34 | Pengganggu

9.7K 408 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE
DAN KOMEN
.
.
.

Alya sungguh merindukan levin. Berhari hari mereka jarang bertemu, karena levin yang amat sibuk dirumah sakit sehingga mengharuskannya tidak pulang kerumah.

"Ah perasaan sialan! jauh jauh gih sana!" karena bosan, alya memilih membaca novel diteras rumah.

Ketika keluar, mata alya melebar mendapati levin yang ada dihalaman rumah sedang berolahraga.

"Om levin ada dirumah kok gue gak tau ya"

Levin menghentikan aktivitasnya mendapati istrinya yang duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Alya mulai membaca novelnya, meski pikirannya hanya dipenuhi nama levin. Diam diam alya memperhatikan kegiatan levin dari balik novelnya.

Levin tersenyum tipis mengetahui kelakuan alya. Levin menyudahi acara olahraga paginya dan berjalan mendekati alya dan duduk disebelahnya.

"Lagi baca novel?"

Alya mengangguk "Hehe iya nih"

Levin terkekeh "Saya baru tau novelnya harus dibaca dengan terbalik"

"Huh?" alya menatap novel ditangannya, dan alya memegangnya dengan terbalik. Mata sajalah alya, malu sekali rasanya "Ini gaya terbaru baca novel om"

Levin mangut mangut membuat alya merutuki sikap memalukannya "Om gak kerumah sakit?" alya merubah topik.

"Hari ini saya libur dulu. Lagipula saya takut nanti kamu kangen karena saya jarang dirumah"

Alya mencebikan bibirnya kesal "Gue kangen? haha sama sekali enggak! "

"Padahal tadi saya berharap kamu bilang iya" bisik levin ditelinga alya, setelah itu pergi entah kemana.

•••
Alya dan levin tengah bersepeda mengelilingi komplek. Tadi levin mengajak alya untuk keluar menikmati hari libur.

Levin menghentikan sepedanya. Dan menyuruh alya turun. Tadi memang hanya levin yang mengayuh sepeda dan alya duduk manis dibelakang.

"Sini deketan dikit"

"Ngapain"

"Udah sini" levin mengeluarkan iphone-nya dan menautkan jari kelingking mereka.

"Bagus kan?" alya hanya mengangguk kurang mengerti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus kan?" alya hanya mengangguk kurang mengerti.

Iphone alya berbunyi. Notifikasi dari instagram-nya. Matanya melebar karena levin menandainya dari postingan foto tadi.

"Kok dipost, nanti orang orang pada tau om"

"Saya tidak peduli. Yang penting semua tau kamu milik saya, milik levino andreyan"

Alya tidak jadi marah. Dan tersenyum malu malu.

"Om gue mau jujur"

"Apa?"

Alya membasahi bibirnya yang terasa kering karena gugup. Itu semua tidak lepas dari perhatian levin.

"Kamu sebenarnya mau jujur atau mau godain saya?" tanya levin yang malah turn on karena gerakan bibir alya.

"Gue mau jujur om kalo gue su--"

"Levin" tiba tiba karin datang entah dari arah mana, seperti setan saja.

Seketika alya emosi. Pengakuannya gagal karena gadis menyebalkan yang ada didepannya ini.

Levin berdecak kasar melihat kedatangan karin yang menganggu waktunya berdua dengan alya.

Karin turun dari sepedanya. Dan menghampiri levin, jangan lupakan senggolannya pada alya.

"Ngapain kamu ada disini karin?"

Levin sungguh jengah dengan tingkah karin yang beberapa hari ini selalu menempel padanya.

"Mau ketemu kamu lah vin. Aku kangen" ucap karin melirik sinis pada alya, tangannya sengaja melingkar dilengan kekar levin.

Alya yang muak melihat karin yang menempel pada levin langsung saja menarik kuat rambutnya.

"Rambut gue!'

"Apa! mau marah lo? gue yang harus marah jalang, enak banget lo peluk peluk suami gue didepan mata gue sendiri. Lo belum tau siapa gue! rasain nih gue botakin pala lo"

Karin berteriak kesakitan, ia tidak bisa melawan tenaga alya yang kuat sekali "Levin tolongin aku dari cewe gila ini"

"Apa! lo sebut gue cewe gila, parah lo. Makin semangat nih gue botakin lo" sekarang alya menggunakan kedua tangannya menarik rambut karin.

Levin agak kasihan melihat karin yang menangis karena kesakitan.

"Alya lepasin rambut karin"

Karin tampak senang, karena levin membelanya "Lo denger, levin suruh lepasin rambut gue"

Alya makin gencar menarik "Nih gue lepasin sampe gak ada sisa!"

"Alya" levin menarik tangan alya dari rambut karin sampai terlepas "Kamu gak boleh gitu sama orang"

Kesal. Alya memutuskan pergi. Melihat itu levin berteriak memanggil alya namun percuma alya tidak menghiraukannya.

"Levin rambut aku rontok"

"Gue gak peduli karin! mau rambut lo rontok atau botak sekalipun. Sekali lagi gue peringatan jangan pernah deketin gue lagi"

Karin cemberut karena levin meninggalkannya "Nyebelin deh".

MY POSSESSIVE DOCTOR [selesai] ✅Where stories live. Discover now