7

4.7K 300 7
                                    

Heeyoung hanya melongo "Hah?" dengan bodoh hanya kata itulah yang keluar dari mulutnya.

Taehyung meyeringai "Kau bukan hanya kehilangan kendali saat berlari tadi, tapi juga kehilangan kendali saat kucium tadi bukan?"

"Ooh shit, Taehyung !" dia mendorong pria dihadapannya itu dan berlari secepat kilat menuju kamarnya.

Taehyung hanya meraba bibirnya tadi dan mengendus wangi jasmine dan vanilla yang kini melekat di kemejanya. Sambil tersenyum ia ikut kembali ke kamar mereka.

ooo

Setelah peristiwa ciuman kilat yang bergelora di depan penginapan saat mereka berlibur di Swiss , Taehyung dan Heeyoung sama sekali tak saling bertegur sapa. Semua ini bukan keinginan mereka sebenarnya, tapi tuntutan ego masing-masinglah yang merunyamkan situasi. Tak ada satupun dari mereka yang mengajak bertegur sapa. Sudah hampir tiga hari mereka hanya saling melihat tanpa mengeluarkan sepatah katapun saat bertemu di rumah. Namun, hari ini adalah pengecualian. Mereka harus datang ke Kementerian untuk menghadiri sidang pembatalan pendeportasian Heeyoung.

Mereka datang secara terpisah ke Kementerian. Taehyung harus menghadiri rapat mingguan perusahaannya sementara Heeyoung harus bertemu klien terbaru yang akan memakainya untuk pagelaran busana. Heeyoung sampai terlebih dahulu di Kementerian, dengan inisiatif tersendiri dia langsung menuju Department of Law Enforcement tanpa menunggu Taehyung yang belum menunjukkan kehadirannya. Sesampainya di lantai departemen yang ia tuju, dia melihat Jungkook sedang berada di koridor itu.

"Hey," sapa Heeyoung pada mantan kekasihnya yang sedang membawa beberapa lembar perkamen di tangannya.

Jungkook yang sedari tadi tak memerhatikan sekitarnya terkejut saat melihat Heeyoung "Ooh hai, kau tampak.." ucapannya terhenti saat melihat ke arah kepala Heeyoung "berbeda," tambahnya dengan cepat.

Heeyoung hanya tersenyum tipis sambil memegang rambutnya "Pasti karena warna rambutku, kan?"

Pria di hadapannya tertawa melihat wanita itu. Wanita yang ia pacari sekitar tiga bulan itu selalu tampil memesona baginya. Apapun yang ia kenakan selalu terlihat sangat indah dan cantik. Bahkan saat rambutnya berubah pirang seperti sekarang. Justru membuatnya tampil semakin menawan.

"Kau tetap cantik walaupun sedikit berbeda," ujar Jungkook sambil menjentikan jarinya "apa yang kau lakukan disini?"

Pipi Heeyoung kontan bersemu merah saat mendengarnya "Kau selalu pandai memuji," ujarnya ramah "aku akan menghadiri persidangan kasus pendeportasianku," tambahnya lagi.

"Oh iya, kau akan resmi menjadi masyarakat Korea Selatan sekarang. Bagaimana kabar suamimu?"

Heeyoung menelan ludah saat mendengar perkataan Jungkook.'Apa kabar suaminya?' Dia saja sudah tak bertegur sapa dengannya hampir tiga hari. Mana mungkin dia mengetahui kabar pria pirang itu "Dia baik-baik saja, aku sedang menunggunya sekarang. Jadi, kapan kau akan menyusulku?"

"Menikah maksudmu?" tanya Jungkook.

Dia mengangguk "Bagaimana kalau aku menunggumu saja?"

Heeyoung langsung terkejut mendengarnya. Lelucon yang tak lucu baginya. Dia hanya diam tak sanggup merespon apapun "Aku bercanda," kekeh Jungkook.

Dia menghela napas lalu memukul tangan pria itu sambil tertawa "Kau mengangetkanku!"

"Memangnya salah jika aku menunggumu?" tanya Jungkook lagi.

"Jungkook!"

Dan mereka berdua tertawa. Tertawa lepas seperti teman lama. Inilah salah satu sifat yang disukai Heeyoung dari lelaki di hadapannya ini. Kehangatan. Jangan pernah bandingkan Jungkook dengan Taehyung, pasti akan terbalik 180 derajat.

Marriage Contract [kth]🔞⚠Where stories live. Discover now