34. Moon Confession

6.5K 699 513
                                    


ENJOY GAEES

WARNING! AWAS BAPER!

.

.

.

Athanasia pov

Brakk!!

"Athanasia!"

Claude menerobos masuk kamarku.

Duh.. Hampir saja aku menyemburkan teh di mulutku!

Dan lagi aku merasakan déjà vu yang aneh. Apakah ini karma karena aku masuk ke kantornya sembarangan 3 hari lalu?

"Papa sudah kembali? Ku kira akan pulang nanti malam." Dengan senyuman ceria aku berlari memeluknya.

Seingatku dia kan sedang berburu bersama para bangsawan di hutan bagian timur. Kembalinya cepat juga.

"Apa yang terjadi? Kenapa sihir perlindunganku bereaksi pada mu?"

Ah.. Benar. Sihir proteksi itu pasti sudah seperti alarm kebakaran yang terhubung dengan tubuh Claude makanya dia langsung kembali ke sini. Dia bahkan masih menggunakan pakaian berburunya.

"Papa tenang dulu. Bagaimana kalau kita sambil minum teh?" Tawarku.

Claude tetap diam dan menatapku tajam. Aku tersenyum maklum.

"Aku tidak apa-apa. Papa kan penyihir yang sangat hebat dan melindungi ku dengan baik, jadi tidak mungkin aku terluka bukan?" aku berputar dan memperlihatkan keadaanku. "Lihat? Aku baik-baik saja"

Aku menarik tangannya untuk duduk di sampingku. Teh untuknya segera disediakan dan Claude tampak mulai rileks ketika aku tersenyum sambil memeluk lengannya.

Hujan deras di luar menjadi suara musik diantara keheningan yang tercipta di antara kemi berdua. Nampaknya Felix disuruh menunggu di luar, setelah Lily selesai menghidangkan teh pun ia langsung disuruh keluar dari ruanganku.

"Jelaskan apa yang terjadi."

"Tadi aku mengadakan pesta teh di rumah kaca, lalu itu ... Nona Margaritta yang membawakan teh untukku terjatuh dan teh panasnya hampir mengenaiku. Tapi tenang saja, kan ada sihir milik Papa jadi aku baik-baik saja. Sayangnya karena melindungiku, sihir itu menghempaskan teh panasnya dan mengenai salah satu tamuku. Aku sudah memberinya pertolongan pertama, jadi semuanya baik-baik saja sekarang."

Claude mendengarkan dengan tenang. Sepertinya dia sudah agak lega.

"Anak yang mengantarkan teh itu, dia yang berasal dari Keluarga Alpheus?"

Aku mengangguk pelan, "Benar."

"Ck. Sudah kuduga. Harusnya si brengsek itu tidak perlu membawa bocah ingusan ke istana."

"I..itu kan kecelakaan. Jennete tidak sengaja melakukkannya, Papa jangan marah ya..."

"..."

"Pa..papa?"

"Lalu ke mana si peliharaanmu itu? Kenapa dia tidak di sisimu?"

Padahal sudah kubilang jangan menyebut Lucas peliharaan.

"Kan Papa sendiri yang melarang laki-laki datang ke pesta teh ku."

"..."

Wajah Claude terlihat aneh seakan baru tersadar akan sesuatu.

Apa dia hampir mengatakan kalau itu Lucas jadi tidak apa-apa?

"Tadi Lucas juga langsung datang kok, dia yang mengurus kepulangan para tamu menggantikanku."

PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VERWhere stories live. Discover now