entahlah, aku tak tahu benda apa itu. Yang pasti benda tersebut sangat membantuku untuk segera melepaskan diri sebelum dia datang. Aku tak tahu di mana dia saat ini, tapi aku tak peduli karena melepaskan tali di tanganku ini jauh lebih penting. Supaya, aku juga bisa segera melepaskan tali yang ada di kaki.

Tali ini sepertinya memiliki bahan yang cukup tebal. Sulit sekali untuk melepaskannya. Bahkan tanganku yang mulus ini terpaksa harus terluka. Tidak! Aku tidak boleh menyerah. Meskipun darah mulai menetes dari tangan, aku tak boleh menyerah.

Tap ....

Tap ....

Tap ....

Mampus, aku mulai mendengar suara langkah kaki yang sontak menghentikan aktivitas menggesekkan tali ini pada benda tajam di belakang. Suaranya memang terdengar jauh, tapi aku harus segera melepaskan tali sialan ini dan kabur sebelum dia menyadarinya!

💭💭💭

Holaaa .... Bertemu lagi denganku xixixi. Jadi, cerita ini aku publish untuk memenuhi project dari 300days_challenge . So, untuk sementara ini cerita Medium Girl terpaksa dipending dulu, ya. Dan tenang saja, belajar dari pengalaman nulis Medium Girl, cerita ini akan update seminggu sekali. Tidak ada patokan pada hari apa aku update, tapi setiap satu minggu aku akan update satu chapter. Doakan semoga bisa rutin, ya. Oh, ya, ini pengalaman pertamaku nulis novel misteri thriller. Rasanya deg-degan banget hehe.

Jangan lupa follow juga akun putriaac untuk dapatkan informasi update terkait cerita ini dan juga cerita-cerita menarik lainnya.

Btw, cerita ini dibuat pas ultahnya Jungkook. Uwuuu, habede maknae BTS, My Lovely Boy 💜💜

Have a nice day.

©Surabaya, 1 September 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©Surabaya, 1 September 2020

Revenge After MOSWhere stories live. Discover now