38 | Pemaksa

10.1K 395 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Levin yang tengah mengobrol bersama brian langsung terhenti ketika mendengar kerusuhan.

"Dokter levin! " teriak bella ketika melihat levin "Dokter sini, tolongin alya dia pingsan"

Levin dan brian berlari mendekati alya yang berada digendongan revan dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Biar saya yang bawa alya" revan dengan terpaksa melepaskan alya dan memberikannya pada levin.

Diam diam revan mengepalkan tangannya, revan sangat tidak suka dengan situasi ini.

"Van ayo! kita susul dokter levin"

Revan mengangguk. Dan mengikuti langkah levin dari belakang.

Semuanya bernafas lega ketika dokter yang memeriksa keadaan alya mengatakan jika alya baik baik saja.

"Terimakasih dokter"

Mawar dan bella langsung mendekati ranjang dimana alya tengah berbaring.

"Kasian banget sahabat gue. Bel nanti kita harus bales amel silonte itu!"

"Ya harus dong! tangan gue udah gatel pengen jambak rambutnya sampe botak"

Deheman levin membuat mawar dan bella seketika diam.

"Maaf dok kita berisik" ucap bella pelan.

"Saya mau tau, kenapa alya sampai pingsan seperti itu"

"Eum tadi kita nemuin alya dikunci dibilik toilet, terus kek nya alya juga disiram"

Levin mengangguk "Eum jaga alya sebentar, saya mau keluar"

Melihat kepergian levin barulah revan mendekati alya "Kalian tau orang yang udah bikin alya seperti ini?"

"Amel crolin"

Mata alya perlahan terbuka. Revan menyentuh tangan alya "Alya akhirnya lo sadar"

"Dimana?"

"Rumah sakit" cicit mawar, ia tau alya tidak suka tempat ini.

Mata alya melebar seketika "Kok kalian bawa gue kesini sih! ah gue gak suka"

"Lo harus ditangani secepatnya al, kita panik langsung bawa lo kerumah sakit bukannya keuks"

Alya tidak bisa marah, ia akhirnya pasrah ditempat dengan bau obat obatan.

"Kamu sudah sadar?"

Alya langsung menoleh, terlihat levin membawa semangkok bubur.

"Om levin"

"Hm" levin duduk dikursi sebelah ranjang alya sambil mengaduk bubur yang asapnya masih mengepul "Kamu makan ini lalu setelahnya minum obat"

Alya seketika ingin muntah, padahal buburnya belum masuk kedalam mulutnya "Gue gak mau makan bubur om, ntar muntah gimana?"

"Makan!" levin mendekatkan sendok kedepan bibir alya "Buka"

Revan yang tak tahan melihat alya yang dipaksa akhirnya angkat bicara "Alya gak suka jangan dipaksa"

Levin menarik tangannya yang memegang sendok membuat alya bernafas lega.

"Kalian boleh pergi" levin menatap revan "Lagipula saya bisa menjaga alya. Terima kasih sudah membawa alya kesini"

Mawar dan bella saling menyenggol
"Al kita balik kesekolah ya, lo nggak papa kan ditinggal?"

"Iya tenang aja. Kalian hati hati dijalan"

Mawar mengacungkan jempolnya dan menarik revan yang tampak enggan pergi "Ayo van"

Alya menatap levin kesal "Om lo jangan bersikap gitu sama temen temen gue"

Levin berdehem membalas ucapan alya dan kembali menyendokan buburnya "Buka mulut kamu sebelum saya membukanya dengan cara saya sendiri"

Alya agak takut dan terpaksa membuka mulutnya "Pemaksa!"

"Mulut kamu sekarang hanya untuk makan tidak untuk protes"

"Setan! " ingin rasanya alya meneriaki kata itu didepan wajah levin tapi tidak berani, dan yang keluar dari mulutnya malah suara mual.

"Huwek"

"Telan"

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Where stories live. Discover now