baby

482 30 11
                                    

"Apa?! Odelia sudah melahirkan?! Yeah!! Tentu! Aku akan kesana sekarang juga!" Aku berteriak kegirangan ketika mendengar kabar bahagia tentang kelahiran mini Zayn. Apa yang sedang aku kerjakan, kuhentikan saat itu juga lalu aku berlari ke kamar dan mengambil Ethan.

"Sayang, kita akan melihat sepupumu! Astaga mommy sudah tidak sabar ingin melihat penampakan mini Zayn!" Aku mengemas beberapa perlengkapan Ethan yang bisa ku raih, tubuh kecilnya ku gendong dan secepat mungkin aku melangkah memanggil taxi yang lewat.

Rasa gembira ikut menyelimuti hatiku sepanjang perjalanan ke rumah sakit. Lama tidak mendengar kabar keduanya, tiba-tiba aku merindukan Zayn. Dan sekarang adalah hari yang tepat untuk menggoda pria kaku seperti dirinya. Dia sudah memiliki buntut sekarang, padahal dulu mati-matian dia menolak bayi yang didekatkan ke arahnya.

Tidak membutuhkan waktu lama untukku sampai di rumah sakit. Kakiku segera melangkah mencari ruangan Odelia yang Zayn berikan padaku tadi. Tepat 10 langkah dari pintu kamar Odelia, aku melihat seorang pria berumur yang menunduk memegang buket bunga. Wajahnya memancarkan ekspresi kesedihan, bahkan pandangannya sama sekali tidak teralihkan padaku yang diam menatap dirinya cukup lama. Sudahlah, mungkin dia hanya pria yang kebetulan sedang berduka atau apa aku tidak peduli. Yang jelas sekarang aku memiliki keponakan baru!

"Hai!" Sapaku pada Zayn dan Odelia di dalam ruangan.

"Kau sudah sampai? Padahal aku baru saja menghubungi Harry untuk mengabarinya." Ujar Zayn ku dekati lalu ku peluk sekilas. Zayn mengambil alih anakku lalu menimangnya dan bermain kecil di sofa.

"Aku naik UFO, tentu aku lebih cepat." Balasku menghampiri Odelia. "Sisturr!! Akhirnya kau melahirkan juga! Bagaimana rasanya?"

"Ugh jangan ditanya! Sakit sekali seperti di robek dan di bakar hidup-hidup!" Cetusnya menatapku seolah tidak terima dengan rasa sakit yang di alaminya.

Aku terkekeh kecil merespon seadanya. "Itu yang ku rasakan dulu."

Pandanganku teralihkan pada bayi yang sedang ia gendong. Demi tuhan! Struktur wajahnya sangat mirip dengan Zayn namun bibir dan hidungnya sangat mirip dengan Odelia. Dia pria kecil yang tampan dengan rambut hitam legam. "Oh astaga, lucu sekali! Siapa namanya?" Tanyaku mengelus kecil pipi nya.

"Liam."

"Hi Liam, selamat datang di keluarga kami! Jadilah manusia yang tidak seperti ayahmu, setidaknya jadilah orang baik seperti aunty, okay?"

"Hei! Apa-apaan itu?!" Teriak Zayn dari belakang. "Ethan, jangan jadi manusia seperti ibumu yang sangat cerewet dan tidak bisa melakukan semuanya dengan benar okay? Jadilah seperti uncle yang tampan dan bertanggung jawab terhadap keluarga!"

"See? Jangan seperti ayahmu yang suka sekali membalas ucapan orang lain! Dia sangat pendendam!"

"Ethan, jangan seperti ibumu! Dia itu pemarah!"

"Stop it." Kekeh Odelia menghentikan perdebatanku dengan Zayn. Bibirku mencibir dirinya yang mengejekku persis seperti anak kecil. Jika saja Zayn tidak menggendong bayiku maka dengan senang hati aku akan melemparnya dengan sepatu milikku.

"Apapun doa kalian semoga yang terbaik untuk anak kita masing-masing." Putus Odelia membuatku setuju lalu mengambil alih Liam.

Aku menimangnya kecil persis seperti dulu aku menimang Ethan. Ku bawa Liam mendekati anakku untuk ku perkenalkan. "Ethan, ini sepupumu. Liam. Dan Liam ini adalah Ethan. Aku harap kalian bisa akur dan saling menjaga satu sama lain."

Zayn mengarahkan tubuh kecil Ethan yang penasaran dengan apa yang aku bawa. Pria kecil itu menatapnya sangat lama seperti sedang memahami siapa yang aku bawa. Matanya menatap kami bergantian lalu tidak lama bibirnya bergetar dan menangis keras.

Racing (COMPLETE)Where stories live. Discover now