CHAPTER 16 [WELCOME]

3K 432 33
                                    

Akihiro menatap ke dalam kereta dan menemukan putranya tengah duduk di sudut keret itu sambil menangis.

"Aku tidak pernah baik untuknya"pikir Akihiro sambil menyandarkan Hisa

"Akihisa.

"Oji-chan mau menculikku? Tulangku tidak cukup kuat..."

"Apa maksudmu?"tanya Akihiro

"Oji-chan sebenarnya penculik anak-anak bukan? Untuk dibunuh dan tulangnya digunakan untuk membuat tembok Istana"tanyanya sambil tersedu-sedu.

Lebih mirisnya lagi ia sampai harus membasahi celananya karena saking takutnya melihat pedang Akihiro.

Akihiro tersenyum kecil dan segera melepaskan jubahnya.

"Akihisa..."Ujarnya sambil membuka celana anak itu dan menyelimutinya dengan jubahnya.

"Kemarilah"Ujarnya sambil memangku Akihisa dan membiarkan Hisa bersandar pada bahunya.

Akihisa masih saja menangis tersedu-sedu karena saking takutnya melirik ke arah pedang Akihiro itu.

"Kau takut?"

Anak itu dengan polosnya mengangguk.

"Gunjiro...Pegang ini"Ujar Akihiro sembari menyodorkan pedangnya keluar.

"Sudah aman"ujar Akihiro lagi

Akihisa tidak mengatakan apapun dan masih saja menangis.

"Terakhir aku menggendongnya...ia kecil sekali... sangat kecil... begitu banyak moment yang kulewatkan ...tanpanya..."pikir Akihiro sambil menangis

.

.

.
Hari sudah sangat siang...Panas Matahari pun kini semakin menyengat.

Para pelayan terkejut ketika sang Raja turun dari kereta sembari menggendong putranya yang pucat pasi itu.

Bahkan pakaian sang Raja pun kini tinggallah pakaian tipisnya karena pakaian luarnya sudah digunakannya untuk mengelap muntahan Akihisa.

"Bawa ia kekamar, mandikan ia dan beri sesuatu untuk menenangkan perutnya"Ujar Akihiro

"Baik yang Mulia"Ujar Gunjiro sembari menggendong Akihisa

"Sudah beda generasi rupanya... Aku rupanya berumur panjang masih bisa menggendong anak ini"Pikir Gunjiro

Akihiro kembali dan menggendong Hisayuki memasuki paviliun yang baru itu.

"Selamat datang"Ujar Shun yang sudah menunggu mereka di dalam

"Ada apa Shun?"

"Aku hanya ingin menyambutnya"Ujar Shun

"Tidak perlu"Ujar Akihiro

"Hiro-kun, aku tidak percaya ini terjadi.. kau bilang padaku...Kita akan berusaha lagi tahun ini...namun..rupanya... hanya bualanmu saja"Ujar Shun

"Aku jijik padamu Shun"Ujar Akihiro yang kini tengah memperbaiki selimut yang menutupi tubuh Hisa itu.

"Hiro-kun..

"Kumohon keluarlah... Aku sudah sangat baik memelihara pengkhianat dalam istana ini"Ujar Akihiro sembari membelakanginya.

Shun keluar dari paviliun itu sembari menghembuskan nafasnya pelan.

"Hisa... Aku pikir malam itu Akihiro akan membunuhmu. Mengapa ia sampai harus menjadikanmu... pemuas nafsunya"Pikir Shun

Ia kini tertegun menatap anak laki-laki yang kini tengah digendong oleh Gunjiro itu.

ONCE AGAINWhere stories live. Discover now