Part 4: First Music's Rehearsal With Jonatan

240 39 5
                                    

"Gila, pelet lo kuat juga."

Alex melempar kacang goreng miliknya ke Christopher. Saat ini, Alex dan teman-temannya berada di deretan bangku-bangku fakultas untuk istirahat siang setelah mengikuti kelas pagi.

"Enak aja pake pelet-pelet. Ini tuh artinya semesta udah turun tangan buat ngebantuin gua," sahut Alex.

"Pede banget najis," sindir Vincent.

"Terus lo nanti latihan jam berapa?" tanya Christopher.

"Jam 4 sih harusnya kalo ontime," jawab Alex.

"Kok kalo?" tanya Christopher lagi.

"Ya kan namanya people +62, mana tau Jonatan anaknya juga doyan ngaret," sahut Alex.

"Etdah, Jonatan anaknya keliatan strict kek gitu, gua rasa gak mungkin gak ontime deh," balas Vincent.

"Semoga sih. Cape gua kalo ketemu sama orang yang ngaret. Janji jam berapa mulainya jam berapa. Kan mending gua santai-santai dulu gitu daripada cuma duduk doang kayak orang dongo nungguin orangnya datang," jawab Alex sambil menceritakan kekesalannya mengenai orang yang tidak tepat waktu.

"Untung kita orangnya gak pernah ngaret," ucap Christopher.

"Iya, ngaret sih gak pernah. Seringnya tau-tau nge-cancel janji. Ketemuan jam 1, jam 12.45 ngebatalin. Kan ngehe," sindir Alex dan dibalas dengan tertawaan Vincent.

"Yang penting kan gak telat dan juga ngabarin, jadinya lo gausah menunggu hal yang gak pasti," sergah Christopher.

"Hmm, iya juga si," balas Alex.

"Terus nanti lo latihannya berdua doang? Gitu?" tanya Vincent memastikan.

"Harusnya si," jawab Alex.

"Hmm, kasian gua ama Jonatan, bisa-bisanya ngebimbing anak modelan lo," ledek Christopher.

"Jangan sampai lo ngebuat skandal ya, kasian ntar majalah kampus jadi banyak kerjaan buat wawancara," tambah Vincent meledek Alex.

"Ngga akan, elah. Kemaren aja gua belom sempet ngobrol banyak gara-gara anaknya terlalu cuek, gimana ceritanya bisa ngebuat skandal coba," sergah Alex.

"Ya kan mana tau ya, namanya juga manusia, tempatnya salah dan penuh dosa," sahut Vincent.

"Gua tabok ni," ancam Alex.

"Sini-sini, tabok adek dong, banggg," ledek Christopher dan dibalas dengan jitakan dari Alex.

"Fak you," umpat Christopher setelah kepalanya dipukul Alex.

"Siapa suruh nantangin," ledek Alex sambil tertawa.

"Udah ah, kita udah gak ada kelas lagi kan? Gua mau tidur, ngantuk dengerin ocehan bahasa alien," sahut Vincent.

"Padahal tadi kelasnya masih pake bahasa Indonesia," sindir Christopher.

"Yah, terus gua gimana dong? Ini kan masih jam 12. Temenin gua bentar lah ampe jam 3," rengek Alex.

"Alex, jalan dari sini ke kosan gua tuh jauh, energi gua udah merah. Kalo gua ngabisin disini, ntar gua keburu mati. Emangnya lo nanti mau nge-gotong mayat gua?" sahut Vincent.

"Tinggal buang ke danau sastra aja, susah amat," balas Alex kejam.

"Ya dan hari-hari lo gabakalan tenang karena gua bakal gentayangin lo," ucap Vincent.

"Dan gua tinggal pindah ke tempatnya Jonatan terus lu ngiri deh ngeliat ke-uwu-an gua ama Jonatan," lanjut Alex.

"Mimpi lo ketinggian," ujar Christopher.

Because Of MusicOnde histórias criam vida. Descubra agora