Part 21💜

23 5 20
                                    

Mereka semua sudah membeli tiket masing masing. Masih beruntung karna duduknya sederet, tidak seperti waktu itu saat Raisya duduk terpisah.

Saat ini mereka sedang memasukkan baju masing masing di kamar. Raisya sudah sekamar tetap dengan Vania, walaupun dia lebih sering tidur di balkon utama

"Rai..gimana sih rasanya di posisi mu?" Tanya Vania sembari menyusun baju

"Mu mau di posisi ku emangnya? Kalau mau bisa aja mungkin ku minta ke doraemon ngulangin waktu" jawab Raisya

"Nggak gitu..cuma kenapa kamu udah baik baik aja saat ini, bahkan kami belum minta maaf"

"Belum lebaran, nggak usah maaf maafan" ucap Raisya sambil terkekeh

"Kamu beneran baik baik aja kan?"

"Ada seseorang yang mengajarkanku tentang keikhlasan sepertinya, tentang senyuman, dan tentang bagaimana kita harus kuat" Vania mengehela nafas mendengar itu

"Mu tau Rai..kalau aku jadi mu aku gak bakalan kuat, mungkin aja aku udah pulang duluan ke Indonesia" air mata Vania berlinang

"Kita tak pernah tau bagaimana perasaan orang yang sebenarnya, bahkan kita tidak tau terkadang ucapan kita itu menyakitkan seseorang" Raisya menghela nafas

"Jadi mu belum maafin kami ya?" Tanya Vania lesu

"Bukan..bukan seperti itu"

"Jadi?"

"Dalam kamus hidupku tak ada kata kata maaf dan dimaafkan, seperti aku ini..aku sudah baik baik saja sekarang kan?

"Tapi dalam pikiranku kamu tidak baik baik aja Rai!" Vania keukeuh dengan pendapatnya

"Aku tidak baik baik saja tapi aku tidak papa"

"Itu karna kami ya?" Tanya Vania lagi

"Suatu saat pasti mu tau apa maksudku" ucap Raisya sambil tersenyum.

Mereka berdua tak tahu bahwa ada para manusia lain yang mendengar di sebalik pintu.

"Spadaaa!! Tasya balik" ucap Tasya membuka pintu, Vania dan Raisya terkejut

"Buat terkejut aja ni anak orang" ucap Vania kesal

"Hellow..aku kembali dengan lesu tapi boonk disini" ucap Maura heboh

"Sejak kapan Maura jadi seperti tak punya malu ini?" Tanya Dhila tersenyum miris

"Tanya aja sama authornya yang lupa dengan sifat asli Maura" jawab Puty

(Ok put..author memang lupa hehehe, Maura itu memang paling dewasa tapi sifatnya kayak anak berumur 5 tahun:))

"Heh!! Enak aja aku itu emang kayak gini ya!" Ucap Maura

"Lah..emang, siapa juga yang bilang nggak Mo?" Ucap Dhila, Maura memberenggut kesal

"Eh, btw..kalian bicarain apa di dalam tadi" nggak usah ditanya sebenarnya mereka semua sudah tau apa yang dibilang Vania dan Raisya di kamar tadi

"Ng-gak..nggak ada apa apa kok" ucap Raisya terbata

"Masa diam diam aja..akward banget hidup kalian di dalam" ucap Puty menyipitkan matanya

"Kami itu bicarain..te-ntang eee..baju apa aja yang harus dibawa, kan Rai?" Ucap Vania

"Kayak ciri ciri orang bohong ya? Bener gak sih?" Tanya Dhila mengarah kepada Maura dan Puty

"Bodolah..oh ya..besok kita berangkat jam 9 guys" ucap Maura

"Hooh..awas ada yang kebo besok pagi, ditinggalin" ancam Vania

Our Way [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin