08

2.7K 469 102
                                    

"But there's a hope that's waiting for you in the dark

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"But there's a hope that's waiting for you in the dark

You should know you're beautiful just the way you are

And you don't have to change a thing

The world could change its heart

No scars to your beautiful

We're stars and we're beautiful"

Petikan gitar akustik dan nyanyian Jiandra menggema di setiap sudut cafe. Jeka, pemuda di samping Jiandra, terdengar bersenandung kemudian lanjut menyanyikan lagu yang dipopulerkan Alessia Cara tersebut.

Ya, Scars to Your Beautiful.

Lagu yang sering dinyanyikan Tama dan Jiandra saat mereka sedang sendirian di rumah atau sedang main di studio rumah Papoynya, Namjoon. Tama duduk di bangku paling depan, persis di hadapan teman-teman satu band Jiandra—yang merupakan teman satu geng Jeka juga. Senyum tipis terukir manis di bibir Tama. Kepalanya mengikuti beat musik dari lagu yang mereka nyanyikan. Itu adalah lagu terakhir yang mereka nyanyikan.

Namjoon juga ada di sana. Tetapi berjauhan dengan Tama dan Jiandra. Ia berada di dalam ruang meeting cafe, bersama Yoongi. Kedua bocah itu tiba-tiba memaksa menginap di rumah Namjoon dan meminta Namjoon untuk mengantar mereka ke café (sekaligus menjadi penonton juga maksudnya). Tapi, karena yang meminta adalah Tama dan Jiandra, Namjoon jadi tidak bisa menolak. Maka dari itu di sinilah dia sekarang. Membahas pekerjaan bersama Yoongi sambil melihat Tama dan Jiandra tampil dari dalam ruang meeting yang dibatasi sekat kaca. Sedikit kedap suara dan suara di luar ruangan terdengar mendengung seperti lebah, tapi tidak apa apa.

"Oke. Masalah MOU selesai dan ... sekarang soal Axton Oliver," ucap Namjoon seraya menutup map tebal di hadapannya lalu ia berikan pada Yoongi. "Udah dapet informasi?"

Yoongi menjentikkan jari, mengambil map hitam dari dalam tas jinjingnya. Ia melonggarkan dasi, menaikkan kedua lengan kemeja, meregangkan leher, membersihkan kacamata, melakukan peregangan jari sampai bunyi 'kretek-kretek', berdeham, menaik turunkan bahu, merapikan jas lalu melakukan pemanasan wajah.

"Ayo, cepet," tukas Namjoon malas.

"Lahir di Amerika. Dia sama istrinya ngubah kewarganegaraan jadi WNI 1 tahun setelah mereka nikah di Indonesia."

"Lainnya, informasi yang lebih penting," pinta Namjoon.

"Dulu pernah punya kucing namanya To—"

Namjoon langsung memotong ucapan Yoongi. "Nggak usah sampe kucing-kucingnya dijelasin juga."

Tetapi Yoongi justru berdecak sebal. Malah melayangkan protes.

"Dengerin dulu, Bapak direktur yang terhormat dan yang saya sayangi."

Ia lanjut menjelaskan sambil menyerahkan berkas tersebut pada Namjoon. "Dia pernah punya kucing namanya Toby, Grego, Nese, dan semuanya dia bunuh pake tangannya sendiri. Diagnosis awal dari psikiater antara *IED—gangguan ledakan amarah atau psikopat. Psikiater lama Oliver bilang kalau Oliver cuma datang satu sesi konseling terus, ilang deh gitu aja. Sampe sekarang saya juga belum dapat info dia berobat ke psikiater."

Mellifluous ✔ [OPEN PO]Where stories live. Discover now