BRILIAN|31

9.7K 381 7
                                    

"Penyesalan ada agar kita bisa menghargai yang akan datang."

-----

"Lo gimana sih!" sentak Elang.

"Sorry gue gak fokus, ganti pemain aja deh!" saran Brilian dia tak mau harus melakukan kesalahan saat babak final seperti ini.

"Ridho masok lo! Gue pusing nih." bohong Brilian.

Brilian mengedarkan pandangannya, kemana gadis itu? Untuk kedua kalinya ia harus menelan kekecewaan.

"Bahkan Lo hampir seminggu menghilang, gue akan coba bertanggungjawab atas semua kesalahan gue!" gumam Brilian sambil menatap teman-temannya yang sedang bertanding.

"Woy sini!" teriak Angkasa pada Rendy.

Setelah menerima umpan Angkasa mendribble bola tersebut kemudian memberinya pada Elang dan shot!

"Semangat!! Kita bisa." ucap Elang, tinggal sedikit lagi mereka akan menjuarai pertandingan ini.

Brilian memasuki lapangan, ia sudah siap untuk menerima resikonya, cowok itu berlari setelah menerima umpan dari Raka lalu menshotting dan shot!

"Pertandingan berakhir, dan dimenangkan oleh SMA Nusa Pelita." ucap sang wawancara.

"Hoyee! Kita menang." pekik Ridho senang.

"Permainan yang bagus! Selamat." ucap salah satu siswa SMA Garuda yang mereka ketahui itu adalah kaptennya.

"Oh ya nama Lo siapa?" tanya Angkasa.

"Arga, Lo sendiri?" tanya cowok itu balik.

"Angkasa Argantara, Angkasa!" ucapnya dengan senyuman tipis.

"Kapten basket Lo mana?" tanya Arga.

"Itu! Elang Martian." ujar Angkasa seraya menunjuk Elang yang sedang berbicara dengan seorang siswa SMA Garuda.

"Kapten yang hebat, gue salut!" ucap Arga berlalu dari hadapannya.

"Ternyata anak-anak SMA  Garuda gak seperti yang kita fikirkan!" ucap Elang.

"Menurut gue juga begitu sih! Mereka seru semua orangnya." timpal Angkasa.

"Bri! Brilian!" panggilan seorang gadis yang sedikit lantang memenuhi indera pendengaran Brilian dan kawan-kawan.

"Kenapa? tanya Brilian ketus.

"Gue cuman mau ngasih ini!" ucap Cika lalu menyodorkan sebuah surat pada Brilian.

"Hmm! Dari siapa?" tanya Brilian setelah menerimanya.

"Baca sendiri nanti juga tahu!" sahut Rika.

"Venny mana?" tanya Brilian.

"Gak tahu! Emangnya mau ngapain Lo? Mau nyakitin lagi? Gak usah peduli! Gak penting." ucap Cika mulai emosi namun, segera Rika menarik gadis itu menjauh dari Brilian dan temannya.

"Aneh! Emang Lo punya urusan apa sama dia bri?" tanya Ridho tak paham.

"Lo! Peka dong dia itu temannya Venny!! Otomatis ya pasti marah, kudet Lo!" ucap Raka sarkatis.

"Dasar otak lemot!" cibir Rendy.

"Tapi, gadis itu unik!" Elang tersenyum akan ucapannya.

"Wih! Kayak ada yang jatuh cinta nih." ledek Raka.

"Gue cabut!" ucap Brilian kemudian pergi tanpa mengucapkan apapun lagi.

"Yoi!"

"Gak! Lo aja yang jatuh cinta Sono." elak Elang lalu berjalan mendahului mereka, ia tak mau ketahuan telah memuji seorang gadis.

BrilianWo Geschichten leben. Entdecke jetzt