Part 12: Committee at FIB's Event

157 25 1
                                    

"Lo pada mau ikutan jadi staff?" tanya Alex setelah Natalie pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Gua kayaknya ikut. Lumayan kan kepanitiaan pertama. Eksklusif pula, direkrut langsung gapake wawancara segala macem," jawab Vincent antusias.

"Gua masih belom tau sih mau ikut apa ngga. Divisinya gua kurang tertarik," balas Christopher.

"Lo ikut jadi acara aja. Cocok kok, lagian dulu pas SMA juga lo ngurusin acara mulu kan?" ucap Vincent saat melihat Alex yang masih bingung.

"Terus UKM musik gua gimana? Takut keteteran guanya," balas Alex.

"Emang habis penampilan kemaren, lo ada kegiatan apaan lagi?" tanya Christopher.

"Gak ada sih, palingan latihan biasa gitu aja. Belom ada kabar lagi sih," jawab Alex.

"Nah, kalo gitu, menurut gua, ikutan ini aja dulu. Toh kalo misalkan nanti klub musik ada kepanitiaan atau apa, lo bisa tolak karena mereka ngumuminnya belakangan. Jadi seenggaknya lo udah punya pegangan satu acara disini, daripada lo tolak yang ini terus ternyata klub musik gak ada acara apa-apa, jadinya malah get nothing," saran Vincent.

"Hmm gitu. Terus lo kalo ikut, mau ikut bagian apa?" tanya Alex.

"Sekretariatan dong, kan sekalian memaksimalkan kemampuan tulis menulis gua. Atogak yang berhubungan dengan artikel juga gapapa sih," jawab Vincent antusias.

"Oh yauda kalo gitu lo ikutan juga, Chris. Jadi bidang humas aja. Kan sekalian belajar public speaking lo nya. Biar di UKM debat makin topcer lagi," balas Alex sekaligus memberikan saran kepada Christopher.

"Gitu ya? Gua takut nanti kalo terlalu sibuk jadinya gak sempet belajar. Nanti tugas-tugas gua gimana. Terus kuisnya gimana. Nanti kalo nilai gua turun gimana," ucap Christopher dan membuat Alex memijat dahinya. Pusing melihat kelakuan teman ambis-nya ini.

"Lo aja ikutan UKM debat, yang artinya lo juga bakalan sibuk terus-terusan disana. Masa sekarang kepanitiaan yang cuma 3 bulanan lo gak mau?" sahut Vincent.

"Beda. Kalo UKM debat kan santuy, soalnya gua cuma jadi anggotanya doang, gak ikut kepengurusan, which is gua cukup belajar materi debat untuk ikut kegiatan ato lomba-lomba gitu tanpa perlu pusingin hal lain. Kalo kepanitiaan kan gua kudu kerja keras suksesin acara. Jadi beda," kata Christopher menjelaskan alasan dirinya masih bimbang untuk ikut kepanitiaan atau tidak.

"Hm, make sense sih," timpal Vincent setelah mendengarkan alasan Christopher.

"Kalo menurut gua, hmm tapi gimana ya, mumpung masih semester awal nih, mending ikutan aja dulu. Materi kan bisa sambil dikejar juga. Kalo nanti pas lo udah semester atas terus kepengen ikut kepanitiaan, kan susah karena materi kuliah makin susah. Jadi mendingan rasa kepengen itu disalurkan duluan mumpung masih maba," lanjut Alex memberikan pendapatnya.

"Oh gitu. Oke deh, nanti gua tanyain lagi deh ke Natalie mana divisi yang paling santui," jawab Christopher setelah mendengarkan saran Alex.

"Lo gamau barengan sama gua ikut acara, cent?" ajak Alex kepada Vincent.

"Males ah. Gua kurang tertarik ngurusin acara. Mendingan ngurus administrasi gitu-gitu. Kalo ngurusin acara, gua kurang kreatif," jawab Vincent menolak ajakan Alex.

"Yasudah kalo gitu. Btw, kita pulang yuk. Lagi males ngapa-ngapain gua, mau tidur aja," sahut Alex mengajak teman-temannya untuk pulang. Vincent dan Christopher setuju dan akhirnya mereka pulang bersama.

Sesampainya di kamar, Alex memikirkan kembali ajakan Natalie. Ia merasa ada yang sedikit aneh dengan ajakan Natalie. Kenapa kayaknya gua harus banget join divisi dia? Apa karena gua anak musik? Tapi kayaknya ngga deh. Hmm, perasaan gua doang deh kayaknya yang gak beres, batinnya. Untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatifnya, Alex memilih untuk memainkan keyboardnya.

Because Of MusicTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon