4. Why?

17K 2.6K 311
                                    

Author kembali yeoreobun!!!!

Gaje gk, cerita author?
Atau bagus?

Yang penting kalian suka ya...

Plisss vote this chapter...

Song Recomendation
Twice, BE AS ONE

-

-

-
Pagi itu, orang tua Jaemin dan Jeno tak ada di rumah.
Mereka sedang melakukan perjalanan bisnis ke Prancis.

Jaemin bangun pagi sekali, dia mandi dan memakai seragam sekolahnya, lalu memasak sarapan untuk dirinya dan Jeno.

Selesai memasak, Jaemin pergi ke kamar Jeno untuk membangunkan sang adik.

Tidak... Bukan membangunkan, dia membangunkan Jeno dengan cara yang lain.

Jaemin membuka tirai dikamar Jeno, menampakkan cahaya matahari agar masuk ke kamar sang adik.
Dia yakin Jeno akan bangun dengan sendirinya.
Segera, Jaemin keluar dari kamar adiknya itu.

Sesuai perkiraan Jaemin, Jeno bangun begitu sinar matahari masuk ke kamarnya.
Jeno segera bergegas turun ke bawah sambil membawa ransel di pundaknya.

"Oh, kau sudah bangun? Ayo sarapan dulu...." Jaemin tersenyum ramah pada sang adik.

Bukannya duduk dan makan, Jeno malah melangkahkan kakinya menuju pintu.
"Kau mau kemana Jeno~ya? kau belum sarapan...." Jaemin mencegah Jeno pergi.

"Makanlah sendiri, aku tak suka melihatmu satu meja denganku...."

Deg!

Meskipun ucapan Jeno terdengar pelan, namun hati kakak mana yang tak sakit jika sang adik berkata seperti itu.

"Kalau begitu, se... setidaknya bawalah bekal...." Jaemin tampak gugup pada penuturan Jeno.

Jeno malah membuka pintu dan menutupnya keras. Meninggalkan Jaemin yang terdiam di dalam rumah.

Jaemin menatap makanan yang dia buat dengan susah payah. Kini berakhir begitu saja di meja makan.

Alhasil, Jaemin pergi ke sekolah tanpa sarapan. Hanya makanan itu yang dia simpan di lemari, jikalau Jeno pulang lebih dulu darinya.

𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓱𝓪𝓽𝓮 𝓶𝓮

Jeno pulang dari sekolahnya. Hari sudah mulai semakin panas. Matahari berada tepat di puncak kepala, dan pria bermarga Lee itu sedang berjalan sempoyongan menuju rumahnya.

"Argh, kenapa kepalaku sakit sekali? Apa karena aku belum makan dari tadi pagi? " Gumamnya pelan.

Jeno telah sampai di rumahnya. Dia mencampakkan tasnya asal dan berniat mengambil air minum.

"Arghh, kepalaku!!!!!" Erangnya pelan. Gelas yang dipegang Jeno jatuh dan pecah berkeping keping.

Jeno jatuh dan semuanya berubah menjadi gelap.

𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓱𝓪𝓽𝓮 𝓶𝓮

Jeno membuka matanya. Bau alkohol menyeruak memasuki indra penciuman nya.

Don't hate me || Jeno Jaemin [END]Where stories live. Discover now