Terlalu banyak kebencian yang tertuju padaku, membuatku menyerah untuk tetap ada di dunia ini.
-Jaemin
Song Recomendation
Cheeze, hard for me-
-
-
-
Pagi itu adalah pagi yang berbeda.
Mendung sudah menghiasi kota Seoul pagi itu, termasuk keluarga Lee yang sedang sarapan bersama, tanpa ada satupun yang membuka pembicaraan."Jeno~ya, kau ada ekskul hari ini?" Tanya nyonya Lee pagi itu, sekedar basa basi.
"Tidak eomma...." Jawab Jeno pelan
"Baguslah, kau bisa istirahat di rumah..."
"Oh ya, kami akan pulang terlambat nanti, ada rapat dengan semua pimpinan perusahaan yang berkerja sama dengan appa...."
Jeno dan Jaemin mengangguk mendengar ucapan sang ayah.
Lalu atensi sang ayah beralih pada Jaemin.
"Jaga adikmu! Awas saja kalau kau sampai melukainya lagi...." Ucapnya penuh penekanan."Baik appa..."
Jeno dan Jaemin kini berangkat sekolah.
Jaemin memaksa Jeno untuk berangkat bersama, dengan alasan dia harus menjaga Jeno.Dan beginilah mereka, duduk berdua di bus tanpa ada niatan untuk membuka pembicaraan.
Jeno merasa risih dengan Jaemin yang duduk disampingnya.
"Jeno~ya...."
"Apa?"
"Apa kau mau melakukan kemoterapi?"
Jeno terdiam atas pertanyaan yang Jaemin lontarkan.
"Memangnya kenapa?"
"Aku bisa menemanimu...."
"Tidak perlu, aku pergi sendiri saja...."
"Ayolah Jeno..."
"Diamlah!"
Jaemin pasrah dan menurut, adiknya ini sangat keras kepala.
Jeno dan Jaemin sampai di sekolah dan langsung berpisah ke kelas masing masing.Jeno sampai di kelasnya dan langsung dihadapkan oleh 2 sahabatnya yang bermarga sama dengan Jeno.
Siapa lagi kalau bukan Lee Haechan dan Mark Lee.
"Kau sudah lama sekali tidak masuk, kami terus mengirim pesan tapi kau tak pernah membalasnya??!!!" Omel Haechan.
"Where are you? Jaemin go to school everyday... But you not with him..... Kau mau turun pangkat menjadi siswa terbodoh, eoh?" Ucap Mark.
"Aku masuk rumah sakit..."
"MWO???!!!" Haechan dan Mark refleks berteriak.
"Mulut kalian!!! Jangan keras keras!!!"
YOU ARE READING
Don't hate me || Jeno Jaemin [END]
FanfictionJangan terlalu gengsi untuk menyayangi seseorang, karena dia juga akan pergi pada akhirnya. Dia terlalu banyak mendapat kebencian di dunia ini. Jeno yakin, dia pasti lelah.... Namun, rasa egois dan munafik mendominasi hatinya yang rapuh itu. Samp...