Bab 6 | Perdebatan kecil

167 104 36
                                    

Pengen banget update pakai jadwal ^^
Kira-kira cocoknya hari apa aja ya? Komen yuk:( beneran bingung soalnya hehe.
Biasakan untuk vote sebelum membaca ya!
Udah?
Happy reading~

"Kamu..
Ada, tapi tak terasa ada."

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Ruangan ekskul pecinta alam hingga jam istirahat kian membanyak. Membuat seluruh anggota angkatan sebelumnya juga ikut membantu pendaftaran berlangsung. Perangkat lainnya pun kini tengah berkutat untuk mencatat nama murid yang ingin mendaftar, termasuk ketua-Eric.

Eric begitu serius ketika ia sedang menulis,membuat kaum hawa semakin bersemangat untuk mendapatkan kesempatan berdekatan dengan Eric. Eric tidak masalah, yang penting pendaftaran klub nya kian menambah.

.....

Mellyana dan Brian kini tengah berjalan di anak tangga menuju kebawah yaitu ruangan klub pecinta alam. Sebenarnya ia masih memikirkan ucapan Brian tadi. Apa maksudnya?

"Lo gak suka ya, kalo gue ikutan daftar?" Brian tiba-tiba bertanya dan membuyarkan lamunan Mellyana.

Mellyana menoleh kesamping Brian. "Eh,enggak kok. Aku malahan seneng karna nanti pas diksar aku ada temennya."

Brian tersenyum mendapatkan jawaban dari Mellyana. Ntah kenapa semakin lama ia memang ingin selalu berada didekat gadis ini. Ia hanya mengikuti kata hatinya, karna kata orang-orang ikuti kata hatimu. Jadi sekarang dirinya tidak salah bukan?

"Yaudah ayuk buruan jalannya. Nanti keburu telat," ucap Brian yang langsung menggenggam tangan mungil milik Mellyana.

Mellyana terkejut. Tangannya kini digenggam erat oleh Brian. Mereka berdua kini berlari kecil disepanjang koridor. Banyak pasang mata sinis melihat kearah mereka berdua,yang semakin membuat Mellyana malu.

"Lepasin. Banyak yang liat." Mellyana kini benar-benar sedang menahan malunya. Ia tidak mau menjadi perbincangan teman-temannya yang lain. Dirinya ingin segera melepaskan tangannya dari genggaman tangan Brian.

Tapi beda dengan Brian. Brian justru semakin mempererat tangannya pada tangan mungil itu. Sangat pas baginya. Tangan Mellyana yang mungil lebih mudah digenggam dengan erat dengan ukuran tangan milik Brian.

"Slow aja. Bentar pas pulang gue tikam atu-atu," canda Brian.

Mellyana yang mendengar jawaban Brian hanya mendengus kesal dan mencoba membiarkan tatapan sinis dari murid lainnya.

Toh, sedikit lagi mereka berdua akan segera sampai pada ruangan klub pecinta alam dan Mellyana merekah senyuman karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan lelaki yang dirindukannya.

.....

Mellyana dan Brian sudah berada dibarisan antrian murid-murid lainnya. Brian bersemangat, sedangkan Mellyana sedari tadi merasa dirinya tak karuan. Ia ingin Eric. Eric-nya.

Bucket List [ON GOING]Where stories live. Discover now