TAMAT

2.9K 207 11
                                    

Sesuai sama apa yang aku omongin, Lembut gaakan nyampe 40 part. So this is the last chapt. Sorry kalau aneh, sorry karna udah mengundang jiwa kebarbaran klean smua, atau apapun itu di part terakhir ini atau di part sebelum2nya. Gue masih berusaha untuk jadi author yang baik, lebih baik. Dan gue amat sangat berhati-hati untuk bikin cerita, Takutnya ada yang sama kayak cerita lain, atau apapun itu. Tapi kadang ide itu bisa aja munculnya sama-sama/ barengan tanpa kita sadari.

Makasi ya semua yg udh mau baca cerita Lembut. :) luvluv ❤

Fyi : Gue akhir-akhir ini udah gak peduliin readers,vote,komen disetiap part all of my stories. Yang pantingmah tugas gue berkarya, bikin cerita, up cerita, buat orang-orang yang sekiranya mau baca cerita gue atau bahkan yang nungguin setiap cerita gue. Kl nunggu ya syukur, kl engga yaudah gapapa. Lagian ngambil atensi readers biar readers, vote, komen stories gue banyak itu susah. Kecuali, kalau itu cerita tuh setiap part, alur atau apapun itu ada yang sama ky cerita oranglain, can i call that like Copast? HAHA. LoL.

Gue berusaha untuk ngejauhin si copast-copast itu deh, gabaik, OGAH!


Selamat membaca. ❤

Ohya, buat yang kesel sama enka. Gue salut. Haha. Karena gue pgn gitu kalikali klean kesel sm pemeran utama, mwehehe.










Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Iqbaal, (Namakamu) dan Cia. Karena apa? Karena sebentar lagi, Anak kedua-- adik Cia akan segera Lahir. Hal itu mengundang kesabaran Cia hampir saja meledak, Setelah berbulan-bulan Akhirnya ia akan segera bertemu adik kecilnya. Beberapa hari yang lalu tepatnya tiga hari yang lalu (Namakamu) mengalami kram perut dan Air ketubannya sudah pecah, Hal itu jelas membuat iqbaal yang sedang berada dikantor dibuat panik, sementara Cia yang saat itu sedang berada dirumahpun ikut Panik, Setelah memberitahu perihal Bundanya yang tibatiba saja kesakitan pada Ayahnya, Saat itupula iqbaal langsung membawa (Namakamu) kerumah Sakit, takut terjadi apa-apa dengan calon anak mereka

Namun ketika sudah berada di rumah sakit, Iqbaal fikir (Namakamu) akan segera melahirkan, nyatanya tidak. Butuh menunggu beberapa pembukaan, Karena istrinya itu harus melahirkan secara Normal, Itu keinginan (Namakamu) dan iqbaal mau tidak mau harus mengiyakan apa yang diinginkan sang Istri. Iqbaal tidak ingin memaksakan kehendaknya, Yang iqbaal inginkan hanya (Namakamu) dan Calon Anaknya ini bisa selamat dan sehat.

Selama di rawat dirumah sakit, Iqbaal harus bulak balik RS-Rumah-Kantor,RS-Rumah-Kantor. Lelah? Iya. Iqbaal tidak memungkiri hal itu, tapi tak apa. Ia ingin me jadi suami Siaga, yang kapan saja istrinya perlukan ia akan selalu ada. Perihal Cia dan Sekolah, Gadis kecil itu ingin rehat sejenak selama (Namakamu) berada di Rumah sakit, mau nemenin bunda, mau nginep di rumah sakit ayah, begitulah ucapan Cia. Awalnya (Namakamu) dan Iqbaal ragu, dan melarangnya tapi Cia kekeuh dan (Namakamu) tak tega untuk memaksa, akhirnya ia dan iqbaal mengizinkan

Semua perlengkapan Bayi sudah tesedia disini-- tepatnya di kamar inap (Namakamu). Semua mendominasi warna Biru. Itu atas permintaan Cia. Dari mulai baju, popok, dll. Sebegitu excitednya Gadis kecil itu? Lucu sekali!

Dan sekarang waktu menunjukkan pukul 2 siang/sore. Cia sedang terduduk di sisi ranjang (Namakamu) yang sedang dalam keadaan setengah berdiri, setengah berbaring. Tangan kanan kecil Cia sedang mengelus perut besar (Namakamu). Sementara diatas tangannya terdapat tangan (namakamu)yang terpasang infus mengelus punggung tangan puterinya itu

"Bunda, Dedek bayinya kapan sih keluar? Cia gak sabar tau,"

(Namakamu) terkekeh mendengar celetukan Cia. Puteri kecilnya ini sangatlahhh tak sabar untuk segera bertemu dengan Adiknya. Ia mengelus rambut Cia dengan lembut, "Sebentar lagi, Sabar dong sayang."

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang