Ekstra Part 1

41.5K 2.5K 489
                                    

-Happy Reading-

Lamborghini berwarna putih itu kini berhenti disebuah gubuk kecil di pinggiran sebuah danau dekat tepian kota.

Langkah kaki jenjang gadis berbalut jaket hitam yang baru saja keluar dari dalam mobil membuat seorang pria yang lengkap dengan pakaian serba hitam nya menundukkan kepala hormat.

"Bagaimana kabar mu, Eric?"tanya gadis itu seraya menepuk bahu kiri pria tersebut.

"Aku baik-baik saja Lena"balas Eric tersenyum kepada Lena.

"Baiklah maaf aku harus merepotkan mu"ucap Lena merasa bersalah membuat Eric yang mendengar ucapan gadis itu tersenyum.

"Kau sudah ku anggap sebagai adikku Lena, dan harusnya aku lah yang minta maaf karena sudah merepotkan mu setahun yang lalu"balas Eric lalu mengelus bahu Lena membuat Lena tersenyum bahagia. Sungguh beruntung saudari nya mendapatkan pria sebaik Eric.

"Kau sungguh pria yang sangat bertanggung jawab Rik, pasti saudariku bangga mempunyai suami sepertimu"sahut Lena membuat Eric tersipu malu atas perkataan mantan ketua nya dulu selama masih bergabung di Black Dark.

"Baiklah, sekarang kau harus beristirahat sebelum kita harus benar-benar pergi dari negara ini Lena"sahut Eric membuat Lena menganggukan kepalanya paham lalu segera memasuki gubuk yang berisi sebuah tempat yang tidur untuk dirinya berisitirahat beberapa jam yang akan datang.

-OoO-

2 tahun kemudian.

Pergi meninggalkan semua orang yang ada pada masa lalunya tanpa meninggalkan jejak dan memutuskan untuk memulai kehidupan barunya disebuah negara termaju di kawasan Asia Tenggara yang mendapat julukan kota singa.

Gadis yang biasanya dikelilingi barang branded kini berubah menjadi gadis sederhana yang tinggal disebuah rumah minimalis.

Bukan lagi dikenal sebagai leader Black Dark, namun sebagai gadis dengan segala kesederhanaannya yang bekerja disebuah cafe yang begitu ramai diminati oleh kaum millenial. Kembali dengan nama aslinya Anindya dengan panggilan Anin membuat sifat kejam yang tidak berperasaan itu kini terganti menjadi sifat baik hati dengan segudang keceriaan yang mampu menebarkan kebahagiaan untuk semua orang.

"Kau sudah bekerja seharian Anin, lebih baik kau istirahat terlebih dahulu dan sisa pelanggan biar aku yang mengurusnya"ucap seorang wanita dengan sebuah nampan yang bertengger manis di kedua tangannya.

"Ah tidak apa kak, aku lebih senang harus menghabiskan waktu untuk bekerja di cafe dari pada harus berdiam diri dirumah tanpa melakukan apapun"balas Anin sembari membetulkan letak kaca mata non minus miliknya.

"Haha iya aku tau jika saudari mu tidak memperbolehkanmu untuk melakukan apapun selagi dirinya masih bisa melakukan itu semua"ucap wanita yang kerap disapa Nadia oleh teman kerja nya sembari terkekeh pelan.

"Kau yang paling mengerti diriku kak Nad"sahut Anin yang ikut terkekeh mendengar penuturan wanita yang ada didepannya itu.

Langit yang tadinya terang kini sudah perlahan berganti gelap yang menandakan bahwa waktu sudah memasuki malam hari. Suara azan yang mengumandang indah terdengar jelas dari dalam cafe membuat beberapa pelanggan segera menuju musholla yang telah disediakan oleh pihak cafe teruntuk umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah sholatnya.

"Yasudah kak, aku ijin sholat dulu nanti baru gantian dengan kak Nad"ucap Anindya lalu dibalas acungan jari jempol dari Nadia. "Oke"

-OoO-

Suara lonceng yang terletak di pintu cafe berbunyi menandakan bahwa ada seseorang yang memasuki cafe tersebut.

Seorang pria berperawakan tinggi berkharismatik yang mengenakan pakaian kantoran miliknya mampu menarik perhatian kaum hawa yang tengah berada di cafe tersebut. Melangkahkan kakinya menuju sebuah meja kosong yang terletak di pojok cafe membuat Nadia segera menyenggol bahu Anindya yang berada tepat disampingnya.

My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now