Blood

683 39 1
                                    

"...ada apa Zayn? Kenapa kau marah sekali?" Tanyaku pada Zayn yang tengah menghubungiku dengan emosinya. Aku tidak tau apa yang terjadi sekarang, Harry bahkan tidak ada di rumah dan aku sudah berada di tempat tidurku. Saat aku tidur ponselku berdering kencang menunjukkan nama Zayn, ketika ku angkat ternyata dia sedang marah marah tidak jelas. Tentu aku tidak mengerti apa yang terjadi.

'Katakan alamat rumah yang sekarang kau tinggali! Bajingan itu harus membayar semuanya!!'

Berhubung Zayn tidak mau mengatakan apapun maka aku menyebutkan alamat rumah ini dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Dan juga dimana Harry? Kenapa dia tidak ada disini? Bahkan koper kami saja hanya tergeletak di depan pintu kamar.

Dor dor dor!!

Pintu utama rumah di ketuk dengan begitu kasar. Zayn? Cepat sekali? Buru buru ku kenakan alas kakiku dan turun menjemput Zayn. Pintu terus di gedor kasar membuat batinku kesal sendiri. Kenapa Zayn begitu tidak tau malu?

Clek

Pintu ku buka dan begitu terkejutnya aku ketika melihat tamuku bukanlah Zayn. Hannah dan kedua orang tuanya, asumsiku. "Sudah kuduga!!" Teriaknya lalu menarik rambutku begitu saja.

"Akh!! Apa yang kau lakukan!!" Protesku merasakan panas di kulit kepalaku. Hannah menyeretku masuk kedalam diikuti kedua orang tuanya yang bahkan tidak peduli dengan apa yang anaknya lakukan. Aku terus memberontak karena semakin jauh Hannah menarik rambutku semakin lemas rasanya tubuhku.

Pusing sekarang mendera kepalaku dan ketika Hannah menghempaskan diriku, tubuhku terhantuk sofa dengan kuat. Aku mendesis merasakan ngilu di sekujur punggungku dan lenganku.

"Mom! Dad! Inilah gadis simpanan Harry! Gadis tidak tau diri ini sudah merebut Harry dariku! Dia yang menghancurkan rumah tangga kami!"

"Apa?" Desisku tidak percaya. "Kau salah paham nyonya! Aku disini hanya menjadi tawanan karena hutang kakakku terlalu banyak! Sekarang kakak ku sedang mencoba untuk melunasi hutangnya dan setelah semua hutangnya lunas aku tidak disini lagi! Lagi pula untuk apa aku merebut Harry? Dia sudah beristri dan aku--"

"Omong kosong!" Sanggahnya cepat. "Kalian sudah berselingkuh bahkan aku tidak yakin jika kau masih seorang gadis! Laki-laki dan perempuan satu atap, lalu apa yang akan terjadi?!"

Cih, aku tidak bisa menjawab nya karena itu memang benar terjadi. Tapi Harry yang menyentuhku lebih dulu. "Aku tidak pernah menggoda suamimu!"

"Kalian dengar? Itu berarti mereka memang bercinta! Dasar tidak tau diri!" Hannah berjalan cepat kearahku, belum sempat menghindar ia mengambil vas bunga dan melemparnya padaku.

Kenapa tangannya sangat akurat? Vas bunga itu menghantam pelipisku dan tidak pecah memang, namun kepalaku yang terluka. Pandanganku mulai kabur, tubuhku oleng dan sekarang aku sangat berharap Harry datang dan menghentikan kelakuan istri gila nya. Tubuhku roboh karena aku benar benar lemas, kesempatan itu Hannah gunakan untuk semakin keras memukuliku dan aku tidak melakukan apapun. Lebih baik tinggal bersama Zayn jika seperti ini jadinya.

"Hannah, sudah hentikan. Kau akan membunuh gadis itu, sayang." Suara bass itu tidak juga menghentikan tangan kasar Hannah yang terus menghajarku. Aku melindungi diri benar-benar berharap Harry datang.

"WHAT THE FUCK!!!" Samar-samar aku mendengar suara laki-laki masuk, berlari ke arahku. Ia menyeret tubuh Hannah menjauh lalu menamparnya kuat kuat. "Siapa kau berani memukuli adikku?!"

Zayn?

"Hey!! Berani sekali kau menampar putriku?!"

Aku melirik ayah Hannah mendekati Zayn kemudian kedua pria itu beradu kekuatan. Tentu ayah Hannah kalah karena ia sendiri sudah tua, sedangkan Zayn aku melihatnya berlari ke arahku setelah menumbangkan Hannah dan ayahnya.

Racing (COMPLETE)Where stories live. Discover now