29. Coming back (+Illustrastion)

4.9K 513 180
                                    

.

.

.

Author pov

"Aneh sekali rasanya melihatmu di tempat ini sekarang."

Dengan entengnya Lucas berkata seakan kehadiran sang penyihir menara pertama di menaranya sendiri sekarang adalah sesuatu yang mengganggu.

Sejak orang yang selalu Lucas sebut dengan 'Pak tua' itu menikah dan meninggalkan menara, hanya Lucas lah yang tetap tinggal di tempat yang sepi itu.

"Mulutmu itu masih tidak sopan seperti biasa." Pria berambut putih membalas ringan.

Padahal dia datang untuk melihat keadaan Lucas karena merasa mana Lucas akhir akhir ini sedikit menipis, tapi begitu melihat Lucas yang masih bertingkah seakan tidak ada yang terjadi sepertinya kekhawatirannya itu percuma.

"Ada perlu apa kemari? Anakmu sudah mau mati?"

"Dengan mana yang ia miliki putraku memang sudah cukup tua tapi kurasa ia tidak akan pergi dalam waktu dekat."

Lucas tertawa remeh. Pak tua ini pasti bodoh, pikirnya.

"Kau bisa saja melakukan sesuatu agar dia berumur panjang, buah pohon dunia misalnya, tapi kau malah membiarkannya sakit-sakitan sendiri."

Penyihir menara tetap diam dan memilih mengedarkan pandangannya pada laboratorium miliknya yang sekarang Lucas kuasai. Sudah berapa lama dia meninggalkan tempat ini? Mungkin sekitar 50 atau 60 tahun. Tempat ini tidak banyak berubah, masih sama dengan buku-buku memenuhi seluruh dinding dan alat alat percobaan yang tersebar di segala tempat. Yang berbeda mungkin hanya menjadi lebih berantakan.

"Sekian puluh tahun sejak terakhir aku mengunjungimu, tapi kau masih tidak berubah sedikitpun."

"Aku sedang malas untuk merubah tubuhku, wujud ini yang paling mudah untuk berpergian."

Yang Lucas bicarakan adalah wujudnya yang seperti remaja ini. Karena orang orang tidak akan peduli apapun yang Lucas lakukan ketika dia terlihat seperti remaja biasa.

"Bukan wujudmu yang ku maksud, tapi sudahlah. Kau memang harus merasakannya sendiri agar dapat mengerti."

"Ck! Lagi-lagi kau bicara tak jelas."

Lucas bangun duduknya dan bersiap pergi. Entah kenapa perkataan tadi membuatnya kesal.

"Aku kemari untuk melihat keadaanmu."

Ucapan itu menghentikan langkahnya.

"Apa yang kau lakukan akhir-akhir ini? Beberapa kali aku merasakan mana-mu sedikit menipis."

Lucas menatap penyihir menara dengan malas. Memangnya apa pedulinya? Bukankah sekarang dia bebas menjalani hidup yang dia mau?

"Hanya tidur."

"Berapa lama?" Suara penyihir menara kini terasa berbeda.

Lagi-lagi Lucas merasa Pak tua ini terlalu ikut campur.

"Hanya beberapa minggu, kadang beberapa bulan."

"Kenapa?"

Apa dia sedang diintrogasi sekarang? Lucas menatap kesal.

"Dunia ini terlalu membosankan, memang apa lagi yang bisa kulakukan untuk membunuh waktu? Berkeluarga?" Kini Lucas mengatakannya sebagai ejekan tapi Penyihir menara tidak menunjukkan reaksi apapun.

"Kalau kau sudah selesai melihat lihat, silahkan pergi. Mungkin saja anakmu yang sudah memakai tongkat itu butuh bantuan untuk kekamar mandi"

Lucas melangkah cepat hendak meninggalkan tempat ini. Semuanya membuatnya muak.

PRINCESS DIARY [SIBAP] NEW VEROnde histórias criam vida. Descubra agora