Lembut

1.6K 156 18
                                    

Hari kedua Drama (Namakamu) Dimulai....




Tok!

Tok!

Clek!

Aksa dikejutkan oleh (namakamu) yang baru pertama kali mengetuk pintunya, Biasanya selalu ia yang harus datang kekamar wanita ini tapi sekarang? Ini hari kedua ia mendapatkan sikap manis seperti ini dari (Namakamu), Ia fikir Hanya hari kemarin saja (Namakamu) akan bersikap manis tapi nyatanya tidak, Aksa harus memanfaatkan kesempatan langka ini untuk ia rekam dalam memorinya atau bahkan mengabadikan dalam lembaran polaroid

"Kamu lagi sibuk gak sa?" Tanya (namakamu) menyadarkan Aksa yang sedang melamun sesaat

"Ah, enggak kok enggak. Aku lagi santai aja, Kenapa? Tumben lho kamu mau dateng ke kamar aku,"

"Seperti yang kamu lihat, aku bawain kamu Pudding Cokelat kesukaan Cia, Ini khusus lho aku bikinin special buat kamu," Jawab (namakamu) sembari sesekali melirik pada sepiring Pudding berukuran sedang

"Kesukaan... Cia?"

(Namakamu) tersenyum manis seraya mengangguk, "Iya, kamu makan ya? Nih, aku suapin.. Aaaa ayo sa, buka mulut kamu..."

"Eugh-- (nam), tunggu dulu,"

Aksa menghindari Suapa itu, membuat (namakamu) kebingungan diselingi rasa kesal yang sebenarnya itu ia buat-buat, Ia menurunkan bawah bibirnya, "Kok menghindar sih sa? Kamu gak mau ya? Padahalkan ini aku buatin buat kamu sa, Lagian ini makanan kesukaannya Cia anak aku, Bukan makanan kesukaannya Iqbaal. Emangnya kamu mau aku masakin makanan kesukaannya iqbaal?"

"Eng-enggak sayang, bukan kayak gitu... Aku bukannya gak mau cuman.." Aksa menggaruk pipinya yang sedikit gatal, "Kamu nyuapin aku mau di ambang pintu kayak gini? Emangnya dirumah aku yang sebesar ini gaada meja dan kursi? Apa sudah dimakan rayap?"

(Namakamu) menepuk keningnya pelan seraya tertawa menampilkan gigi gingsulnya pada Pria itu yang justru membuat Aksa ikut tertawa, "Aku lupa sa, yaudah kita ke ruang keluarga lantai 2 aja yuk?"

"Jauh sayang, Aku males untuk berjalan."

(Namakamu) mengeryit, "Jauh gimana sih sa? Itu disitu doang, kamu tinggal jalan 15 langkah aja masa males sih?"

"Udah gausah banyak omong, Aku mau makan pudding buatan kamu di kamar aku aja, Ayo!"

"Ehh-- sa tunggu dulu!" (Namakamu) menahan cekalan Aksa

"Kenapa lagi sih sayang?"

Perlu kalian tahu (namakamu) harus bersusah payah untuk mengadahkan kepalanya agar ia bisa menatap Aksa. Karna tingginya hanya se hidung Aksa sementara Tinggi pria itu mungkin 180 cm. Cukup tinggi sementara iqbaal 175 cm, Tidak terlalu jauh kan?

"Jangan di kamar kamu, aku gak enak sama Bi--"

"Sayang," ia menangkup wajah (Namakamu), "Pintunya gaakan aku kunci kok, Aku tau apa maksud kamu dan aku tau batasan. Aku hanya ingin mencicipi Pudding buatan kamu itu di sofa kamarku aja, Disana tuh.." Ia menunjuk sofa yang dimaksud, "Bukan di ranjang, Atau jangan-jangan kamu mau--"

"Ahhh sutthhh! Berisik kamu," (Namakamu) lebih dulu masuk mendahulu Aksa, Daripada ia harus mendengar omongan Aksa yang terkesan melantur

"Gimana sa? Enak gak?"

Aksa seperti sedamg menimang-nimang soal Rasa sembari mengunyah, "eum--gimana ya? Too sweet but its okay! I love it!"

"Masa sih kemanisan sa? Kamu serius? Padahal gulanya sesuai takaran sama seperti yang selalu aku buat deh,"

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Where stories live. Discover now