PROLOG

1.9K 261 287
                                    

Halooo baby💜

'Jangan lupa tinggalkan vote dan comment😹'

'Follow juga akun aku yah😇'

Terimakasih lopeu😗

Happy Reading💜

***

"Minggir!" kata seseorang dingin namun tak diperdulikan sama sekali oleh seseorang yang menghalangi jalannya. Gadis itu malah sibuk memasang poster-poster ekstrakulikulernya di mading.

Anggara menggeram kesal ketika ada seseorang yang berani tak memberikan jalan untuknya lewat, bahkan mungkin menulikan pendengarannya.

"Lo budeg apa tuli?!" cetus Anggara sekali lagi dengan memutar bola mata jengah, dan berhasil membuat gadis di depannya menoleh ke arahnya.

Gadis itu memicingkan matanya seraya berkacak pinggang menatap Anggara dengan sengit. Seperti emak-emak yang siap memarahi anaknya yang bandel, wkwk.

"Lo buta apa katarak?!" sarkas gadis itu tak mau kalah. Padahal tak sepenuhnya dirinya menghalangi jalan kenapa dia meminggir-minggirkan dirinya? Memangnya dia anak pejabat apa?! yang harus diberi jalan seluas-luasnya.

Kalau anak pejabat pun, Zahra tidak akan merendahkan dirinya. Hey! Kita itu sama-sama hidup di bumi! Anak pejabat pun juga sama-sama menghirup udara dengan gratis. Kenapa mereka bersikap seakan seperti yang membayar semua udara yang dihirup?

Anggara mendelik kesal. Kurang ajar sekali gadis di hadapannya ini. Baru pertama kalinya ada seorang gadis yang berani melawan perkataannya. Biasanya dirinya diagung-agungkan tapi kenapa sekarang dirinya merasa dijatuhkan?

Anggara mengarahkan pandangan ke suara cekikikan di sekitarnya. Bahkan sekarang dirinya dan gadis itu tengah menjadi objek tontonan seluruh siswa yang sedang berlalu lalang.

Anggara menghembuskan nafas kasar lalu memilih pergi tanpa sepatah kata pun. Dia sangat tidak ingin berurusan dengan gadis di hadapannya. Dia sudah sering sekali bertemu dengan gadis seperti yang ad di hadapannya sekarang. Anggara yakin pasti ini adalah salah satu trik dari gadis itu untuk mencari masalah dengannya agar bisa dekat nantinya. Cara klise norak. pikir Anggara.

Zahra mengendikkan bahunya acuh dan ikut berlalu pergi. Bahkan dia tak peduli dengan tatapan-tatapan siswa yang memberi tatapan menilai atas perlakuannya karena telah melontarkan perkataan pedas pada Pemuda tadi. Ra urus! Batin Zahra.

***

What the hell😱

Bagaimana prolognya?

Terimakasih sudah mau membaca, tetep enjoy yah gais💜

Follow instagram : @d.ceritalara & nadialrs_

02 Agustus 2020

ANGGARA Where stories live. Discover now