With You Until Jannah √ || End

Allah Dzat Yang Maha membolak balikan Hati

"Jangan pernah menyalahkan wanita jika mereka lebih mengedepankan perasaan daripada pemikiran atau istilah lainnya adalah baperan.

Kerena mereka--wanita diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk kiri. Dekat di tangan untuk dilindungi dan dekat di hati untuk dicintai."

"With You Until Jannah"

🕊🕊

Aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan kejadian waktu di kafe tadi. Siapa tadi namanya? Ohya, Rafan. Rafan Alman Winasis. Sosok manusia menyebalkan yang beberapa waktu lalu aku temui di taman belakang kafe saat aku menangis, dan sekarang aku tidak menyangka. Ternyata dia adalah orang yang akan dijodohkan denganku.

Waktu itu sempat terjadi pertengkaran kecil antara aku dan dia di belakang taman kafe, itu sangat membuatku kesal. Tapi kenapa saat di kafe tadi dia bersikap biasa saja? Apa mungkin dia sudah melupakan kejadian waktu itu?

Entahlah?

Bagiku dia sosok manusia yang menyebalkan! Iyyah, menyebalkan. Bagaimana tidak? Aku dan Restia menunggunya lama di kafe. Setelah itu dia datang dengan wajah tanpa bersalahnya, tanpa berlama-lama duduk malah meminta izin untuk pulang duluan.

'Kan ... Menyebalkan!

Namun sepertinya dia tahu akan kekesalanku karena lama menunggunya. Hingga ia pun bisa mengembalikan mood kesalku dengan sifat humorisnya padaku.

Diam-diam aku memikirkannya. Panggilan apa yang cocok untuk aku berikan padanya? Mana mungkin aku terus menyebutnya dengan panggilan om bisa-bisa dia marah.

Oke dan sepertinya panggilan mas cocok untuk dia. Setuju gak?

Dan setelah perkenalan singkat ini kira-kira apa yang akan terjadi? Ini pertama kali untuk rencana pengenalan lebih jauh itu.

Dan, sekarang apa yang terjadi dengan hatiku? ini baru satu hari pengenalanku dengannya, tetapi bagimana bisa aku sudah merasa nyaman hanya dengan sifat humoris dan perhatian kecilnya. Tapi nyatanya ini bisa dan ini terjadi pada hatiku. Aku nyaman dengannya!

Sungguh benar kalimat yang menyebutkan 'Allah adalah dzat yang maha membolak-balikan hati manusia.' Apalagi hati perempuan, begini kalau kata Restia, "jangan pernah menyalahkan wanita jika mereka lebih mengedepankan perasaan daripada pemikiran dan istilah lainnya adalah baperan. Kerena mereka--wanita diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk kiri. Dekat di tangan untuk dilindungi dan dekat di hati untuk dicintai."

Buktinya saja hanya dua kali bertemu denga mas Rafan aku sudah bisa tersenyum kembali tanpa ingat pada masa laluku yang menyakitkan! Yaitu penghianatan Farel!

**

Fisya tersenyum-senyum sendiri di balkon kamarnya. Tanpa ia sadari ternyata mamahnya sedang memperhatikan dirinya.

"Kenapa dari tadi senyam-senyum terus?" Anita bertanya dengan tatapan yang heran.

Fisya menolah pada sumber suara. "Mamah! Sejak kapan berdiri di samping aku?" Fisya malah balik bertanya.

"Kamu ini ya ... Mamah dari tadi berdiri di sini masa nggak nyadar?"

Anita merasa heran.