Part 26💜

27 5 21
                                    


Cinta itu tak salah
Yang salah bagaimana cara kita mengendalikannya

Dan yang terpenting dari sebuah cinta adalah mengikhlaskan

                                'Slsb'


Mereka semua langsung menaiki mobil. Mobil mewah tentu saja. Jika kalian tanya apakah mereka bertujuh itu boleh ikut dalam misi ini. Tentu saja boleh, itu diizinkan oleh managernya. Tapi sebelum itu, tentu saja kalian tahu siapa yang akan mereka panggil. Polisi dan pihak rumah sakit

Tangan Raisya berkeringat sejak tadi. Dia tak menyangka akan berperan dalam misi ini. Memainkan drama lebih tepatnya

"Astaga!! Kenapa aku tak bisa tenaaaaang!!!" Teriak Raisya dalam mobil. Membuat semua orang terkejut

"Hei..tenanglah, kamu bakalan aman kok. Ikuti saja permainan si pelaku" ucap Jhope menenangkan

"Tenang, tenang, palamu!!..nyawaku bisa bisa melayang huaaaaaa"

"Ck..diamlah, kamu berisik" ucap Suga

"Eleh..berisik berisik..capek aku dengar si es ini lama lama" ucap Raisya kesal

"Yaudah nggak usah dengarin" jawab Suga enteng

"Bagaimana kalau orang tuaku tahu? Bagaimana kalau Maura tahu? Tentu saja Maura bakal tahu. Bisa bisa kena marah aku. Gimana kalau masuk berita Indonesia? Gimana kal-" ucapan Raisya terpotong karna Taehyung

"Dan bisakah kamu diam? Aku tidak bisa fokus daritadi..cerewet sekali kamu. Dasar titisan yang sama"

"Demi cd couple yang nggak jadi! Wajar dong kalau aku khawatir..ini namanya batin yang baik. Lagipula kamu fokus ngapain huh? Melamun saja" ucap Raisya

"DIAAAAAAM!! Kalian ingin ku turunkan di hutan belantara ini ha?! Bukan kalian saja yang khawatir! Aku juga tahu! Sebagai tertua, aku merasa bertanggung jawab melindungi kalian semua. Kalau satu cedera aku yang bakal ditanyai. Kalau masuk jalur hukum aku juga yang bakal ditanyai. JADI BISA PAHAM TIDAK?!" Ucap Seokjin ngerap

(Kalian taukan kek gimana?)

Semuanya hanya diam mendengarkan. Bosan mendengar celotehan Seokjin yang nggak selesai selesai dari tadi. Bahkan kecoa pun bosan mendengarnya. Sabar, itu saja yang dibutuhkan dan dibanyakkan di mobil ini

Setelah Seokjin diam selama 5 menit. Mereka bernafas lega, tidak mendengar celotehan membosankan itu. Namjoon buru buru mengambil sebuah kotak hitamnya

"Rai..ini yang kamu butuhkan saat disana. Kalau terjadi sesuatu, ku harap kamu cepatlah melakukan sesuatu juga" ucap Namjoon memberi pisau tajam ke depan matanya

Glek.

"Euhm..bisakah ini dimundurkan..heeh, aku harus berurusan dengan pisau. Tapi tak apa aku jago dalam hal pisau, seperti memasak" jawab Raisya tak nyambung

"Gak nyambung sama masakan untuk hal ini" ucap Jungkook

"Tapi..semua sahabatku disana, mana mungkin aku yang menyelamatkan mereka semua" ucap Raisya khawatir

"Tenang saja..kami menyelamatkan yang lain, kamu selamatkan kakakmu itu ya?" Ucap Jimin

"Hah? Mereka berbeda tempat gitu?" Mereka semua menganggukan kepalanya

"Fiuuuuh..baiklah, aku siap!" Ucap Raisya

🌻🌻🌻

Raisya sudah turun dari mobil, daritadi. Dia sudah menimang nimang bagaimana caranya masuk kesana. Kan tak mungkin dia seperti para bodyguard seperti di film film. Yang harus memanjat sampe ke atap, memakai perekat dinding. Tidak, itu bukan tipenya.

Lebih baik memergoki daripada diam diam selalu bersembunyi. Itu prinsipnya sekarang. Pisau nya sudah dia sembunyikan dibalik sweater baby bluenya. Karna baginya kalau dibalik celana sudah kuno. Aneh memang:v

Krek..

Bau benda kuno dan suara suara aneh mendominasi ruangan ini. Tapi, astaga! Dia sangat takut kegelapan. Bukan phobia tapi kalau seperti ini siapa juga yang tidak akan takut

Raisya mencari saklar lampu dan dapat. Dia menghidupkan lampu dan terlihatlah

"Maura?!" Teriak Raisya

Bisa dideskripsikan keadaan Maura sangat sangat lah kacau. Dia bergelantung di atas atap. Tangan terikat dari atas, dan terlihat kemerahan di pergelangan tangannya. Menurut Raisya, apabila tali itu diputuskan. Itu tak akan membuat kaki Maura patah atau cedera parah lainnya. Mungkin hanya sedikit lecet

Dan sebelah Maura. Raisya tak menyangka hal ini. Dia

Arya

Dia tak menyangka, sangat tidak menyangka akan hal ini. Bukankan Arya yang selalu memperingatinya. Tapi kenapa dia yang bergelantungan seperti ini

"Rai-sya.." Ucap Maura terbata dati atas

"Bagaimana bisa?" Tanya Raisya. Terdengar suara tepuk tangan dari sebelah kanan

"LOLITA?!" Ucap Raisya tak percaya

"Yeah..its me! Bagaimana kejutanku? Terkejut? Oh..aku tak menyangka gadis kecil sepertimu ini cepat memecahkan kodenya" ucap Lolita

"Kenapa kau melakukan itu hah?! Apa salah sahabatku sampe seperti ini?" Tanya Raisya keras

"Ouh..kasihan sekali melihat mu. Kamu ingin tahu apa kesalahan mu? Tak ada. Kamu tak punya salah apa apa. Hanya saja sahabatmu satu ini yang punya masalah denganku" ucap Lolita sambil mendorong dorong kaki Maura dari bawah sana

"Apa hubungannya juga dengan sahabatku yang lain Ta?!"

"Apakah ada hubungannya denganku" ucap seorang perempuan dari sebelah kiri.

'Azizah? Pantas saja dia resign dari Lerry' batin Raisya

"Oo..jadi gara gara ini kalian menjebak dan meneror kami semua. Huh! Harusnya teka tekinya itu lebih susah..jangan mudah kayak kemaren dong. Kan jadi mudah dapat jawabannya" ucap Raisya tenang. Dia melihat Maura dan Arya mulai melemah di atas sana

"Diam? Uh..your silent is my favourite sound..you know?!" Bentak Raisya mengejutkan Lolita dan Azizah yang sedang bengong

"Cih..ku berikan kamu 2 pilihan Raisya. Maura atau Arya?" Tanya Azizah

Ugh..pilihan berat. Maura, sahabatnya, dia tak mungkin memilih Arya. Dia juga tak mungkin memilih Arya, kenalan. Jadi? Sahabat atau kenalan?

Raisya tersenyum smirk

"Bagaimana? Sahabatmu tersayang atau kenalan yang bisa mu sebut musuh?" Sambung Lolita

"Arya" semuanya terkejut mendengar jawaban Raisya

"Waw..aku tak menyangka ini baiklah, turunkan Zah" Arya telah dilepaskan setengah jalan.

Srek

Pisau itu menembus tali yang mengikat Maura

"Mo..mu baik baik aja kan" ucap Raisya khawatir

"Wah..ternyata gadis ini licik ternyata" ucap Lolita

"Atau dia yang akan menjadi taruhannya?" Sambung Lolita terlihat membawa Seokjin

Maura, Raisya, dan Arya tentu saja terkejut. Bagaimana Seokjin bisa tertangkap? Bukan, ini bukan sesuai rencana. Bisa disebut rencana gagal

Pistol

"Apakah akan ada sebuah peluru di kepalanya?" Tanya Azizah menyondongkan pistol

Cekrek

Dor..

Siapa hayooo??👀👀

Siapa nih yang kena tembak

Ayo ditebak ditebak












"Mahmuuuuud!!!!"




Canda aelah


"Angkat tangan anda!" Beruntung saja. Sebenarnya bukan Seokjin yang kena tembak, tapi kaki Lolita sendiri

"Selamat menikmati suasana tempat tinggal baru" Raisya melambaikan tangannya kepada Lolita dan Azizah

Our Way [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang