Part 13💜

26 5 12
                                    

Beberapa bulan kemudian

Mereka sudah resmi menjadi mahasiswi di Seoul National University. Sibuk, tentu saja. Mereka bahkan jarang berkumpul lagi. Vania dan Raisya satu kelas, sedangkan Dhila dan Hera juga satu kelas, jurusan kedokteran tentu saja. Maura dan Puty tidak sekelas. Tasya? Tentu saja dia sendiri, tapi dia terlalu menutupi diri dari orang, bukan dirinya yang dulu emang. Hal itu membuat mereka sangat jarang berkumpul, lupa makan, dan berkomunikasi

"Fiuuh..Rai, kok aku lelah gini ya?" Tanya Vania menghela nafas. Vania dan Raisya sedang berada di cafe terdekat kampus. Tentu saja hanya mereka berdua, sangat sulit menyamakan waktu luang. Terkadang Dhila dan Hera kuliah pagi, lalu Vania dan Raisya kuliah siang, Maura yang kuliahnya sore, dan terkadang berakhir pada Puty dan Tasya yang kuliah malam. Dan siklus itu selalu berputar

"Hah..sama Nya! Kita bahkan jarang menggibah akhir ini" ucap Raisya

"Terlalu banyak tugas, bahkan menelpon orang tua pun sulit. Aku tak menyangkan kehidupan perkuliahan seperti ini"

Oh ya, kalian mau bagaimana hubungan mereka dengan Bangtan. Tak ada, dan pertemuan di lotte world itu yang terakhir. Bahkan, mereka tidak mendatangi konser karna kasus itu. Kasus itu? Tentu saja menjadi trending topic Indonesia. Orang tua mereka pun langsung meneror anaknya. Dan ya, itu yang terjadi

"Tenang saja kita 3 hari lagi camping!"

"Ah ya! Aku melupakan itu..kabarnya semua jurusan kan? Aku tak bisa membayangkan betapa ramenya"

"Ada kabar baik juga..mu tau nggak Nya, kalau kita boleh milih temen tenda"

"Yes!"

Malam hari, makan malam

Hening, seperti tak ada orang. Padahal semuanya bisa hadir makan malam hari ini. Kecuali Hera, tentu saja dia makan di apartemennya sendiri. Mereka terasa canggung, sangat canggung. Tak seperti makan malam beberapa bulan lalu, banyak cerita dan candaan. Karna jengah Raisya memulai percakapan

"Kalian ini..ckckck, diberi kesempatan kita bisa makan malam bersama kali ini..malah diem dieman" masih hening, semua orang hanya melamun. Raisya pun menggebrak meja

BRAK!!!!

"Astaghfirullah!!!" Teriak Tasya

"Kalian kenapa sih? Ada masalah? Kalian kan bisa cerita" ucap Raisya

"Iya juga..kita hanya diam sedari tadi, bahkan makanan ku sudah habis" ucap Puty

"Aku mencari topik sebentar" ucap Dhila sambil berpikir

"Ck, kalian tidak pergi camping 3 hari lagi?!" Tanya Vania

"Ah yaaaa!!! Kita se tenda yak?!" Jawab Maura

"Hooh..kita setenda aja" ajak Dhila

"Aku tak yakin..dosenku tak mengatakan hal itu" ucap Tasya

"Hah? Masa?" Ucap Puty tak percaya

"Iya..eh ini baru dikabarin, ternyata dosenku lupa mengabarinya tadi" ucap Tasya melihat notif dari hp nya

"Ok baiklah..kabarnya tenda hanya muat untuk 3 orang, Hera bagaimana?" Tanya Maura

"Dia bilang..dia tidak ikut, dia trauma dengan masa lalu..katanya dia pernah ditinggalin di hutan sendiri" ucap Dhila

"Tega sekali orang orang bejat itu" ucap Raisya kesal

"Ya, aku kasihan melihatnya" ucap Vania. Tanpa mereka sadari Hera mendengar semua percakapan mereka

Aku tak suka dikasihani. Batinnya lalu beranjak pergi dari pintu

🌻🌻🌻

"Eh..guys, kalian tau nggak? Kabarnya BTS kesini" ucap Vania

"Apa? Bukannya kita 2 hari lagi camping" ucap Raisya

"Iya..mereka datangnya pas kita camping"

"Gawat nih..kalau nanti ketahuan mereka gimana? Aku gak mau ada urusan lagi sama idol" ucap Puty cemas

"Nasib kita sama Ty, aku takut" ucap Dhila

"Kemas aja barang kalian dulu, baru masalahin itu" perintah Maura

"Eh! Shopping yuk!" Ajak Tasya

"Haiish..harusnya mereka berhutang pada kita" timpal Raisya kesal

"Mereka siapa?" Tanya Dhila

"BTS itu bege!"

"Yeuuu..nggak usah ngegas juga kali mbaknya"

Kampus, jurusan psikolog

Maura dan Puty ternyata sama kelas saat ini, karna dosen Puty tak bisa datang.

"Annyeong..miin" ucap seorang laki laki bertubuh tinggi di depan mereka

"Mwo?" Semales malesnya mereka, tapi mereka masih punya sopan santun ingin menjawab laki laki itu

"Boleh kenalan?"

"Kenalan bapak lu?!" ucap Maura

"Dan satu lagi, aku tau kamu itu playboy! Jadi jangan sok kenal sok dekat" sambung Puty. Dan mereka meninggalkan laki laki aneh itu

"Mau jadi yang keberapa nih bro? Yang kanan atau yang kiri jadinya?" Tanya seorang temannya

"Pengennya sih yang kiri, dan satu lagi gak ada yang bisa mengalahkan seorang Arya" ucapnya lalu pergi

'Gawat! Aku harus menjaga Maura, karna dia selanjutnya'

Our Way [END]Where stories live. Discover now