End

6.7K 378 39
                                    

"Eomma " teriak Taera dengan suara serak yang ia miliki padaku dengan lambaian tangan.

Kubalas dengan lambaian tangan pula. "Hati-hati, sayang," teriakku saat melihat mereka telah meninggalkan istana pasirnya dan kini berlari saling berkejaran bersama Taehyung

Taera hanya mengacungkan jempolnya sambil tertawa geli saat Taehyung berhasil menangkapnya. Kini si kembar berada nyaman di tangan ayahnya sambil terus tertawa dan meronta-ronta. Kembali mereka sibuk dengan kegiatan pantai mereka. Energi mereka tak pernah habis untuk bermain. Taehyung pasti sudah sangat lelah sekarang mengejar mereka. Aku tersenyum melihat Taehyung yang selalu takjub terhadap setiap tingkah yang dibuat anak kami. Dari langkah pertama mereka, kata yang diucapkan pertama kali, sampai-sampai saat mereka tidur Taehyung tetap mengaguminya. Dia tak pernah mau melewatkan kesempatan apapun untuk dapat melihat setiap perkembangan si kembar. Sampai sekitar setahun lalu ia mendapati kedua anaknya sedang asik bermain dengan mainan barunya, pemberian dari Hye Soo. Aku sangat ingat ia langsung membatu saat kukatakan dari siapa barang itu. Ekspresinya sangat tak terbaca. Aku tak tahu apakah ia marah atau bingung atau yang lainnya.

Hari itu aku baru saja pulang menjemput si kembar dari kediaman Christy dan Jimin yang 'meminjam' mereka seharian untuk menjadi 'mainan' dirumah mereka. Aku menyambutnya dengan senang. Apalagi aku butuh ke salon untuk mengurusi rambutku sedangkan Taehyung harus meninjau proyeknya di Daegu. Saat sore hari aku sampai di rumah, Hye Soo sudah berada di ruang tamu kediamanku. Terkejut. Tentunya aku sangat tekejut. Sudah hampir 4 tahun aku tak bertemu dengannya. Dan kini ia berdiri di hadapanku. Di ruang tengah kediamanku dengan senyum cantik khas miliknya dan perut yang membucit. Hye Soo hamil. Dia langsung berjalan menghampirku dan si kembar yang juga menatapnya bingung. Mereka mencoba mengingat siapa wanita di hadapannya tapi aku yakin mereka tak dapat menemukan siapa gerangan wanita itu.

"Hye Soo " sapaku gugup.

"Heeyoung ," balasnya "dan ini pasti si kembar," tambahnya lagi saat melihat siapa yang berada di sisi kanan dan kiriku.

Aku refleks melihat kearah si kembar. "Ini teman eomma dan Appa , namanya bibi Hye Soo ," jelasku pada mereka.

"Hai, bibi " sapa Taera dengan senyum dan suara serak miliknya.

"Hai, Princess ."

Mata Taera langsung berbinar saat mendengar sapaan dari Hye Soo. "Kau dengar eomma ? Dia memanggilku princess, sama seperti appa," ucapnya bersemangat.

Sementara Haejin tak memedulikan percakapan kecil ini dan berjalan meninggalkan kami. "Mi Waa," panggilnya mengantuk saat berjalan masuk ke dalam.

"Pergilah ke dalam juga Taera" ucapku.

Dia mengangguk dan meninggalkan kami. Aku kembali menatap Hye Soo dengan canggung. "Apa kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat, beberapa bulan lagi aku akan menyusulmu untuk menjadi seorang ibu," jawabnya.

Aku tersenyum saat mendengarnya. Dan ia mulai mengutarakan maksudnya datang ke kediaman kami. Ia mengatakan sudah sangat lama ia ingin datang menemuiku. Dia mendengar berita tentang retaknya hubunganku denga Taehyung dan merasa bahwa ia adalah penyebab semua itu terjadi. Jadi, sekarang ia datang kemari untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tak memiliki hubungan apapun dengan suamiku. Sangat terlambat. Amat sangat terlambat. Mungkin wanita lain akan berpikir 'kemana saja kau tiga tahun belakangan ini?' tapi lagi-lagi itu tak masalah bagiku. Asalkan ia tak mengganggu kehidupanku dengan Taehyung sama sekali bukan masalah bagiku. Lagipula sejak awal kebersamaanku dengan Taehyung , ia juga tak pernah mengacaukannya. Hanya aku yang terlalu mudah berspekulasi dan Taehyung yang terlalu lama mengambil keputusan. Kedatangannya sekarang sebagai Hye Ra teman lamaku yang sudah sekian tahun tak berjumpa merangkap sebagai Hye Soo, wanita yang merasa pernah mengacaukan rumah tanggaku, untuk meminta maaf. Ia banyak bercerita hari itu. Ia bercerita bahwa sekarang ia berdomisili di Jepang dan hal itu jugalah yang membuatnya tak bisa datang untuk bertemu denganku. Baru sekarang ia sempat sempat untuk datang berkunjung ke Seoul . Dia juga menceritakan tentang kehamilannya yang sudah mencapai usia 30 minggu. Aku sangat senang mendengarnya. Setidaknya ia tak lagi memikirkan suamiku sekarang. Terdengar jahat? Aku tidak peduli.

Marriage Contract [kth]🔞⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang