Part 44💜

25 5 7
                                    

Kabar Hera adalah pasien Rumah Sakit Jiwa sangat menghebohkan seluruh mahasiswa universitas. Entah apa saja yang mereka gunjingkan. Tapi orang orang yang disorot mereka adalah orang orang yang pernah dekat dengan Hera

Vania yang sudah lelah menjawab semua pertanyaan teman kelasnya lalu melihat kepada Raisya yang jauh dari tempat duduknya. Ada satu pertanyaan di benaknya, kenapa Raisya tak ditanyai orang orang?

"Kenapa kalian tak menanyai Raisya juga? Kenapa semuanya kepadaku saja?" Tanya Vania kepada teman kelasnya

"Kamu gak tau? Oh ya, kamu tadi agak telat datang. Saat kami menggerubungi dia.." perempuan itu menggantungkan kalimatnya

"Ya?" Tanya Vania

"Dia ngamuk. Sampe sampe tuh kursi terbalik, lucu tambah serem tau! Makanya kami gak mau nanya sama dia lagi" jawab perempuan itu

"Lalu? Bagaimana denganku?! Aku juga lelah menjawab semua pertanyaan kalian! Jadi bisakah kalian menghidar!" Ucap Vania keras, membuat semua orang terkejut

(Vania marah marah mulu. Ada masalah apa si?)

"Marah marah terus..sabar kali mbaknya" ucap Raisya lalu berlenggang pergi

"Adakah Vania disini?" Tanya Maura nyelonong masuk kelas kedokteran

"Mau apa mu?" Tanya Vania

"Puty..Puty juga meninggalkan aku. Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Maura

"Terserah. Itu bukan urusanku, kenapa mu kesini? Cuma itu?" Tanya Vania

"Mu kenapa sih?! Apa salahku sama mu hah?! Aku gak ada ngapa ngapain rasanya!" Ucap Maura marah

"Males. Aku dah males sama mu Mo" ucap Vania

"Mana Raisya?" Tanya Maura. Dia lelah membalas Vania yang tidak berhenti henti berdebat

"Ngapain cari aku?" Tanya Raisya

"Puty kabur Rai! Aku harus gimana?" Tanya Maura

"Jadi semuanya mengikuti jejakku? Huh? Gak nyangka aku..padahal aku suruh kalian tetap bersama malah gini" ucap Raisya

"Aku nggak minta penjelasanmu! Aku minta saran" ucap Maura

"Saran? Cari aja sendiri..emang aku peduli" ucap Raisya

"Dosen dataaaang!!" Ucap seorang lelaki masuk ke kelas

"Arrgh! Kalian tak membantuku sama sekali!!" Ucap Maura

'Maaf' batin Vania dan Raisya

🌻🌻🌻

"Dhilaaaa!!" Panggil Maura ke kelas Dhila

"Nyari Dhila?" Tanya perempuan berambut panjang. Maura mengangguk

"Masuk aja. Kamu anak fakultas lain ya? Gapapa kok. Kelas gak jadi dimulai hari ini"

"Ok. Terima kasih"

"DHIL!!" Panggil Maura

"Apaan sih? Ganggu aja!" Ucap Dhila

"Mu nampak Puty ndak?!" Tanya Maura

"Puty? Oh, udah bubar ding semuanya" ucap Dhila

"Kenapa sih kalian semua?!"

"Kalian semua? Ku sangka mu nggak punya nyali ketemu kami" remeh Dhila

"Nyari masalah mu sama aku Dhil!" Ucap Maura emosi

"Mu nya aja yang baperan..orang gak buat kamu emosi" ucap Dhila

🌻🌻🌻

Maura pulang dengan keadaan lesu. Tak bersemangat. Semua sahabatnya pergi meninggalkan dirinya. Apakah selama ini dia salah? Entahlah, semua jawaban mereka pasti berbeda.

"Mereka semua kenapa sih? Aku punya salah apa sama mereka?" Tanya Maura bermonolog

Ting..tong

"Jangan bilang itu Bangtan! Gimana kalau mereka tanya semuanya dimana?" Tanya Maura

"Annyeong everybody!!" Ucap Jhope bersemangat

"Kosong? Mana yang lain?" Tanya Suga kepada Maura

"Eoh? Eumm..mereka masih ada kuliah, ta-tapi mungkin mereka tak pulang sekarang" ucap Maura ragu

"Tak pulang? Kamu gak bisa jemput? Yaudah sih, biar kami aja" ucap Jimin

"Jangan! Maksudku..mereka memang menginap di rumah temannya" ucap Maura

"Berarti Vania sama Raisya tinggalnya sama ya?" Tanya Namjoon

'Mati aku' batin Maura

"Udahlah! Gak usah dibahas..mereka bakalan pulang kok" ucap Maura

Seokjin curiga dengan setiap perkataan Maura. Tumben sekali dia membolehkan adik adiknya menginap di rumah orang

"Yakin nih nginap di rumah orang?" Tanya Seokjin

"Ya..tumben sekali memperbolehkan mereka nginap di tempat lain" ucap Jungkook

"Aku lagi kasihan dengan seseorang" celetuk Taehyung tiba tiba

"Siapa?" Semuanya bertanya serentak

"Ditinggal jadi pasien rumah sakit" jawab Taehyung

"Hey! Hyung meledekku ya?!" Tanya Jungkook

"Tidak. Aku tidak bilang siapa orangnya, berarti bener dong kamu" ucap Taehyung. Jungkook hanya memberenggut kesal

"Yasudah..kami kembali saja. Tidak seru jika hanya satu orang disini" ucap Namjoon

"O-oke" ucap Maura

Brak..

"Kudu eotteoke?" Tanya Maura

Bangtan POV

"Kalian ngerasa gak sih..kalau sepertinya Rara berbohong?" Tanya Seokjin

"Rara siapa?" Tanya Jimin

"Maura" jawab Suga

"Tapi..benar juga sih, tumben sekali Maura memperbolehkan mereka menginap di tempat orang lain" ucap Namjoon

"Apakah mereka sedang bertengkar?" Tanya Taehyung

"Aku rasa iya. Tak mungkin bisa seperti itu, hmm..apakah kita harus menelpon dari mereka masing masing?" Tanya Jhope

"Kenapa mereka sering sekali bertengkar?" Tanya Suga. Yang lain hanya bisa menaikkan bahunya

"Kalau benar mereka bertengkar..apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jimin

"Satukan saja lagi" ucap Taehyung enteng

"Menyatukan orang yang sedang bertengkar itu sangat sulit. Apalagi kalau baru baru ini mereka bertengkar" ucap Seokjin

"Yasudah..kita ajak saja mereka jalan jalan lalu bawa ke BigHit" ucap Namjoon

"Yakin nih? Nanti gempar seluruh galaksi" ucap Jhope

"Gak boleh sombong. Seluruh dunia aja" ucap Taehyung

"Para hyung menjemput perempuannya..aku bagaimana?"tanya Jungkook

"Terima nasib saja kook" ucap Suga, membuat semuanya tertawa

Our Way [END]Where stories live. Discover now