Part 6💜

30 6 7
                                        

Mereka semua sudah memasuki pesawat. Dengan urutan duduk

Puty|Dhila|Tasya Vania|Raisya|Maura

Daritadi Raisya ribut dengan Maura karna pengen duduk dekat jendela. Tapi Maura nya gak mau karna ribet. Mager emang. Dan akhirnya Raisya cemberut. Daripada bosan akhirnya Raisya membaca novel bucin nya. Sedangkan Puty udah ketiduran, padahal pesawat belum jalan. Dhila sama dengan Vania mendengarkan lagu. Tasya masih sibuk mengatasi memori hp. Dan Maura ikut ikutan baca apa yang dibaca Raisya.

'.....silahkan pasang sabuk pengaman, dan diharapkan mematikan data handphone nya'

"Ty, pasang sabuk pengaman mu dulu" ucap Dhila. Hanya deheman Puty yang terdengar, hingga akhirnya Puty memasang sabuk pengaman. Setelah lampu harus memakai sabuk pengaman mati, Raisya buru buru mengambil jaket di tas sandangnya. Dia kedinginan.
Maura daritadi gak mau buka jendela pesawat. Padahal udah Vania suruh buka. Akhirnya Maura mengantuk begitu dengan yang lain, kecuali Raisya.

"Ngantuk? Sandar aja di bahu ku" tawar Raisya, dia tak suka menyandar, dia suka disandar. Semua sahabatnya sudah ketiduran, Raisya akhirnya membuka jendela di dekat kursi Maura itu. Cantik sekali pemandangannya

🌻🌻🌻

'Pesawat segera mendarat, harap pakai kembali sabuk pengaman anda'

Untung saja sahabatnya itu tetap memakai sabuk pengaman, jadi dia tak perlu repot repot membangunkan. Tetap dia yang terjaga, ya siapa lagi kalau bukan Raisya. Dia tak bisa tertidur kalau sedang dalam perjalanan.

Criiiiiiiiiiit

Hampir aja Vania dan Maura kepentok ama kursi. Dhila, Tasya, dan Puty tak bisa Raisya tolong, karna jauh. Mereka belum bangun juga, padahal dah kepentok itu. Batin Raisya

'Terima kasih telah berjalan bersama kami, harap anda nyaman dan kita bisa bertemu lagi'

Raisya sudah menurunkan koper kecilnya. Sedangkan sahabatnya masih belum bangun.

"Maura!! Vania!! Tasya!! Dhila!! Puty!! Bangun kalian semua!!!!!!" Teriakan itu sontak membuat mereka terbangun dengan muka bantal.

"Kita dimana?" Ucap Dhila sambil mengucek ngucek matanya

"Kita udah sampai jadi, turunkan koper kalian masing masing, ppalli, kita harus transit, cepatlah!!" Ucap Raisya. Ucapan Raisya itu mebuat mereka harus segera keluar dari pesawat. 10 menit lagi. Batin mereka semua. Untung saja cuman telat beberapa detik. Kalau nggak, nggak jadi ke Korea dong.

"Fiuuuh, untung saja kita cepat" ucap Vania bersyukur. Dan diangguki semuanya.
Urutan duduknya ternyata berbeda :

Dhila|Vania|Tasya Puty|Maura|kosong

|Raisya|

"Hei..kenapa aku sendiri?! Aiiish! Bodo amatlah" ucap Raisya mendumel

"Kasian sekali kamu Rai, duduk di belakang sendiri lagi..buahahhaha" ucap Tasya

"Kalau gini bagusnya gak ku bangunin kalian tadi yah"

10 menit kemudian

Semua sahabatnya udah tidur lagi. Membuat Raisya mendumel kesal.
Mari kita sapa gadis disamping ini.

"Hello" ucap Raisya tiba tiba membuat perempuan itu terkejut

"Did i surprise you?" Ucap Raisya merasa bersalah

"Hah? No, do not feel guilty" ucap perempuan itu. Dia baik dan cantik

"Ah! Ok..thanks"

"What your name?"

"Raisya, and you?"

"Joon Hera"

"Joon Hera? Are you Korean?"

"Yes, and you Indonesian, right?"

"Of course"

"Can you speak Korean?"

"Emm..little, hehehe"

"Ahh..you are like my sister, cuteee"

"Thanks"

"College?" Tanya Raisya

"Yes, OMO, are you student at Seoul National University?"

"Ya, why?"

"Me too"

Tak terasa mereka hampir lama bercakap cakap. Ternyata Hera juga jurusan kedokteran, dan dia tinggal di apartemen yang lumayan mewah menurut Raisya.
"Bangunlah wahai penghuni neraka!!!" Teriak Raisya. Membuat mereka semua bangun

"Raisya, i'll go first" Ucap Hera dan Raisya menganggukan kepalanya. Semua sahabatnya menatap heran. Dia siapa?

Mereka keluar dari pesawat dan menuju lobby bandara. Mereka berjalan jalan sebelum ke hotel, karan mereka kepo apa aja isinya.

Buk!!
Tiba tiba ada yang menabrak Raisya dan Dhila. Dua laki laki itu malah tak peduli dan berlari membuat Raisya dan Dhila kesal. Raisya pun mengambil sendalnya dan melemparnya ke arah dua laki laki tadi. Dan kena!!

"Is it yours?" Tanya laki laki itu

"Yes, you should apologize to us!! Why did you run away huh?!" Bentak Raisya sambil mengambil sendalnya

"I really want to punch you, you are insane!!" Bentak Dhila juga

Sahabatnya pun langsung menarik Raisya dan Dhila yang ngedumel sendiri. Daripada cari malu di negeri orang :v

🌻🌻🌻

Di dalam taxi

"Rai..yang tadi di pesawat siapa?" Tanya Dhila

"Hooh, akrab banget kayaknya" timpal Tasya

"Kenalan di pesawat tadi, karna aku bosan. Mau ku ajak kalian bicara, ternyata kalian tidur, sabar aku"

"Pake bahasa apa? Hera itu orang Korea kan?" Tanya Maura juga

"Bahasa Inggris, ndak tau bener apa nggak, asal aja kadang" ucap Raisya nyengir. Dan yang lain hanya berdehem.

"Aiiish, aku masih kesel sama orang tadi" ucap Dhila

"Yang mana? Yang nyenggol kita tadi kan? Wah, sama dong!" Kesal Raisya

"Kalian ini..malu maluin tadi ya allah.. baru juga sampe sini" kata Puty

Hehehehe

Our Way [END]Where stories live. Discover now