Part 2

17 4 1
                                        

Hari ini adalah hari pengumuman penerimaan siswa/i di sekolah SMA Satu Wijaya. Oky dan Arbie menunggu dengan harap-harap cemas. Mereka menunggu pengumuman di rumah Oky, lebih tepatnya kamar Oky.

Arbie memilih menunggu sambil membaca novel koleksi Oky, dan duduk di sofa yang ada di kamar tersebut. Sementara Oky, ia sibuk melihat ke arah laptop dan duduk di ranjang kesayangannya.

"Bi, nilai kita kok ke geser terus sih? Kalo kita nggak di terima di SMA Satu Wijaya, kita mau sekolah di mana lagi?" tanya Oky dengan nada cemas.

Arbie mendekat ke arah Oky yang berada di ranjang, dengan laptop di pangkuannya. Arbie mengelus pelan rambut Oky dengan kasih sayang.

"Tenang aja, Ky. Kita pasti bisa kok sekolah di sana, nilai kita juga udah cukup memuaskan," ujar Arbie menenangkan.

Merasa di beri perhatian lebih, pipi Oky bersemu merah. Bagaimana tidak? Seorang yang kau sukai diam-diam mengelus rambutmu dengan lembut dan tulus, berbicara padamu dengan penuh ketenangan.

Tiba-tiba ada notifikasi dari laptop yang di pangkuan Oky.

"Bi, kita di terima di SMA Satu Wijaya! Kita satu sekolah lagi, Bi! Yeayy," teriak Oky dengan penuh kemenangan. Oky melompat-lompat di atas kasur.

Arbie ngeri sendiri melihatnya, tapi ia juga tersenyum karena tingkah _absurd_ sahabatnya itu.

"Hati-hati, Ky. Nanti lo ja--" Belum selesai Arbie mengingatkan, tiba-tiba Oky jatuh dan menimpa Arbie, jadilah Arbie memeluk Oky seperti guling.

Oky terkejut, dan ia merasakan jantungnya berdegup kencang seperti mau loncat dari tempatnya.

Oky buru-buru bangun dari pelukan Arbie, tapi di tahan oleh tangan Arbie.

"Biarin gini aja dulu, Ky. Gue kangen sama lo. Udah lama kita nggak sedekat ini lagi, semenjak gue punya pacar dulu haha." Arbie mengencangkan pelukannya pada Oky.

Sementara Oky hanya diam dan berusaha mengontrol detak jantungnya. Ia takut jika Arbie mendengar detak jantungnya yang berdegup sangat kencang.

"Bi, udah ya? Aku sesek ga bisa napas," rajuk Oky dengan menatap Arbie.

Arbie terkekeh kecil sembari melepas pelukannya dan kemudian mengacak gemas rambut Oky.

"Kalo gitu gue pulang dulu, ya, Ky. Besok hari pertama MOS, gue jemput jam 6 aja biar nggak telat," ujar Arbie lalu meninggalkan Oky yang masih bingung dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya.

Oky memang menyukai Arbie sejak awal masuk SMP, ia kira ini hanya cinta monyet dan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi kenapa semakin lama semakin besar rasa cinta untuk Arbie.

Dulu, saat Arbie dan Lexa berpacaran, Oky merasa sakit hati melihat mereka berdua bermesraan. Kemudian saat Oky mengetahui bahwa Arbie dan Lexa putus kemarin, ada rasa bahagia yang muncul di hatinya.

Ia hanya bisa berharap, semoga rasa cintanya kepada Arbie segera hilang dan tidak bertambah besar.

Can'tWhere stories live. Discover now