YAMA | Chapter 9 - Approval

639 28 8
                                    

Happy Reading!!!

______****______

Leonard Mansion, Barcelona-Spain || 12:36 A.M

Makan siang telah tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makan siang telah tiba. Semua anggota keluarga sudah berada diruang makan keluarga Leonard. Telah siap, duduk ditempat masing-masing. Berbagai makanan tertata rapi dimeja dengan sebuah vas bunga sebagai hiasan ditengah-tengah meja. Tak lupa crystal chandelier menghiasi ringan itu. Indah dan mewah.

Sesekali celotehan Sasa membuat anggota keluarga ikut menimpali atau sekedar tersenyum. Syila selalu menjawab setiap pertanyaan yang dikeluarkan gadis kecil itu. Begitupun yang lainnya. Sampai tak terasa, makan siang telah selesai. Tergantikan dengan sedikit perbincangan diruang keluarga.

"Rey, kau sama sekali tidak ingin punya pendamping hidup?"tanya Miranda sembari menatap penuh harapan pada putranya.

"Aku sudah punya, mom."balasnya dengan santai.

"Siapa?"tanya Miranda sangat penasaran. Matanya terlihat sedikit berbinar.

Reynand tersenyum tipis dan menatap Miranda, "Kau mengenalnya, mom."

Miranda terlihat terkejut, ia sedikit berpikir keras. Siapa yang berhasil menaklukkan putranya yang dingin ini.

"Ceptlah bawa dia kemari! Dan, apakah kau sudah melamarnya? Atau bertemu keluarganya?"Miranda terlihat excited dengan wanita pilihan putranya. Ia yakin putranya tidak akan memilih sembarang wanita untuk menjadi pendamping hidupnya nanti.

Reynand memikirkan perkataan Miranda. Ia teringat saat dirinya 'meminta' Amora untuk menikah dengannya. Dan kejadian di butik saat ia melamar-ah tidak sepertinya itu lebih tepat dikatakan memaksanya untuk menikah dengannya. Tapi, itu mungkin bisa dikatakan sebuah lamaran yang cukup-anti mainstream mungkin.

"Sudah,"

Syila memicing melihat kakaknya,
"Kakak pasti bukannya melamar, tapi memaksanya."

Pernyataan Syila membuat Reynand terdiam. Seolah sudah tahu bagaimana tabiat kakaknya yang sangat tidak romantis. Seperti mendiang daddynya.

Kerena dulu, Syila pernah menyaksikan betapa tidak romantis daddy pada mommynya. Waktu saat ulangtahun anniversary mereka yang ke-19. Mommynya sudah menyiapkan party dan juga hadiah untuk daddy.
Tapi, pada saat pemberian hadiah. Kenapa? Kenapa disaat mommynya memberikan sebuah jam tangan mewah seharga Rp.13 milyar, daddynya 'hanya' memberikan 'satu tangkai' bunga mawar putih.

Hampir saja semua orang yang ada disana tertawa. Tapi, ada juga yang tersenyum haru.
'Tapi ia ingat, cinta itu bukan hanya sebuah materi, tapi juga sebuah pengorbanan. Pengorbanan yang daddynya lakukan untuk keluarganya tidak akan pernah dilupakan. Always and forever.'

You're My AMORWhere stories live. Discover now