Part 4

10 3 2
                                        

Sesudah melewati MOS, kini tiba saatnya pembagian kelas. Ternyata Oky, Kino, dan Sam satu kelas di X IPA 3. Sedangkan Arbie di kelas X IPA 1 bersama dengan Lexa. Mereka juga baru tau jika Lexa satu sekolah dengan mereka.

"Yah, kita pisah kelas Bi," ujar Oky dengan nada kecewa.

Mereka berempat sedang berkumpul di kantin usai pembagian kelas.

"Nggak apa kok, Ky. Kan ada gue sama Sam yang jagain elo," ujar Kino dengan cengengesan.

Sam hanya diam dan fokus memakan makanannya. Memang, Sam adalah orang yang pendiam, paling kalem diantara mereka berempat.

"Nggak apa-apa kok, Ky. Yang penting, 'kan kita satu sekolah," ujar Arbie menenangkan. Oky hanya menganggukkan kepalanya dengan lesu.

Saat mereka melanjutkan makan, Lexa datang dan langsung duduk di kursi sebelah Arbie yang masih kosong.

"Hai, Bi. Kita ketemu lagi, dan kita satu kelas lhoh," tutur Lexa sambil tersenyum manis ke arah Arbie.

Kino langsung mengalihkan perhatiannya kepada Lexa.

"Dia siapa lo, Bi?" tanya Kino langsung kepada Arbie. Kino memang orang yang ceplas-ceplos. Cerewetnya melebihi seorang cewek. Jiwa keponya sangat tinggi.

"Dia--" Lexa langsung memotong perkataan Arbie.

"Kenalin ya, guys. Gue Lexa, pacarnya Arbie. Eh, ada Oky, kita ketemu lagi, ya. Sayang banget kita nggak satu kelas," ujar Lexa dengan senyuman yang tak kunjung luntur dari bibirnya.

"Mantan," tegas Arbie.
"Iya, Mantan. Dulu pacarnya Arbie, sekarang mantan, dan bentar lagi bakal balikan," lanjut Lexa dengan penuh keyakinan.

"Apaan sih, Lex. Pergi sana lo, ganggu aja!"

"Iya, sayang, iya. Aku pergi dulu, ya. Jangan kangen haha," ucap Lexa sambil melirik ke arah Oky.

Saat hendak pergi, Lexa mencium pipi Arbie. Hal itu tak luput dari penglihatan Sam, Kino, dan terutama Oky.

Lexa pergi dengan senyum kemenangan. Oky hanya diam sambil meremas sendok yang ia pegang. Hatinya sakit, melihat kemesraan Arbie dengan Lexa, ralat kegatelan Lexa.

Dia hanya bisa menduga-duga, apakah Arbie masih mencintai Lexa? Kenapa Arbie tidak menolak atau memarahi Lexa karena telah berani menciumnya?

Arbie hanya diam saja setelah dicium Lexa. Malah Kino yang histeris.

"Bro, pacar lo ganas juga," ujar Kino dengan senyum jahilnya.

"Gila emang, makanya gue putusin, karena terlalu ganas," kelakar Arbie sambil tertawa.

"Lo beneran udah nggak ada rasa sama dia?" tanya Sam tiba-tiba.

Oky sontak menatap Arbie dengan pandangan penuh harap. Berharap Arbie berkata tidak.

"Masih, tapi ya gitu. Susah buat di jelaskan lewat kata-kata," jawaban Arbie dengan diselingi tawa.

"Sa'ae lo buaya buntung," ujar Kino.

"Haha, emang kenapa Sam? Lo suka ama dia? Kalau mau, gebet gih, biar nggak jadi jomblo ngenes kayak Kino."

"Sembarangan kalo ngomong, gini-gini mantan gue banyak tau," bela Kino atas tuduhan yang dilayangkan Arbie kepadanya.

"Gue masih nunggu seseorang buat move on dulu, abis itu baru gue pepet," tutur Sam yang membuat mereka melongo melihatnya.

"Siapa Sam?" tanya Oky setelah sekian lama diam. Tetapi Sam hanya diam tidak menjawab.

Oky agak tertarik dengan topik bahasan kali ini, dia sangat kepo dengan kehidupan Sam, tetapi sangat takut untuk bertanya langsung kepada orangnya.

"Sam curang, ada gebetan nggak kasih tau gue. Padahal kalo gue ada apa-apa langsung kasih tau lo lhoh Sam. Katanya sayang sama aku," ujar Kino dengan nada di buat buat.

"Jijik Kin, jijik." Arbie memukul kepala Kino dengan sendok. Kino berteriak dan menghindari pukulan Arbie.

"Najis, Kin!" ujar Sam dengan senyum yang sedikit mengembang.

Oky memperhatikan Sam yang sedang tersenyum. Ia terpana, tak ia sangka, senyum Sam sangatlah manis.

:)))))))))

Manis kek kamu, iya kamu, yang baca:)
Thanks udah baca:)
Jangan lupa vote dan komen, yak;)

Can'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang