05

3.1K 516 108
                                    

Baru saja, Namjoon dan Da Kyung berkata jika sebenarnya mereka menyampaikan pada Johansson untuk mengadopsi Jiandra dan Tama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baru saja, Namjoon dan Da Kyung berkata jika sebenarnya mereka menyampaikan pada Johansson untuk mengadopsi Jiandra dan Tama. Bukan salah satu dari mereka.

Jiandra tersenyum tipis. Ia berguling ke samping, merubah posisi tidurnya menjadi miring. Tidur memunggungi Da Kyung dan Namjoon.

Keputusan ibunya semalam benar-benar membuat Jiandra tidak habis pikir. Harus berapa kali ia dibuang ke sana-ke mari? Rasanya belum cukup ia dibuang ke panti asuhan oleh orangtua kandungnya. Kini, orangtua angkatnya pun bersikeras membuang Jiandra.

Ya, bersikeras. Sebab, Johansson pernah hampir membuang Jiandra dengan meninggalkan Jiandra di wisata taman bermain. Johansson pergi usai meminta Jiandra menutup mata dan menghitung sampai 50. Membiarkan Jiandra yang pada saat itu masih menginjak kelas 3 SD berlarian mencari Johansson di Taman Mini Indonesia Indah. Berteduh di bawah pohon ketika hujan sambil menangis karena tidak menemukan ibunya di mana-mana. Sampai akhirnya di penghujung hari, tepat ketika wisata sudah mau tutup, seorang pegawai menanyai Jiandra yang basah kuyup dan kedinginan dan dadanya kembang kempis dengan berat. Membantu Jiandra yang sudah sesak sambil terbatuk-batuk dan membawa Jiandra ke pusat informasi.

Kendati pada akhirnya, Johansson menjemput Jiandra lagi setelah mendengar pengumuman mengenai ciri-ciri anak yang berada pada pusat informasi tersebut melalui pengeras suara. Johansson tetap nyaris membuang Jiandra.

Jiandra menatap ke luar jendela kamar rawat. Ia merebah dengan posisi miring. Memperhatikan burung merpati yang bertengger di tepi jendela kamar.

"Aku nggak mau. Aku bukan barang," ucap Jiandra pelan. "Papoy sama Tante nggak usah repot-repot ngadopsi aku."

"Ji, ini demi kebaikan kamu juga. Mau sampai kapan kamu dipukulin gini?" bujuk Da Kyung.

"Kalau aku nggak mau, ya, enggak, Tante!" potong Jiandra sambil meninggikan nada bicaranya. Tangan Jiandra terkepal. Ia beranjak duduk, menoleh menatap Da Kyung yang berdiri di samping tempat tidurnya. "Aku dibuang sama orang tua kandungku ke panti asuhan waktu masih bayi. Begitu diadopsi juga aku pernah mau dibuang sama Ibu. Emang ada jaminan kalau Tante nggak buang aku nanti?!"

Sekujur tubuh Da Kyung membeku. Tidak lagi bisa menyanggah ucapan Jiandra. Pemuda itu mengalihkan pandang. Kembali menatap burung merpati di jendela dengan dada yang kembang kempis cepat. Namjoon menyentuh lengan Da Kyung, meminta Da Kyung menyudahi perdebatan mereka.

"Sayang, kamu di luar dulu sebentar, ya. Biar aku yang ngomong sama Ji."

Tidak ada pergerakan selama beberapa sekon, tetapi kemudian Da Kyung mengangguk. Menggenggam sekilas tangan Namjoon lalu berbalik. Melenggang pergi dan keluar dari ruang inap VIP Jiandra. Namjoon mendekat. Menyentuh kedua bahu Jiandra dan ia usap pelan. Infus di tangan Namjoon sudah dilepas. Jadi, ia bisa lebih leluasa bergerak.

Mata Jiandra panas. Kepalanya semakin terpaling ke samping, berusaha menyembunyikan wajah dari Namjoon. Jiandra menggigit bibir.

"Kenapa harus aku aja?" Jiandra mengambil napas. "Aku salah apa sampai semuanya mau buang aku? Aku salah apa, Poy? Aku nggak ngerti."

Mellifluous ✔ [OPEN PO]Where stories live. Discover now