Lembut

2.2K 209 18
                                    

100+ readers
50+ vote
10+ komen

Ramein dong gais


Tok!

Tok!

Tok!




"Itu kok... belum dibuka sih pintunya?" Desis (Namakamu) disaat ia turun dari tangga

"Bi Ira!!!" Wanita itu meneriaki Pembantu yang ada dirumah Aksa namun nihil tidak ada yang muncul juga, ia melirik kearah pintu yang masih di gedor-gedor dengan kencang, ia ketakutan. Takut orang jahat.

Dengan raut wajah yang cemas (Namakamu) melangkahkan kakinya kearah pintu itu, ia berusaha untuk tidak takut. "Sshh, duh siapa ya?"

(Namakamu) menelan salivanya kuat-kuat ketika ia sudah berdiri dihadapan pintu itu, ia membuka kuncinya dan....





Brak!






"YAAMPUNNN AKSA?!!!" (Namakamu) terkejut melihat Aksa yang pingsan diatas Tandu

"I-iniii.. Ini kenapa Aksa bisa kayak gini mas?" Tanyanya dengan histeris pada 2 orang lelaki-- pekerja Rumah Sakit

"Maaf mba, kami hanya bertugas untuk mengantarkan Pasien ke rumahnya."

(Namakamu) menghela nafasnya, ia mengangguk kecil. "Y-yaudah mas, tolong bawa Aksa ke kamarnya aja.."

Kedua Pekerja RS itu masuk membawa Aksa kekamar, (namakamu) melihat Irwan berdiri diluar pintu. Ia melangkah mendekati pria kekar itu

"Pak Irwan," Ujar (namakamu) dengan Lembut

"I-iya nyonya?"

(Namakamu) tersenyum tipis, wajahnya saat ini sangat mencerminkan kecemasan, "I-itu.. Aksa kenapa bisa kayak gitu? Dia berantem?"

"Menurut informasi... Bos berantem nyonya,"

(Namakamu) terkejut, "B-berantem? Berantem sama siapa pak?"

"Sama lelaki yang bernama..." Irwan terlihat berfikir

(Namakamu) memiringkan kepalanya, "Siapa? Namanya siapa pak?"

"Duhh, siapa ya nya.. S-saya, Saya lupa-lupa inget,"

"Oh, gitu ya pak?" (Namakamu) mengangguk paham dengan raut wajah sedikit sedihnya, "y-yaudah deh kalau gitu saya mau kedal--"


"Iqbaal!"

(Namakamu) terkejut, ia menatap intens pada Irwan. "I-iqbaal?!"

Irwan mengangguk disertai senyuman senangnya, "Iya nyonya, namanya Iqbaal. Pria yang berantem sama si bos."

(Namakamu) mengerjab beberapa kali, tibatiba saja ia merasa pusing membuat Irwan cemas

"Gapapa, aku gapapa kok pak.."

"Yasudah nyonya, saya permisi dulu.." (namakamu) mengangguk, irwan melengos pergi

(Namakamu) memegang kepalanya, ia merasa pusing. "Iqbaal?"

"Iqbaal yang Pak irwan maksud itu... Suami aku apa bukan?"









"Sekarang kamu harus jujur sama aku Sa, Kamu berantem sama siapa?"

Aksa meringis, "Sshhh, pelan-pelan dong (Nam), Sakit tau!"

"Maaf sa maaf, Aku cuman.. pengen tau sama siapa kamu berantem," Lirihnya disaat ia menghentikan sejenak aksinya

Aksa tersenyum manis melihat (namakamu) yang ada dihadapannya, "Kamu khawatir sama aku?"

"Iyalah sa, Kamu ini sahabat aku... Sudah seharusnya aku membantu kamu yang lagi dalam keadaan sakit kayak gini, walaupun..." (namakamu) mengedarkan pandangannya kearahlain, "Kamu udah tega merusak kepercayaan dan juga rumah tangga aku,"

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Место, где живут истории. Откройте их для себя