Part 15 - "Come get in bed babe." -

Start from the beginning
                                    

"How was it?" Sebenarnya aku mengantuk tapi aku juga tidak tega meninggalkan Luke di ruang tamu sendiri jadi aku mengajak dia ngobrol.

"That was cool as fuck babe," Dia mencoba bertingkah senormal mungkin tapi tidak, dia tidak bisa. "We were having a good time and you know i kissed some girls and-"

"Okay so i think i've told Calum to sort out a cab for you to get home in, didnt i?" Aku meghentikan dia berbicara karena aku tidak mau mendengar kalau dia 'having sex' dengan perempuan dan jika dia melakukannya aku rasa itu bersama Angelina.

"Yeah but i refused it babe," Dia tersenyum. Dia benar-benar mabuk. "I decided to come to your house because i missed you babe, i dont know,"

"Jadi kau ke sini dengan berjalan kaki?" Tanyaku. Aku tidak percaya orang mabuk bisa berjalan begitu jauhnya ke rumahku.

"Yeah dan untung saja tidak ada polisi," Luke lalu tertawa dengan keras.

"Luke jangan tertawa keras, kau bisa membangunkan Ibuku atau Ayahku," Aku memberitahunya lalu Luke segera berhenti tertawa.

"Okay babe," Sekarang Luke membuatku sangat terganggu dengan panggilang 'Babe' yang digunakannya itu.

"Stop calling me babe," Aku sekarang agak sedikit keras dengan Luke. "Jadi Luke, kau bisa tidur disini dan kembali besok."

"Okay,"

Aku dan Luke segera berdiri dan aku segera menuju kamar yang digunakan khusus untuk tamu yang ada di dekat tangga di lantai satu. Aku membukakan pintu untuk Luke lalu Luke segera masuk dan tidur di atas tempat tidur seperti itu miliknya sendiri.

"Baiklah Luke, aku harus tidur juga," Aku melihat Luke yang sudah ada di tempat tidur. Aku segera menutup pintu.

"Oh wait!" Aku membuka pintunya lagi dan melihat ke arah Luke. "Come here!" Aku melihatnya bingung dan aku masih berdiri di ambang pintu. "just a minute." Aku berjalan menuju ke tempat tidur dan Luke bangun dan duduk di atas tempat tidur. "Come get in bed babe."

"No Luke, i should sleep in my own room," Aku memberitahunya dengan senyuman yang berarti aku menolaknya dengan perlahan. Luke jika sedang mabuk sangat horny omg.

"Okay then," Dia mencium pipiku dan segera tiduran lagi di tempat tidurnya. Ciuman Luke kali ini aku maklumi karena dia sedang mabuk dan perkataannya yang katanya dia rindu aku atau panggilan 'babe'nya aku juga maklumi. Dia sebenarnya tidak seperti itu, aku yakin.

Aku kemudian segera menuju ke atas, ke kamarku untuk kembali tidur.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku bangun dari tempat tidurku saat aku menyadari sinar matahari masuk ke kamarku melalu jendela di dekat tempat tidurku. Aku masih mengantuk dan cahaya matahari juga belum begitu terang jadi kemungkinan ini masih jam 7 atau jam 8. Saat aku ingin kembali menutup mata aku mendengar suara pintu kamarku terbuka dan seseorang masuk lalu menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Violin bangun, Violin bangun cepat!" Aku dapat mendengar suara Ibuku berteriak ke arahku. Aku membuka mataku dan melihat Ibuku. "Kenapa ada Luke di ruang tidur khusus tamu?"

Aku lupa kalau Luke ada di rumahku hari ini. Mataku segera melebar dan melihat Ibuku yang ada di sampingku.

"What?" kataku. "Oh yeah mum, Luke was drunk last night and he came here so i wouldnt let him to get back to his house becase it was one am." Aku menjelaskan Ibuku sesuai dengan kejadian tadi malam. AKu tidak berani berbohong.

"Ohh," Ibuku segera tertawa kecil dan aku bertanya-tanya kenapa.

"Why? Why are you laughing?" Tanyaku.

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now