Inikah Balasan Penantian?

2.8K 274 45
                                    

Yang belum Follow acountku follow dulu dong, gratis kok gak perlu bayar. Hiks😥 Mewek dulu ah. Udah nyiapin tissue belum?

"Jangan salahkan orang lain jika kamu kecewa, tapi salahkan dirimu sendiri! Karena berharap pada sesuatu yang belum pasti."
(Kalam dari Al Habib Yusuf Al Anggawi)

"With You Until Jannah"

🕊🕊

Tujuan menikah adalah untuk ibadah, menggapai ridho Allah bersama-sama dengan pasangan. Saling mengingatkan untuk kebaikan dan ketaatan. Untuk menjadi semakin dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. kemudian membawa diri pada keistiqomahan dalam beribadah. Jadi kalau saat ini ada orang sudah berumah tangga maaf ... berapa tahun pun itu lalu tidak menjadi dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala berarti ada yang salah dengan pernikahannya. Sebelum menikah rajin ke mesjid, setelah menikah jadi putus ke mesjid. Sebelum menikah memakai hijab, setelah menikah jadi melepas hijau, pasti ada yang salah dengan rumah tangganya.

(Sumber ada yang salah dalam rumah tangga: ceramah Ust. Adi Hidayat)

Di dunia ini kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang sempurna, maka dari itu pasangan harus saling melengkapi kekurangan masing-masing.

Begitupun seperti Fisya. Ia adalah seorang wanita yang banyak memiliki kekurangan.

Fisya si gadis manja, dan keras kepala. Namun setelah menikah perlahan sikap itu memudar. Rafan dengan segala kesabaran dan kelembutan membimbing istrinya untuk menjadi lebih baik, kini sudah berbuah hasil.

Fisya yang dulu selalu salat di akhir waktu, yang jarang-jarang menyempatkan diri membaca Al-qur'an kini semua sudah banyak perubahan, bahkan yang sunah pun sekarang ia jalankan. Semua berkat usaha suaminya yang selalu memberi nasehat pada kebaikan dan ketaatan. Begitulah usaha, tidak akan pernah menghianati hasil dan Rafan bagai Imam until Jannah untuk istrinya.

"With you until Jannah," Begitulah ucapan Fisya pada Rafan di waktu keduanya tengah berpelukan di kala malam.

Hari ke hari terasa begitu cepat berjalan. Tak terasa, hari ini adalah hari minggu. Baik Fisya maupun Rafan mereka sama-sama libur dari aktivitas biasanya.

Karena ini hari libur Fisya menuntut diri untuk membuat sarapan. Kali ini ia tidak membakar roti tawar, melainkan memasak masakan berat.

Fisya memasak sop ayam dan menggoreng ayam yang sudah dibumbui. Makin hari masakannya semakan enak dinikmati. Tak ada lagi rasa keasinan, maupun kekurangan bumbu lainnya. Bahkan Rafan pun sempat merasa takjub pada masakan istrinya.

Rafan melangkahkan kakinya menuju dapur. Di sana ada Fisya yang tengah memasak.

Rafan mendaratkan pelukan, melingkari perut Fisya dari belakang. Dagunya ia sandarkan di bahu Fisya.

Fisya terkesiap. "Ada apa, Mas?" tanyanya lembut.

"Kamu kenapa masak pagi-pagi begini? Bi Ijah kemana?" tanya Rafan.

"Bukan pagi, ini udah jam delapan siang, Mas."

"Jam depalan berarti masih pagi, sayang," balas Rafan masih dengan posisi memeluk Fisya.

Fisya menganggukan kepalanya. "Bi Ijah tadi pergi ke pasar, makanya aku yang masak."

Rafan mengangguk. Fisya mematikan kompor karena masaknya sudah selesai.

With You Until Jannah √ || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang