Pink Thing

1.4K 52 1
                                    

Simpan cerita ini untuk buka puasa ya... Takutnya nanti batal ❤️



Aku menyibak tangan besar Harry dari atas tubuhku. Beberapa waktu lalu sebelum ia tertidur pulas, ia memintaku untuk tidur di sampingnya. Tentu saja aku menolak, aku lebih memilih tidur di sofa dari pada satu ranjang dengannya namun dengan licik ia mengancam ku akan menyakiti Zayn jika aku tidak patuh padanya. Dengan terpaksa aku menemaninya tidur, ia memeluk tubuhku erat hingga aku ikut tertidur. Namun beberapa saat setelahnya tubuhku terasa begitu panas seperti tidak mendapat udara. Aku memilih untuk bangkit yang mengecek AC yang ternyata menampilkan suhu 18 derajat. Tapi kenapa sepanas ini?

Mungkin ada yang salah dengan kesehatanku. Sebaiknya aku membuat sesuatu yang dingin dan bisa menyegarkan diriku. Mungkin sedikit es krim bisa membantu.

"Akh!" Aku menjerit ketika tangan besar Harry menarik pergelangan tanganku.

"Kau akan pergi kemana, sayang?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Aku akan pergi mencari sesuatu untuk ku makan! Lepaskan aku!" Aku mencoba melepaskan diri, namun sialnya Harry malah bangkit dan menarik tubuhku hingga menubruk tubuhnya.

"Mhhh." Kenapa rasanya begitu nikmat saat tubuh kami saling bersentuhan? Terlebih saat tangan besarnya mencubit pantatku, seluruh tubuhku bergetar hingga ingin mengeluarkan suara yang menjijikkan. Ada apa denganku?

"Baby?" Panggilnya membuatku tersadar jika harus menghindar dari kenikmatan ini. "Apa yang akan kau makan, huh? Aku bisa memasak sesuatu untukmu."

"A-aku tidak ingin apapun. Aku hanya ingin es krim."

"Es krim?" Harry mengambil jam yang ia letakkan di atas nakasnya lalu melempariku dengan tatapan aneh. "Di jam dua pagi?"

Aku tidak menjawabnya. Seiring tubuhku terlepas dari tubuh Harry rasanya semakin memanas. Aku tanpa sadar melepas resleting jaket yang sedari kemarin ku kenakan lalu membuangnya entah kemana. "Kenapa hawa di kamar mu sepanas ini?" Tanyaku tidak betah.

Aku berdiri kelimpungan. Rasanya ingin mandi saat ini juga tapi lagi lagi Harry mencegatku. Kenapa tingkahnya seperti rubah yang begitu cepat melompat kesana dan kemari, huh?

"Ini 18 derajat celcius, Sheryl. Jangan bercanda." Tangkasnya. Melihat wajah garang miliknya entah kenapa membuatku merona. Sesuatu bergejolak di bawah sana membuat tubuhku sudah hilang kendali.

"Tapi Aku kepanasan." Balasku menguncir rambut. Harry terkejut, mengangkat sebelah alisnya sembari menatapku. Apa pemandangan ini selalu berhasil membuat pria manapun jatuh hati ?

"Tunggu, kau memakan sesuatu dari area balap kemarin?" Tanyanya mendekat. Aku menggeleng mengingat apa yang sudah ku tenggak dari kemarin.

"Hanya minuman kaleng yang temanmu berikan padaku."

"Teman? Siapa?"

"Niall."

Dan seketika senyum puas muncul di wajah Harry saat nama itu di sebut olehku. Aku menatapnya aneh masih kelimpungan karena kepanasan namun ia dengan santai malah kembali berselonjor diatas ranjangnya. Apa yang dia lakukan? Kenapa dia tidak membantuku sama sekali?

"Mungkin Niall sudah memasukkan sesuatu di minuman mu hingga kau kepanasan seperti itu. Aku memang tidak memiliki penawarnya, tapi aku tau bagaimana cara mengobatinya." Kenapa terdengar menyenangkan di telingaku eh?

"Bagaimana?! Cepat katakan! Aku sudah tidak tahan lagi!" Rasanya pusing sekali menahan rasa panas ini mulai menyerang seluruh tubuhku. Aku pastikan sekarang wajahku pasti memerah padam karena panas.

Racing (COMPLETE)Where stories live. Discover now