32| The Next Target

34.8K 2.4K 123
                                    

Gelak tawa mendominasi meja nomor 7 yang terletak dipojok cafe, dua orang gadis kini tengah tertawa lepas karena sebuah candaan yang dilontarkan dari salah satu dari mereka. Cafe perlahan sepi dikarenakan jam makan siang yang sudah habis sejak 10 menit yang lalu.

"Lo asik juga ternyata,"ujar gadis berbandana merah itu lalu meraih gelas berisi cairan berwarna orange dan hanya dibalas kekehan oleh gadis didepannya.

"Btw lo kenapa disini?"Syakira menoleh kearah lawan bicaranya, memutar bola matanya seraya berfikir mengapa dirinya bisa sampai disini?

"Nah gue inget, gue tadi gabut makanya jalan-jalan terus sampai kesini deh,"balas Syakira lalu memangku wajahnya dengan kedua tangan miliknya diatas meja, sebuah kekehan terdengar dari lawan bicaranya kini, "kenapa Lo tertawa?"tanyanya kepada gadis yang ada didepannya.

"Lo lucu banget sih, pacar?"balas Lena dengan satu alis yang terangkat. Sebuah kerutan di kening Syakira terlihat, menandakan bahwa gadis manis itu tidak mengerti atas perkataan Lena, sebuah helaan nafas terdengar disebrangnya, "maksudnya pacar lo?"balas Lena yang mengerti raut kebingungan Syakira sebelumnya.

"Dia lagi sibuk jadi ngga bisa nemenin,"ucap Syakira dengan raut wajah sedih, sebuah elusan dikepalanya membuat dirinya melihat kearah sang pemilik tangan tersebut. Lena tersenyum manis lalu menarik tangannya dari kepala gadis itu, "udah ngga usah sedih, dia kerja keras untuk masa depan kalian juga"Sebuah tubrukkan dari Syakira membuat Lena sedikit oleng, tak habis pikir bagaimana bisa gadis itu tiba-tiba memeluknya sedangkan tadi gadis itu tengah memangku dagunya dihadapannya.

"Makasih Len, gue senang bisa ketemu lo"ujar Syakira disela pelukannya, sebuah elusan lembut dipunggungnya membuat dirinya semakin mempererat pelukan tersebut, tanpa sadar sebuah seringai terpatri jelas dari bibir Lena.

-OoO-

Sebuah kotak dengan pita yang sangat rapi sudah terletak didepan sebuah mansion besar milik keluarga yang begitu terpandang dikalangan dunia bisnis.


Seorang lelaki dengan setelah baju santai miliknya segera membuka pintu karena bel yang bersahutan secara tidak sabaran. Pelayan yang biasanya berkeliaran di mansion itupun tidak terlihat batang hidungnya, sebuah decakan keluar dari mulut lelaki tersebut.


Bukan tamu yang ditemukannya, namun sebuah kotak berpita yang sangat menarik perhatian, dibukanya kotak tersebut matanya membelalak kaget saat melihat foto gadis yang begitu dikenalnya berlumuran darah dengan kepala yang sudah terlepas dari organ tubuh lainnya.


Lucas, lelaki itu masih terdiam kaku seraya melihat isi kotak tersebut, memprediksi siapa yang sudah melakukan teror ini secara terus menerus. Sebuah tepukan di bahu kirinya menyadarkannya, "siapa yang datang?"tanya seorang lelaki dengan suara bariton miliknya.


"Sebuah teror lagi,"jawab Lucas lalu memperlihatkan kotak itu kepada kakak keduanya. Vano yang melihat kotak itu tersentak kaget terlebih melihat gadis yang sudah berlumuran darah di foto tersebut.


"Gue akan cari dalang dari teror ini secepatnya"ujar Vano dengan raut wajah marah miliknya. Melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam mansion untuk menemui kakak tertuanya.


Sebuah bayangan hitam terlintas dipojok halaman mansion, Lucas yang melihat itu merinding takut karena mengiranya adalah makhluk halus. Dilain sisi seorang gadis dengan seringai miliknya segera melesat meninggalkan mansion tersebut, melihat kilatan marah dari sang mantan membuatnya tersenyum bahagia.

My Life Is A Gangster Girl [COMPLETED]Where stories live. Discover now