Lembut 'Vanilla Hangat'

2.5K 205 46
                                    

Kelanjutan part yang kemarin....






(Namakamu) terduduk di ranjang ini lagi setelah sekian lama. Manik matanya mengedar kesetiap sudut kamar ini, ia merindukan ruangan ini. Ruangan dimana terciptanya kehangat dan keceriaan ketika iqbaal dan ia sedang berduaan. Huft! Ia menggeleng, tidak seharusnya ia kembali mengingat masalalu yang menurutnya indah itu, karna itu tidak baik. Ia tidak ingin iqbaal berfikir macam-macam padanya. Tujuannya kesini hanya untuk merawat iqbaal, tidak lebih dari itu

Tak lama kemudian iqbaal keluar dari kamar mandi dengan segera (namakamu) bangkit, "Masih pusing gak?"

Tidak ada balasan apapun, iqbaal hanya melewatinya begitu saja seakan-akan ia hanya patung disini, dan tak dapat ia pungkiri jika sikap iqbaal tadi membuat hatinya perih, namun ia mengingat akan niatnya diawal itu membuat ia tersenyum walau tipis.

"Kamu mau aku buatin apa?" Tawar (namakamu) ketika iqbaal sudah terduduk kembali diatas ranjang tepat diposisi awal

"Nggak usah,"

"Ehh-- baal, jangan dulu tiduran nanti kamu pusing lagi gimana? Kamu duduk sebentar aja ya?"

Iqbaal menepis kasar tangan (namakamu) yang memegang pergelangan tangannya, "Gausah pegang-pegang bisa kan?!"

"M-Maaf baal, maaf. A-aku gak sengaja," (namakamu) berjalan sedikit mundur untuk memberi jarak

"Maaf, maaf! Kamu tuh nyebelin banget sih jadi orang!" Ungkapnya dengan tatapan tajamnya, "Daripada kamu disini cuman bikin kepala aku tambah pecah, mending kamu keluar aja! Temenin tuh si pebinor, Aku tau dia ada disini juga kan?!" Tebakan iqbaal benar adanya. Tapi kenapa dia tahu? Pikir (namakamu)

"Kenapa diem? Kamu fikir aku gak tau gitu dia ada disini?! Heh, aku gak sebodoh yang kamu pikir ya!" Cibir iqbaal dengan sarkastik

(Namakamu) tersenyum, walaupun keduamatanya sedikit perkaca-kaca, Akibat perlakuan kasar yang iqbaal berikan untuknya. "Aku gak peduli dia sendirian baal, yang aku peduliin itu kamu. Niat aku kesini bukan untuk apa-apa, tapi untuk merawat kamu, Biar kamu cepat sembuh dan beraktifitas kayak biasa lagi,"

Ucapan (namakamu) terdengar halus sekali didengar Iqbaal. Tidak ada sedikitpun rasa sakit hati atau apapun itu yany iqbaal tangkap. Bahkan, (namakamu) selalu tersenyum manis, senyum yang ia suka. Ih, apaan sih?!

"Kamu fikir aku bakalan luluh sama semua omongan kamu itu hm?" Senyuman miring iqbaal terbit, "kamu datang kesini itu... Niat untuk merawat aku atau ada hal lain hm?"

(Namakamu) terkekeh hambar, "Hal lain apa baal maksud kamu?"

"Y-yaa... hal lain. Memohon-memohon sama aku untuk tidak bercerai, contohnya."

(Namakamu) terkekeh geli membuat iqbaal mengeryit, "Kan aku tadi udah bilang baal, aku mencoba ikhlas dan aku gak apa-apa kalau kamu mau ceraikan aku, Aku gak bisa memaksakan kamu untuk tetap bersama aku, kalau dihati kamu udah gaada aku, udah gaada rasa sayang untuk aku, Lantas untuk apa aku mempertahankan seorang pria yang sudah tidak mencintai aku? Aku gak seegois itu baal, aku hanya manusia biasa yang ingin dicintai secara tulus, itu aja,"

Iqbaal menelan salivanya. Ternyata (namakamu) masih sama seperti dulu. Wanita sederhana yang mampu membuat hatinya bertekuk lutut. Ck! Pantas saja Aksa begitu mencintai istrinya ini, Hati (namakamu) selembut kapas dan sikapnya selembut sutra mampu membuat semua kaum adam luluh!

"Aku gak bisa menyuruh kamu untuk nggak berfikir negatif tentang aku dan juga Aksa selama kami berdua tinggal seatap. Tapi asal kamu tau, mau kamu percaya atau enggak. Aku gak pernah mau disentuh barang disentuh tangan aku aja, aku gak mau. Karena aku sadar, aku masih istri kamu, jadi aku harus menjaga martabat suamiku. Walaupun sebentar lagi kita akan berpisah, aku akan tetap menjaga jarak sama aksa, Sampai akhirnya nanti kita sah bercerai."

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Where stories live. Discover now