Lembut

1.7K 177 23
                                    

Keknya ini part bkln bnyk gifnya dah. Pii ridinggg💜 komen yg buanyak biar gue semangat







"AKU GAK MAU!"

"KAMU.HARUS.MAU!"

(Namakamu) menatap kesal pada Aksa, Ia terus berusaha untuk melepas cekalan Aksa. "Kamu tuh kenapa sih maksa aku terus! AKU GAK MAU IKUT KAMU AKSA!"

Aksa menggertak cekalannya itu membuat (Namakamu) meringis kesakitan, "Baju pernikahan kita sudah selesai dibuat (nam), dan sekarang kita harus segera fitting!"

(Namakamu) tercengang mendengar itu, Pasalnya Aksa tidak memberitahunya terlebih dahulu kenapa Pria ini begitu memaksanya. "Nggak akan ada pernikahan kita Sa! Gak akan ada! Lepassinnnn akuuuu!!!"

"Terserah kamu, yang jelas sekarang kamu harus ikut, Ayo cepetan!" Aksa menarik lengan (namakamu) dengan kasar

(Namakamu) meringis diiringi tangisan menyedihkannya, Ia menahan tarikan Aksa. Ia meringsut kelantai seraya menengadahkan kepalanya, "Aku gak mau Sa, shhhh. Hikss, aku mohon!"

Aksa menatap tajam pada (namakamu), "Cepat (nam), Cepat!" Bentak pria itu

(Namakamu) menangis sejadi-jadinya, ia tidak ingin melakukan apapun yang berhubungan dengan pernikahan. Apalagi harus dengan Aksa. Kenapa Aksa begitu menyiksanya?

"Sshhh, hiksss..."

Aksa mendecak kesal ia segera menarik tubuh (namakamu) dengan kasar, "BANGUN!" Ia mendorong tubuh wanita lemah itu hingga tersudut kedinding, Aksa mendekat kearah wajah (namakamu) yang menangis hebat,

Aksa mendesis pelan, "Sekarang ikut dengan aku, Atau kamu akan tau akibatnya."

(Namakamu) tetap menggeleng sembari terus mengeluh, membuat Aksa terkekeh sinis. "Oke? Lihat ini!"

(Namakamu) melihat pada Aksa yang kini tengah mengutak-atik ponselnya, Pria itu hendak menghubungi seseorang yang sudah dipastikan tidak ia ketahui

Aksa menoleh pada (namakamu) dengan wajah menahan amarah,

"Habisi iqbaal seka---"

"AKSA!"

Aksa kembali menatap pada (namakamu) dengan sebelah alis mengangkat, "Kenapa? Itukan yang kamu mau?"

"Jangan sakiti iqbaal!"

Aksa menjauhkan ponselnya dari telinga, Ia terkekeh sinis seraya memasukkan ponselnya itu kembali ke saku celana. "Sebegitu khawatirnya kah kamu dengan dia?"

"Jangan coba-coba untuk sakiti iqbaal sa! IQBAAL SUAMI AKU!"

"SUAMI, SUAMI, DAN SUAMI!" Aksa mendengus jengah, Ia menggapit kedua pipi (namakamu) dengan kasar, "Sudah berapa kali aku bilang, iqbaal bukan suami kamu lagi!"

(Namakamu) menggeleng kecil, ia meringis. "Sshhh,, jangan sa, J-jangan sakiti iqbaal.."

"Aku... hiksss, m-mau ikut s-sama kamu."

Aksa menurunkan tangan kanannya yang mengapit pipi (namakamu) dengan kasar, Ia menggerbak dinding itu sehingga membuat (namakamu) terkepung dengan satu tangan Aksa. Pria itu menatap tajam, penuh amarah pada (namakamu) yang berusaha untuk tidak menangis. Detik selanjutnya ia tersenyum terlihat terpaksa memang, "Serius?"

PLAK! (Bukan di tampar kok, calm)

"SERIUS TIDAK?!" Aksa berteriak tepat dihadapan wajah (namakamu). Ia menggertak tangan kanan yang masih bertengker di dinding dengan keras membuat (namakamu) segera mengangguk.

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Where stories live. Discover now