Don't hate me || Jeno Jaemin [END]

11. Nightmare

Seberapapun sayangnya seseorang kepada orang lain, mereka pasti akan berubah menjadi benci ketika mereka tersakiti.

Song Recomendation
BTS Jin, ephiany

-

-

-

-
Sudah 3 hari Jeno berada di rumah sakit. Tiap malam, orangtuanya selalu datang dan menemaninya sampai keesokan paginya.

"Kalian yakin harus pergi?"

"Benar sayang... Kami harus ke Amerika...."

"Aku bagaimana?"

"Kau akan baik baik saja... Kalau ada sesuatu segera hubungi kami ya?"

"Baiklah...."

"Kami pergi dulu, sampai jumpa sayang..." Nyonya Lee mengecup kening Jeno lembut.

Jeno mengangguk dan menatap kepergian orangtuanya itu.

Selama 3 hari itupula, Jaemin tak pernah mengunjunginya barang sekali pun. Dia selalu sendiri, makan sendiri, tidur sendiri, segalanya dilakukannya sendiri.

Ada apa dengan Jaemin? Terakhir kali dia masuk rumah sakit, ayahnya juga melarang Jaemin menemuinya. Tapi dia tetap nekat menemani Jeno dirumah sakit, berhubung orangtuanya pergi ke luar negeri.

Sekarang, ayahnya juga melarang Jaemin menemuinya, dan orangtuanya baru saja pergi ke Amerika. Apa Jaemin tak mau kemari?

"Ahh, untuk apa aku memikirkan anak sialan itu? Seharusnya bagus kalau dia tak kesini... Aku bisa tenang...." Gumam Jeno. Jeno lalu meminum obatnya dan tertidur.

Aku akan meninggalkanmu Jeno!

Kau akan sendirian!

Kau akan melewati semua ini sendirian, dan tak akan ada satupun orang yang akan menemanimu...

Termasuk aku!!!!

Aku sudah berusaha untuk membuatmu seperti dulu!!!!

Aku sudah berusaha untuk memperbaiki hubungan kita!!!

Namun kau terus dikalahkan oleh egomu!!!!

Kau sangat egois!!!

Aku membencimu!!!!

Sangat membencimu Lee Jeno!!!

"Aaahhh!!!!" Jeno bangun dari tidurnya. Keringatnya mengucur deras.

"Mimpi apa itu tadi?" Jeno mengusap wajahnya kasar, tangannya hendak mengambil ponsel diatas nakas untuk menelepon Jaemin.

"Ada apa?"

"Kau ada dimana?"

"Dirumah, ada apa?"

"Cepat kesini!"

"Untuk apa?"

"Bodoh! Aku menyuruhmu kesini! Cepat datang!"